Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mengenalinya



Mengenalinya

0Bahkan sekarang, Sima You Yue masih bisa merasakan mata Mo Yu dengan tidak sengaja menatapnya.     

Meskipun tidak ada niat membunuh yang kuat, bagi orang-orang macam Mo Yu, mereka tidak akan menunjukkan kemarahan mereka secara terang-terangan.     

"Apakah Ketua Klan Jun itu juga anggota Klan Hantu?" tanya Bei Gong Tang.     

"Aku tidak yakin. Kau lihat bagaimana dia duduk di kursi utama, tetapi kata-kata dan tindakannya mengungkapkan rasa hormat kepada Mo Yu. Itu menunjukkan kalau kedudukan Mo Yu lebih tinggi darinya, dan Mo Yu bukan anggota Klan Jun."     

"Kau membolehkan orang seberbahaya itu datang ke sini. Bagaimana kalau dia nanti membunuhmu?" tanya Fatty Qu.     

"Karena dia melepaskanku hari ini, dia tidak akan membunuhku untuk sementara ini," jawab Sima You Yue. "Namun, lain kali aku akan meminta bantuan Qing Yi."     

Mungkin satu-satunya orang di sampingnya yang bisa menandingi Mo Yu adalah Qing Yi.     

"Oh ya, di mana Bi Sheng?"     

"Aku tidak tahu, aku sudah tidak melihatnya dalam beberapa hari terakhir," jawab Wei Zi Qi.     

"Sepertinya Bi Tua sedang memikirkan sesuatu," kata Ouyang Fei. "Menurutku raut wajahnya tampak ganjil tepat setelah dia tiba di sini beberapa hari lalu."     

"Bi Tua punya kisah masa lalu. Mungkin masa lalunya terkait dengan tempat ini," kata Sima You Yue.     

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Fatty Qu.     

"Ketika Xiao Yi datang untuk mengirim undangan, aku melihat raut wajah Bi Tua agak berubah ketika dia mendengar tentang Serikat Master Persenjataan. Aku sudah memintanya untuk melindungiku, tetapi dia agak ragu-ragu saat itu, seolah-olah dia ragu-ragu mau melakukannya atau tidak. Jadi, kurasa masa lalunya terkait dengan tempat ini."     

"Apakah itu terkait dengan pemilik pelataran ini?" tanya Bei Gong Tang.     

"Tetua Master Persenjataan perempuan itu?"     

"Nanti aku akan bertanya pada Xiao Hong tentang tetua pemilik tempat ini," kata Sima You Yue.     

"You Yue, tidak akan ada masalah dengan Mo Yu, kan?" tanya Sima You Lin dengan cemas.     

"Asal dia memang berasal dari Klan Hantu, kalau aku siap, dia tidak bisa membunuhku secepat itu," jawab Sima You Yue. "Lagipula, nyala Api Kirmizi merupakan musuh bebuyutan mereka."     

"Qing Yi tidak akan membiarkanku terbunuh begitu saja. Karena Qing Yi tidak berbuat apa-apa, Mo Yu tidak tahu kalau Qing Yi ada bersamaku, jadi dia pasti akan terkejut melihat Qing Yi nanti," kata Sima You Yue. "Selain itu, karena dia menggunakan Klan Jun untuk menutupi identitasnya, itu artinya dia tidak mau orang-orang tahu kalau dia berasal dari Klan Hantu. Jadi, dia tidak akan menyerangku begitu saja."     

"Kalau begitu, kapan dia bilang dia mau menemuimu untuk membicarakan upacara minum teh?"     

Sima You Yue menggeleng. Meskipun Mo Yu tidak bilang apa-apa, mungkin ia akan datang kapan saja dalam beberapa hari ke depan.     

Saat ia berpikir demikian, ia tidak menyangka Mo Yu akan datang untuk menjumpainya secepat itu.     

Ketika Mo Yu tiba, ia tidak mengirim pesan terlebih dahulu, atau mengambil rute yang biasa. Ia langsung pergi ke pelataran Sima You Yue. Saat itu, Sima You Yue sedang sarapan … dengan anggun.     

Mo Yu melihat setumpuk mangkuk di atas meja Sima You Yue. Ia sempat tertegun, tetapi kemudian langsung paham.     

Sima You Yue sedang menyeruput buburnya yang terakhir. Ketika ia melihat Mo Yu tiba-tiba muncul, ia nyaris mati tersedak. Ia terbatuk dengan putus asa.     

"Kau, bagaimana kau bisa datang ke sini?" Ia merasa tenggorokannya sakit karena tadi terbatuk. Ia tidak menahan keterkejutan dalam hatinya.     

Raut wajah Mo Yu berubah kesal. "Bukankah kita sudah sepakat akan membicarakan upacara minum teh?"     

"Uhuk, uhuk … tetap saja kau tidak harus datang sepagi ini, kan?" Sima You Yue tersedak sambil memelototi Mo Yu.     

Sekarang Qing Yi sedang di luar. Ia tidak terlalu peduli soal Qing Yi. Selain itu, ia sedang tersedak dengan menyedihkan dan merasa agak marah.     

"Matahari sudah tinggi di langit," jawab Mo Yu.     

"Kalau begitu, sebaiknya kau juga jangan langsung masuk, kan? Kenapa kau tidak mengabariku dahulu?" tanya Sima You Yue lagi.     

"Repot berjalan lewat pintu depan," jawab Mo Yu. "Baiklah, kau sudah selesai makan, ayo kita bicara tentang upacara minum teh."     

"…."     

Meskipun Sima You Yue mengutuk Mo Yu dalam hati, ia dengan patuh membawa Mo Yu ke sebuah paviliun kecil di dekat danau di pelataran.     

Meskipun Xiao Hong bilang pelataran itu cukup kecil, pelataran tersebut termasuk kecil hanya kalau dibandingkan dengan pelataran lainnya. Sebenarnya pelataran itu besar, setidaknya di bagian depan dan belakang serta terdapat pemandangan menghadap ke danau.     

Paviliun kecil tersebut agak jauh dari tempat tinggalnya. Karena ia tidak menggunakan kekuatan roh, mereka harus berjalan selama sepuluh menit untuk bisa sampai ke sana.     

"Kenapa kau pindah ke sini?" tanya Mo Yu.     

"Paviliun di sini terletak di sisi berbatu di tepi danau. Pemandangan di sinilah yang terindah," jawab Sima You Yue.     

Huh, ia tidak akan memberi tahu Mo Yu kalau ia sengaja berjalan sejauh itu hanya untuk memberi tahu yang lain kalau Mo Yu sudah datang.     

Melihat bahwa pemandangan di situ memang indah, Mo Yu pun tidak curiga. Ia meraih bahu Sima You Yue dan membawanya ke paviliun kecil tersebut.     

Paviliun itu sudah lama tidak dikunjungi. Meja batu dan bangku-bangkunya sudah berdebu.     

Kening Mo Yu berkerut. Ia melambaikan tangannya dan semua debu itu pun tersapu bersih.     

Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Untungnya, Mo Yu tidak memintanya untuk membersihkan debu tersebut.     

"Silakan." Mo Yu dengan santai memilih salah satu tempat untuk duduk, lalu memperhatikan Sima You Yue yang masih berdiri.     

Sima You Yue pergi ke sisi lain dan menatapnya. "Apakah kau mau belajar Teh Kungfu?"     

"Aku mau mempelajari upacara minum teh-mu," jawab Mo Yu.     

"Kalau begitu, kau harus belajar untuk waktu yang lama," jawab Sima You Yue. "Setiap teh punya beberapa cara penyeduhan, dan ada persyaratan yang berbeda-beda untuk setiap cara penyeduhan berdasarkan teh yang berbeda-beda pula. Ini tidak mudah."     

"Kalau begitu, aku akan mengikutimu dan perlahan-lahan belajar sampai aku mempelajari segalanya."     

"…." Mulut Sima You Yue agak berkedut. Mo Yu sungguh-sungguh punya temperamen orang-orang yang cakap dan akan melakukan apa pun yang dia ingin lakukan!     

"Kurasa, memahami terlalu banyak mungkin akan membuatmu kehilangan minat pada mencicipi teh. Kalau Tuan Muda Mo Yu benar-benar menyukai teh, kau tidak perlu terlalu serius, terutama tentang teh," bujuk Sima You Yue.     

Bagaimana mungkin Mo Yu tidak mengerti maksud Sima You Yue? Bukankah itu namanya Sima You Yue sedang berubah haluan dan menyuruhnya cepat pergi setelah belajar Teh Kungfu?     

"Hidup ini terlalu panjang, jadi aku mencari kesenangan untuk diriku sendiri," kata Mo Yu. "Meskipun upacara minum teh itu dalam, itu bagaikan setetes air di dalam samudra dibandingkan dengan umur yang panjang."     

"…."     

Namun, itu tidak berarti Mo Yu punya banyak waktu luang, kan?!     

Sima You Yue menatap Mo Yu. Ia hendak bertanya, 'tidakkah kau mau kembali ke Alam Hantu? Apa kau tidak takut ketahuan di dunia manusia?' Apa lagi yang bisa ia lakukan kalau Mo Yu terus-terusan tinggal di sini?!     

"Jangan kesal begitu," kata Mo Yu." Yang harus kau lakukan adalah menyenangkanku."     

"Kenapa?" Sima You Yue mencibir.     

Ia paling tidak mau menyenangkan orang lain dalam hidupnya.     

"Karena informasi tentangmu ada di tanganku. Anak perempuan Putri Kegelapan, Selir Hantu memintaku untuk mendapatkan berita tentangmu, dan baginya lebih baik lagi kalau aku … langsung membunuhmu!"     

Sima You Yue mengepalkan tinjunya. Hatinya hancur. Ternyata Mo Yu ini tahu terlalu banyak!     

Pantas saja Mo Yu memancarkan niat membunuh terhadapnya.     

"Apa kau gugup?" tanya Mo Yu. "Kau seharusnya bersyukur kau sangat cakap dalam upacara minum teh, sehingga aku tidak berniat untuk membunuhmu sekarang. Jadi, bagaimana kalau kau secepatnya mulai menyenangkan aku?"     

Sima You Yue menarik napas dalam-dalam. "Aku tidak terbiasa menyenangkan orang lain sejak dalam kandungan ibuku. Kalau kau benar-benar mau belajar upacara minum teh, aku punya permintaan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.