Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Serangan Balik Kabut Hitam



Serangan Balik Kabut Hitam

3Suara Si Yue terdengar tegang dan itu membuat yang lainnya jadi takut. Mereka juga merasa kalau kabut hitam tersebut semakin menyebar.     

Sima You Yue melihat Klan Si dengan geli. Ternyata sifat Si Yue bukan hanya karena ia tumbuh besar dalam keluarga yang bahagia, tetapi juga karena faktor keturunan.     

Tidakkah yang lainnya menyadari kalau Klan Si sangat ingin melihat dunia kacau? Bahkan di saat-saat seperti itu, mereka tidak takut menyinggung Klan Zhang.     

Namun, ia tidak tahu kalau kekuatan Klan Si dan Klan Zhang sebenarnya setara. Mereka merupakan penguasa di bagian kota mereka masing-masing, utara dan selatan. Jadi, Klan Si tidak perlu takut dengan Klan Zhang.     

Kecuali bagi seorang ketua klan seperti Zhang Hao di Klan Zhang, hubungan antara Klan Si dan Wu Man bukanlah sesuatu yang perlu ditutupi.     

"Kabut hitam akan melakukan serangan balik, apakah kalian tidak mau cepat-cepat mencobanya?" tanya Meng Sha dengan sungguh-sungguh.     

"Tidak! Bagaimana mungkin kami bisa melakukan hal macam itu!" teriak Zhang Hu.     

"Ya. Tidak mungkin kami melakukan itu!" Yang lainnya juga keberatan.     

Bagaimana mungkin Klan Zhang akan menggonggong pada kabut hitam tersebut?! Kalau mereka melakukan itu, bagaimana mungkin mereka bisa terus jadi penguasa Kota Hantu di masa mendatang?!     

"Benarkah?" Sima You Yue mengangkat bahu. "Barusan kalian dengan sungguh budiman berbicara tentang keselamatan penduduk kota. Kalian bahkan belum mencobanya, bagaimana mungkin kalian tahu kalau ini tidak akan berhasil? Kurasa kalian saja yang tidak mau."     

"Nona Kecil, jangan keterlaluan!"     

"Pffft -" Sima You Yue tersenyum. "Aku tanya, di bagian mana aku keterlaluan? Aku sudah membuang energi sebanyak itu, tetapi aku tidak mendapatkan apa pun. Sebaliknya, kalian justru menudingkuku dengan segala macam tuduhan. Seakan-akan aku tidak bisa jadi orang yang baik."     

"Kau …."     

"Karena penduduk asli kota seperti kalian saja tidak memikirkan sesama penduduk kota, menurutku aku juga tidak perlu melakukan apa pun," kata Sima You Yue.     

"Nona Kecil, bukannya kau tadi bilang kau lelah? Setelah istirahat selama ini, kau seharusnya sudah baik-baik saja, kan?" tanya Zhang Hao.     

"Oh, aku baik-baik saja setelah setengah jam! Semua orang jelas harus berkontribusi, tetapi ini hanya jadi masalahku. Kalian semua ada di sini hanya untuk menonton keseruan yang terjadi. Kurasa ini tidak adil. Sekalinya aku merasa tidak diperlakukan dengan adil, hatiku merasa lelah. Hhh, kurasa aku belum beristirahat dengan baik." Sima You Yue menggeleng dan mengembuskan napas.     

Kalau bukan karena mereka sedang di situ, Si Yue pasti sudah terbahak melihat tingkah Sima You Yue. Sementara itu, Si Kong mengacungkan jempolnya.     

"Kau mau apa?" Zhang Hao berang. Gadis muda tersebut sudah berulang kali tidak menghormatinya dari tadi. Hatinya tergerak oleh niat membunuh.     

Bagaimana mungkin Sima You Yue tidak merasakannya? Zhang Hao mau membunuhnya hanya karena masalah sepele tersebut. Namun, sayangnya hanya ia satu-satunya orang yang bisa menahan kabut hitam itu. Zhang Hao sungguh-sungguh seorang "pengurus" yang baik!     

"Tidak ada. Sudah kubilang tadi kalau seakan-akan ini hanya masalahku. Hatiku lelah. Kalau kau mau aku tidak lelah, maka setidaknya kau harus menunjukkan kalau semua orang bekerja keras menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak, hati yang lelah ini tidak akan bisa disembuhkan."     

"Dik, karena kau lelah sekali, biarkan saja. Ayo pergi ke kota bagian utara. Lagi pula, kalau kabut hitam itu menyebar, penduduk kota bagian selatanlah yang akan terbunuh lebih dahulu. Ketika semua penduduk kota bagian selatan meninggal, kau pasti sudah beristirahat dengan cukup. Saat itu, peluangmu untuk menang pasti lebih besar. Penduduk kota lain tidak akan rugi." Si Yue tampak tertekan melihat Sima You Yue.     

"Baiklah."     

"Kalau begitu, ayo pulang." Si Yue menghampiri Sima You Yue. "Ayah, buka lorong ruang, ayo kita pulang untuk istirahat."     

Si Kong melakukan apa yang Si Yue pinta. Ia menggambar segel dengan satu tangan seolah-olah ia benar-benar mau membuka lorong ruang.     

Seolah-olah mendengar kalau Sima You Yue mau pergi, kabut hitam tersebut merasa ia sudah bisa melakukan serangan balik. Kabut hitam itu mulai menyerang lagi.     

"Pergilah dan coba kalian lakukan," perintah Zhang Hao dengan enggan. Raut wajahnya semakin masam.     

Saat Zhang Hao berkata demikian, Si Kong menghentikan gerakannya, menunggu tindakan berikutnya.     

Anggota Klan Zhang benar-benar tercengang. Zhang Hao benar-benar menyuruh mereka mencobanya?     

Bagaimana mungkin bisa?!     

"Kenapa kalian hanya berdiri diam di sana? Pergi!" Melihat angota klannya masih di situ, Zhang Hao pun menendang Zhang Hu ke bawah.     

Zhang Hu terpelanting sampai berjarak beberapa meter dari kabut hitam. Meskipun Zhang Hao marah, ia masih bertindak dengan masuk akal dan tidak langsung menendang Zhang Hu sampai ke dalam kabut hitam.     

Melihat Zhang Hao sangat marah, Zhang Hu tidak mengatakan apa-apa. Kalaupun ia kembali terbang ke atas, toh Zhang Hao pasti akan memaksanya turun lagi.     

Sebenarnya, kalau Zhang Hu tidak naik, ia tidak akan bisa turun!     

Saat itu, banyak orang yang berdiri melayang di udara di luar daerah terlarang. Mereka tidak bisa masuk. Meski mereka jauh, mereka masih bisa melihat apa yang terjadi di dalam.     

Kelompok pengawas tidak sanggup menghalangi semua orang. Paling-paling, mereka hanya bisa mencegah penduduk yang di luar untuk tidak mendekat. Mengenai apakah penduduk kota bisa melihat kejadian tersebut atau tidak, itu bukan masalah mereka.     

Orang-orang itu sudah lama menyaksikan apa yang terjadi. Pada awalnya, saat mendengar Sima You Yue bilang ia tidak akan menghalau kabut hitam tersebut, mereka mengeluhkan sikap Sima You Yue dalam hati. Namun, perlahan-lahan mereka menyadari kalau memang Klan Zhang-lah yang lagi-lagi cari masalah!     

Penduduk kota sudah muak melihat tingkah Klan Zhang. Namun, karena mereka klan besar, siapa yang berani macam-macam dengan mereka?     

Selain itu, semua orang sudah mendengar apa yang Si Yue katakan. Klan Zhang memang pernah bilang kalau merekalah klan yang paling kuat.     

Kalau Klan Zhang memang sekuat itu, maka biarkan saja mereka membuktikannya!     

"Tetua Zhang Hu, nyawa kami ada di tanganmu!" teriak seseorang dari luar.     

Kelompok Zhang Hu menyadari kalau ada banyak orang yang menyaksikan peristiwa yang seru tersebut.     

Tidak peduli mereka mau melakukannya atau tidak, mereka tetap akan melakukannya. Kalau tidak, penduduk kota akan beranggapan kalau Klan Zhang tidak peduli pada mereka!     

Tidak peduli seberapa kuatnya Klan Zhang, kalau mereka menyinggung seluruh penduduk kota, mereka pasti akan kehilangan kedudukan mereka di kota.     

"Zhang Hu!" teriak Zhang Hao dengan gigi terkatup.     

Tentu saja, gertakkan giginya tersebut ditujukan kepada Klan Si dan Sima You Yue.     

Zhang Hu tahu kalau ia tidak bisa lari dari masalah itu. Tangannya memadatkan energi roh untuk menyerang kabut hitam. Namun, sebelum ia sempat melepaskan energi rohnya, ia disiram dengan sebaskom air dingin.     

"Kalau kau berani menyerangnya, kujamin kau pasti sudah mati sedetik lagi," kata Sima You Yue dengan pelan.     

Kabut hitam tersebut takut pada Hitam Kecil, jadi ia tetap diam di tempat dan tidak mendekat. Namun, kalau ia sampai diserang, ia tidak akan tinggal diam!     

"Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?" Zhang Hu langsung menyesal begitu ia menanyakannya.     

"Bukannya tadi kau bilang Hitam Kecil hanya menggonggong dua kali? Kalau begitu, kau juga harus menggonggong. Ingat, lebih manjur kalau kau menggonggong seperti Hitam Kecilku," Sima You Yue membelai Hitam Kecil.     

"Mustahil!" Bagaimana mungkin Zhang Hu membiarkan dirinya sendiri belajar menggonggong. Ia lanjut memadatkan energi roh, lalu menyerang kabut hitam.     

Awalnya, kabut hitam sudah merasa tidak nyaman karena ditekan oleh Hitam Kecil. Karena sekarang ia diserang oleh orang lain, kemarahannya pun meledak, dan ia melonjak dalam sekejap. Zhang Hu langsung diselimuti sebelum ia bisa melarikan diri.     

Tak lama setelah itu, kabut hitam pun mundur. Hanya setumpuk tulang yang tersisa di tempat Zhang Hu tadi berdiri.     

Melihat tumpukan tulang putih tersebut, hati Sima You Yue merasakan perasaan yang serupa saat ia pertama kali bertemu dengan Hitam Kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.