Tidak Bisa Memberitahumu
Tidak Bisa Memberitahumu
Mereka mengira Wu Man akan hadir, tetapi Si Kong bilang Wu Man sangat sibuk dan banyak sekali pekerjaan yang harus Wu Man selesaikan sehingga ia tidak hadir.
Malam itu, mereka sudah terlalu banyak minum-minum sehingga mereka baru bubar begitu matahari terbit.
Banyak orang yang datang untuk bersulang dengan Mo Ketiga, sehingga ia terlalu banyak minum dan jadi mabuk setelah jamuan makan selesai.
Wu Lingyu menopang Mo Ketiga, membawanya ke pelataran Sima You Yue dan melemparkannya ke dalam salah satu kamar.
"Kau kejam sekali," kata Sima You Yue sambil tergelak. Ia sedang bersandar di pintu dengan tangan terlipat ketika ia melihat bagaimana Wu Lingyu melempar Mo Ketiga ke tempat tidur.
"Sudah bagus aku tidak melemparnya ke lantai." Wu Lingyu tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Kalau Mo Ketiga bukan teman Sima You Yue, ia bahkan tidak akan mau membantunya. Terlebih, kalau bukan ia yang menopang Mo Ketiga, nanti justru Sima You Yue-lah yang akan menopang Mo Ketiga!
Si Yue muncul dari balik punggung Sima You Yue. Melihat dua lelaki yang ada di dalam rumah, ia bertanya, "Apa Mo Ketiga baik-baik saja?"
"Dia baik-baik saja, dia cuma mabuk. Dia akan pulih setelah minum pil anti mabuk dan tidur nyenyak," jawab Sima You Yue.
"Oh." Si Yue menatap Mo Ketiga yang berbaring di tempat tidur. Ini pertama kalinya ia khawatir melihat seseorang yang mabuk.
"Kau sendiri bagaimana?" tanya Sima You Yue.
"Apa?" Si Yue kembali tersadar, bisa menebak kalau Sima You Yue pasti bertanya apakah ia baik-baik saja, ia pun menjawab, "Tentu saja aku baik-baik saja. Aku minum anggur buahmu, jadi aku tidak mabuk."
"Kalau kau baik-baik saja, ayo aku mau menemui Pengurus Kota Wu Man," kata Sima You Yue.
"Baiklah, aku tahu kau sedang cemas. Ayo kita pergi ke rumah Bibi Man sekarang," kata Si Yue. "Namun, apakah tidak masalah kalau kita meninggalkan Mo Ketiga di sini?"
"Tidak masalah. Aku akan minta tolong Di Wu dan Mu Si untuk berjaga-jaga," jawab Sima You Yue. "Juga, bagaimana mungkin kau bisa takut kalau-kalau terjadi sesuatu? Ini kan rumahmu?"
"Kau benar. Kalau begitu, ayo pergi." Si Yue tersenyum dan menepis godaan Sima You Yue.
Kediaman resmi Wu Man tidak jauh dari Klan Si, mereka hanya perlu berjalan kaki selama satu jam lebih.
Begitu melihat Si Yue, penjaga kediaman membungkuk dan menyapanya, lalu membiarkan mereka masuk tanpa melapor.
Mereka melihat seorang cendekiawan berjalan ke arah mereka tidak lama setelah mereka sampai di kediaman Wu Man. Setelah melihat Si Yue dan yang lainnya, cendekiawan tersebut datang untuk menyapa dan bertanya, "Nona Yue'er, kenapa kau ke sini?"
"Aku mencari Bibi Man, apa dia sedang di sini?" tanya Si Yue.
"Nona sedang beristirahat. Namun, dia bilang kau bisa menemuinya kalau kau datang bersama seorang gadis. Dia sedang menunggumu di ruangannya."
Bagaimana Wu Man bisa tahu kalau Si Yue akan datang bersama Sima You Yue?
"Aku mengerti, aku akan pergi ke sana dengan Adik, kau bisa kembali bekerja."
"Baiklah."
Si Yue membawa Sima You Yue dan Wu Lingyu ke pelataran Wu Man. Ia sudah berkali-kali datang ke situ, jadi mudah saja baginya untuk bisa sampai ke pelataran Wu Man.
Awalnya, Si Yue merasa akan tidak nyaman kalau ada laki-laki yang datang ke pelataran Wu Man. Jadi, ia hendak bilang kepada Wu Lingyu untuk menunggu di luar. Namun, melihat sikap Wu Lingyu, kemungkinan besar Wu Lingyu tidak akan mau.
Ada dua pelayan perempuan yang sedang berjaga di luar pelataran Wu Man. Ketika mereka melihat Si Yue dan yang lainnya, mereka berkata, "Laki-laki tidak boleh masuk."
"Lingyu, kau tunggu aku di luar saja ya," kata Sima You Yue pada Wu Lingyu. "Kami mungkin tidak akan lama."
"Baiklah."
Si Yue tidak menyangka kalau Wu Lingyu akan setuju begitu saja. Selama ini Wu Lingyu bagaikan bayangan Sima You Yue, mengikuti Sima You Yue ke mana pun kecuali ke kamar mandi.
"Tuan, silakan menunggu di aula dan minum teh," kata salah satu pelayan.
"Tidak apa-apa, aku tunggu di sini saja," kata Wu Lingyu.
"Bukankah ini namanya sama saja kau tetap mengikuti You Yue?" Si Yue tahu Wu Lingyu tidak akan mau pergi dari situ! Hanya karena Wu Lingyu menuruti Sima You Yue dan juga karena tempat tersebut merupakan pelataran perempuan saja ia mau tidak ikut masuk. Kalau tidak, Wu Lingyu pasti sudah ikut masuk bersama mereka.
"Nona Yue'er, silakan ikuti aku."
Para pelayan mengantar Si Yue dan Sima You Yue ke pelataran. Ketika Sima You Yue masuk, ia baru sadar kalau Wu Man sangat suka warna merah. Bunga yang ada di pelataran berwarna merah, ruangannya berwarna merah tua, bahkan perabotan di dalam ruangan semua bertema warna merah.
Pelayan tersebut membawa mereka ke aula kecil di pelataran, lalu berkata, "Kalian berdua tunggu di sini, tak lama lagi Nona akan datang."
Si pelayan pun pergi setelah ia berkata demikian.
Tidak lama kemudian, Wu Man masuk. Si Yue dan Sima You Yue bangkit berdiri dengan cepat.
"Bibi Man."
"Pengurus Kota Wu."
Wu Man duduk di kursi utama, lalu berkata, "Waktu di daerah terlarang, aku sudah memintamu untuk memanggilku Bibi Man seperti Yue'er."
"Ya, Bibi Man," sahut Sima You Yue.
"Bibi Man, kami datang ke sini untuk menanyakan sesuatu," kata Si Yue.
"Sudah kutebak." Wu Man mengembuskan napas. "Hari itu, dia bilang padaku kalau dia harus menemukan ibu anaknya. Tak kusangka aku akan melihat anaknya dengan mata kepalaku sendiri setelah sepuluh tahun."
"Maksudmu … ayahku?" tanya Sima You Yue.
"Ya, ayahmu, Sima Liu Xuan." Wu Man mengipasi dirinya. "Ini sudah kutebak waktu aku mendengar namamu, kau pasti mencari ayahmu di sini."
"Apa Bibi Man bisa memberitahuku ayahku ada di mana?" tanya Sima You Yue dengan tidak sabar.
"Aku tahu di mana ayahmu, tetapi aku tidak bisa memberitahumu."
"Kenapa?" Sima You Yue tidak mengerti. Ia bisa merasakan kalau Wu Man menunjukkan perasaan tertentu ketika ia menyebut ayahnya. Jadi, kenapa Wu Man tidak membiarkan ia menyelamatkan ayahnya?
"Tempat itu terlalu berbahaya. Kalau aku memberitahumu, kau pasti akan langsung pergi dan menyelamatkannya, tak peduli betapa berbahayanya tempat itu. Dan kalau kau pergi ke sana, kau bahkan mungkin tidak akan punya kesempatan sedikit pun untuk bertahan hidup. Jadi, tidak ada gunanya kalaupun kuberi tahu kau," jawab Wu Man.
"Namun, aku datang ke sini untuk menyelamatkan ayahku. Aku harus pergi tidak peduli betapa berbahayanya tempat itu. Aku akan menyelamatkan ayahku!" kata Sima You Yue tanpa ragu. "Bibi Man, tolong beri tahu aku di mana ayahku berada."
"Aku pernah ke tempat ayahmu berada." Wu Man tidak menanggapi permintaan Sima You Yue, ia justru mengenang masa lalunya. "Aku melihat ayahmu, dia menggunakan caranya sendiri untuk bertahan hidup. Aku mau menyelamatkannya, tetapi dia tidak mau, dia bilang dia tidak mau membahayakanku dan dia juga menyuruhku menjanjikan satu hal padanya."
"Bibi Man, kau berjanji apa padanya?" tanya Si Yue.
"Dia bilang, suatu hari nanti, akan ada seseorang yang datang ke sini untuk mencarinya, entah itu istrinya atau putrinya. Siapa pun itu, dia memintaku untuk menghentikan kalian dan tidak membiarkan kalian mendekati tempat itu. Dan tidak memberi tahu kalian dia ada di mana."
Jantung Sima You Yue berdebar kencang, Ayahnya sendiri ternyata tidak mengizinkan orang lain membocorkan keberadaannya. Artinya tempat itu memang berbahaya! Mengingat giok kehidupan ayahnya yang sudah retak membuatnya merasa kasihan dan sakit hati.
Ayahnya tidak mengizinkan mereka mencarinya karena ia tidak mau mereka berada dalam bahaya, tetapi ia tidak bisa membiarkan ayahnya menderita lebih lama lagi!
"Ayah …." Memikirkan ayahnya saja membuatnya merasa sedih. Melihat Wu Man tidak berniat memberitahunya tentang keberadaan ayahnya, ia berdiri dan berjalan ke arah Wu Man, lalu mengulurkan tangannya ke depan Wu Man dan membuka telapak tangannya.