Bekerja Sama untuk Penyelamatan
Bekerja Sama untuk Penyelamatan
Mo Ketiga mengembuskan napas setelah melihat kekuatan yang terbang di sekitar Sima Liu Xuan. "Ayahmu benar-benar kejam pada dirinya sendiri. Ini namanya bunuh diri!"
Wajah semua orang pucat ketakutan ketika mendengar perkataan Mo Ketiga.
"Bunuh diri? Maksudmu itu sama sekali tidak bisa dilalui?" teriak Huang Ying Ying.
"Bukan itu maksudku." Melihat kalau mereka salah paham, Mo Ketiga bergegas menjelaskan. "Maksudku dia sudah menjatuhkan hukuman mati pada dirinya sendiri. Kalau ada yang berani menyerang sekitarnya, dia akan mati bersama dengan itu."
"Lalu, apa kau bisa melaluinya?" tanya Sima You Yue.
"Aku punya ide, tetapi aku harus merencanakannya terlebih dahulu," jawab Mo Ketiga. "Kita hanya harus menyingkirkan kekuatan itu."
"Kalau begitu, aku harus minta tolong padamu," kata Sima You Yue.
"Kalau begitu, bergabunglah denganku. Aku butuh bantuanmu sebentar lagi," pinta Mo Ketiga.
"Baiklah."
Tahu kalau untuk menangani kekuatan seluar biasa itu, Mo Ketiga tidak akan bisa menghadapi semuanya sendiri, jadi Sima You Yue bekerja sama dengan Mo Ketiga.
Mereka menghabiskan sepanjang hari berusaha memastikan asal arah kekuatan tersebut dengan tepat. Setelah mereka berhasil memastikannya, barulah kemudian mereka bisa berjalan ke arah yang benar dengan jauh lebih mudah.
Huang Ying Ying dan yang lainnya tidak pernah melepaskan pandangan mereka dari Sima Liu Xuan. Ketika Sima You Yue dan Mo Ketiga kembali, akhirnya mereka mengalihkan perhatian mereka.
"Bagaimana?"
"Kami berhasil memikirkan jalan keluarnya, tetapi kami butuh bantuan kalian semua," jawab Sima You Yue.
"Apa yang harus kami lakukan?"
"Mo Ketiga, Lingyu, Kakek, Nenek, Paman Liu Feng, Paman Liu Yun, Pembantu Kecil dan aku. Kita semua akan mengambil posisi di samping dan mengeluarkan kekuatan secara berurutan," jawab Sima You Yue.
"Nona Muda, Pembantu Kecil tidak kuat, biarkan aku yang menggantikannya," kata Di Wu.
"Pembantu Kecil berada dalam posisi yang lebih lemah. Dia hanya butuh sedikit energi roh. Kau punya tugas tersendiri."
"Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?" Di Wu juga ingin menyumbang bantuan.
"Di Wu, tugasmu yang paling penting," jawab Sima You Yue. "Apa kau melihat aura kematian di sekitar ayahku?"
"Mm." Di Wu memusatkan perhatian. Ia memang melihat ada aura kematian samar yang mengelilingi Sima Liu Xuan.
"Selain kau, tidak ada orang di sini yang bisa melihatnya. Kami berencana untuk membuka kekuatan itu, jadi kami harus memercayakan penanganan aura kematian itu padamu," kata Sima You Yue. "Energi roh ayahku sudah lama terkuras, dan dia sudah menggunakan semuanya untuk mengubah aura kematian menjadi energi yang bisa dia gunakan untuk bertahan hidup. Itulah kenapa lukanya tidak pernah sembuh tidak peduli berapa puluh tahun telah berlalu."
"Pantas saja kondisi batu giok kehidupannya terus seperti itu. Aura kematian itu memberinya energi, tetapi sama sekali tidak cocok, dan tubuhnya sudah terluka."
"Tepat sekali." Sima You Yue mengangguk. "Formasi semacam ini, yang bergantung pada kekuatan yang menopangnya, sebenarnya mengonsumsi sedikit sekali energi. Itulah kenapa dia masih bisa menggunakan energi rohnya dan pil untuk bertahan. Namun, di tahap selanjutnya, tidak peduli seberapa kecil aura kematiannya, itu sudah melukai tubuhnya."
"Anakku …." Membayangkan betapa menderitanya Sima Liu Xuan, Huang Ying Ying tidak bisa menahan tangis.
"Di Wu, sebentar lagi, yang harus kau lakukan adalah, selama kami memaksa membuka kekuatan itu, kau harus sepenuhnya menyerap semua aura kematian yang mengelilingi ayahku," kata Sima You Yue. "Selama waktu itu, aura kematian akan memantul, dan itu sangat menghancurkan ayahku. Kau mungkin akan terluka, tetapi kau tidak akan mati."
"Baiklah. Aku pasti akan melakukannya," kata Di Wu.
"Baiklah. Kalau begitu, sekarang aku akan memberi tahu kalian semua apa peran kalian masing-masing. Secara keseluruhan ada delapan posisi, dan kita ada delapan orang …."
Setelah penjelasan Sima You Yue, semua orang jadi mengerti apa yang harus mereka lakukan. Lalu, mereka menuju ke posisi mereka masing-masing.
"Semuanya, kita tidak punya kesempatan untuk berlatih. Kita hanya punya satu kesempatan untuk melakukan ini." Sima You Yue menatap mata semua orang, terutama si pembantu kecil.
Si pembantu kecil tidak kuat. Meski tugasnya paling mudah, Sima You Yue tetap agak khawatir.
Namun, rencana tersebut membutuhkan lebih dari sekedar kekuatan. Itu butuh saling pengertian. Penduduk Kota Iblis Darah mungkin lebih kuat daripada si pembantu kecil, tetapi mereka tidak begitu kenal dengan Sima You Yue, sehingga mereka belum tentu lebih baik daripada si pembantu kecil.
Sima You Yue mengembuskan napas, membiarkan dirinya tenang, lalu berkata, "Ayo kita mulai."
Mo Ketiga mulai memadatkan energi rohnya dan saat energi rohnya menyentuh kekuatan tersebut, keduanya langsung menyatu dan masuk. Energi rohnya mencoba membuka ruang untuk menembus lewat, tetapi kekuatan itu melawan.
"Pffft-"
Mo Ketiga memuntahkan seteguk darah segar. Ia tidak bisa menyekanya karena ia harus meningkatkan kekuatannya untuk berusaha menggabungkan energi rohnya dengan kekuatan tersebut.
Sima You Yue menatap Mo Ketiga dengan agak cemas. Ia tahu kalau langkah pertama-lah yang paling sulit. Kalau bukan karena Mo Ketiga punya pemahaman khusus terhadap kekuatan itu, orang biasa bahkan tidak akan berani mencobanya.
"Hah!"
Setelah Mo Ketiga berteriak tiga kali, kekuatan tersebut akhirnya bergerak dan meninggalkan tempat asalnya.
Masing-masing kekuatan itu keluar dari dalam tanah di sekitar tempat itu. Di seberang mereka, kekuatan tersebut kembali tertuang ke dalam tanah lagi. Delapan posisi, delapan setengah lingkaran. Masing-masing kekuatan itu punya daya tarik satu dengan yang lain, tetapi juga saling mendorong menjauh antara satu sama lain.
Ketika kekuatan pertama meninggalkan ruang orbit aslinya, Sima You Yue langsung memindahkan satu kekuatan yang merupakan tugasnya.
Selanjutnya, diikuti oleh kekuatan ketiga dan keempat ….
"Di Wu!" teriak Sima You Yue.
Di Wu langsung menyelinap masuk ke celah yang sudah Mo Ketiga dan Sima You Yue buka dan mendekat ke samping Sima Liu Xuan.
Di Wu menyilangkan kakinya dan duduk seolah sedang bermeditasi dengan tenang. Ia menyerap semua aura kematian sedikit demi sedikit ke dalam tubuhnya. Namun, karena aura kematian dipaksa masuk dengan sangat cepat, setelah ia menyerapnya ke dalam tubuh bagian dalam, ia terkena pantulan kekuatan tersebut dan meridiannya terasa sangat sakit.
Namun, Di Wu tidak menyerah dan terus menyerapnya. Walaupun ia takut ia tidak bisa mengubah aura kematian tersebut jadi kekuatannya, ia tetap harus menyerap semuanya dan mencegah aura itu menyakiti ayah Nona Muda lagi.
Kalau ia terluka, ia akan sembuh. Namun, kalau ayah Sima You Yue yang menerima serangan lagi, Sima Liu Xuan benar-benar akan kehilangan nyawanya.
Kalau Di Wu gagal, ia akan menanggung dosa itu selamanya!
Membayangkan hal tersebut, ia mengerahkan lebih banyak energi untuk menyerap aura itu. Tentu saja ia harus menyerap semuanya!
Memperhatikan Di Wu yang terus menyerap aura kematian tanpa takut mati, Sima You Yue pun merasa sangat berterima kasih pada Di Wu.
Meskipun Di Wu tampaknya suka bermain-main, ia bisa diandalkan ketika saatnya tiba.
Sima You Yue memutuskan kalau ia tidak akan menggoda Di Wu lagi mulai dari sekarang.
Setelah kekuatan di delapan posisi tersebut ditarik keluar dari daerah orbit mereka yang semula, Sima You Yue dan Wu Lingyu langsung berteleportasi dan tiba di sisi Sima Liu Xuan dan Di Wu bersama-sama. Masing-masing dari mereka memeluk satu orang dan membawa keduanya keluar dari situ.
Yang lainnya pun perlahan-lahan mundur. Sima Liu Yun mendekati si pembantu kecil dan mundur bersamanya. Pada akhirnya, tingga Mo Ketiga dan dua orang lainnya yang tersisa.
Pergerakan kekuatan tersebut hanya sementara dan kekuatan pantulannya pasti akan lebih kuat. Itulah kenapa harus Mo Ketiga-lah yang membukanya untuk mereka.
"Mi Er, bantu dia!" Sima You Yue mengeluarkan Mi Er.
Sejak awal Mi Er terus mengawasi situasi sepanjang waktu. Ia-lah yang paling pandai dalam menghadapi hal-hal ini.
Ia tiba di samping Mo Ketiga dan melemparkan Sima Liu Feng menjauh dari situ, lalu menghadapi kekuatan yang gelisah tersebut seorang diri.
"Mi Er, buka saja jalan untuk mereka. Jangan serang mereka!" teriak Sima You Yue pada Mi Er, teringat bagaimana Kota Hantu juga akan terpengaruh.
Namun, ia terlambat karena Mi Er sudah mengirimkan gelombang serangan pertamanya.
Sekarang Gunung Senja bergetar tanpa henti. Peristiwa yang sama juga terjadi di Kota Hantu; beberapa jalan dan rumah telah hancur lebur.