Kau Menyelamatkan Kami Lagi
Kau Menyelamatkan Kami Lagi
Itu terlalu mewah!
"You Yue, sekarang aku tahu kalau kau memang terlalu baik! Aku sungguh beruntung!" Han Miao Shuang memeluk Sima You Yue sambil melompat-lompat dengan bersemangat. Ia mencium wajah Sima You Yue.
Semua orang menatap mereka dengan terpana. Perilaku Han Miao Shuang sungguh tidak beradab!
"Ya ampun, kau tidak malu apa!" Sima You Yue menyeka air liur Han Miao Shuang dari wajahnya.
"Memangnya apanya yang memalukan!" Mereka berdua kan sama-sama perempuan.
Han Miao Shuang tentu tidak mengucapkan hal tersebut, jika tidak, Sima You Yue pasti akan murka.
"Omong-omong, Saudara Junior, ketika kita pulang nanti, berilah aku sekendi besar madu. Aku ingin berlatih Alkimia."
Sima You Yue tidak berdaya menghadapi Han Miao Shuang. "Baiklah, baiklah, aku akan memberimu sekendi besar madu nanti. Sekarang kita selesaikan dulu masalah ini!"
"Hmm-mm. Siap!" Han Miao Shuang membayangkan sekendi besar berisi Madu Merah Tua dan tersenyum lebar.
Mereka semua tercengang. Sima You Yue mau memberi sekendi besar Madu Merah Tua untuk Han Miao Shuang?
Itu terlalu murah hati!
"Aku juga mau." Karena Han Miao Shuang bisa mendapatkan sekendi Madu Merah Tua, Su Xiao Xiao juga menginginkannya.
"Mm. Kalian masing-masing akan mendapatkan sekendi Madu Merah Tua." Sima You Yue memperhatikan Jiang Jun Zhe yang sedang menatapnya. Maksud pandangan Jiang Jun Zhe tampak jelas.
"Baiklah! Terima kasih, Saudara Junior!" Su Xiao Xiao juga ikut gembira.
Mata para guru pun memerah. Tiga kendi Madu Merah Tua! Semuanya diberikan dengan cuma-cuma! Mereka ingin bertanya, apakah masih ada Madu Merah Tua yang tersisa? Mereka juga mau!
Sayangnya, hubungan guru-guru tersebut dan Sima You Yue tidak terlalu dekat, jadi mereka tidak jadi bertanya. Namun, kalau nanti ada kesempatan, mereka mau membeli madu itu darinya.
"You Yue, ini …."
"Ssst -"
Sima You Yue menyela Kong Xiang Yi dengan meletakkan jarinya di bibir Kong Xiang Yi, mengisyaratkan kalau ia sedang mendengarkan sesuatu dengan saksama.
Setelah beberapa saat, Sima You Yue akhirnya berkata kepada Kong Xiang Yi, "Lebah Merah Tua sudah menemukan Jing Wen dan kelompoknya, tetapi keadaan mereka cukup gawat. Mereka tidak akan bisa bertahan lama lagi. Kita harus bergegas."
"Kalau begitu, ayo pergi."
"Hhh, tunggu sebentar." Sima You Yue menghentikan Kong Xiang Yi. "Ada banyak sekali formasi dan Roh Qi di sini. Jangan pergi begitu saja."
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Ikuti aku."
Sima You Yue menoleh pada Fan Lei. Melihat Fan Lei mengangguk, ia berkata pada Kong Xiang, "Ayo pergi."
Sima You Yue memilih salah satu lorong. Kong Xiang Yi dan Ximen Feng dengan cepat mengikutinya. Han Miao Shuang dan saudara-saudara senior Sima You Yue juga menyusul.
Semua anggota Lembah Kong ikut masuk, tetapi orang-orang dari sekte tidak ikut pergi.
"Fan Tua, apakah kita juga sebaiknya ikut pergi?" tanya Wei Besar.
"Ya. Karena semua murid sekte pergi, tidak ada yang perlu kita lakukan di sini. Keempat murid Xu Tua pergi. Kalau kita tidak ikut, dan terjadi sesuatu pada mereka, ketika Xu Tua kembali, dia pasti cemas." Fan Lei menggelengkan kepala. Ia mendahului rombongannya dan mulai memasuki lorong tersebut.
Ketika Wei Besar dan Wei Kecil membayangkan bagaimana kalau Xu Jin sampai marah, mereka hanya bisa menggelengkan kepala dan ikut masuk.
Karena Fan Lei, Wei Besar, Wei Kecil pergi, guru-guru lain juga harus ikut.
"Lorong yang Sima You Yue pilih ini bukan main." Wei Besar mengikuti beberapa saat, lalu berkomentar, "Kita menghindari semua formasi. Jalan memutar ini akan memakan waktu yang lama, tetapi kita jadi bisa menghemat banyak energi."
"Bagaimana Sima You Yue bisa tahu jalannya?" tanya seorang guru di belakang.
"Pasti Lebah Merah Tua yang menemukannya."
"Apakah Lebah Merah Tua memang sekuat itu?"
"Lebah Merah Tua adalah Lebah Roh yang paling kuat. Baik dalam hal menyembunyikan aura maupun menyelidiki, Lebah Merah Tua sangat hebat," jawab Wei Kecil.
"Lebah Merah Tuanya sangat banyak. Mudah saja bagi mereka untuk memeriksa semua lorong."
Sima You Yue memimpin perjalanan mereka selama beberapa saat, dan perlahan-lahan, mereka mulai mendengar suara perkelahian dan teriakan.
Orang-orang Lembah Kong semakin gelisah saat melihat bahwa Sima You Yue terus maju tanpa mempercepat langkahnya. Mereka tidak berani menyuruhnya untuk bergegas.
Ketika mereka sampai pada sebuah persimpangan, terdengar suara perkelahian dari lorong sebelah kiri. Sima You Yue berhenti sejenak lalu menuntun mereka semua ke kanan.
"You Yue, bukankah suaranya berasal dari sebelah kiri?" tanya Kong Xiang Yi.
"Kau tidak akan salah jalan kalau mengikutiku." Sima You Yue memusatkan perhatiannya pada lorong tersebut dan tidak punya waktu untuk menjelaskan panjang lebar pada Kong Xiang Yi.
Untungnya, Kong Xiang Yi benar-benar memercayai Sima You Yue. Ia tidak mempertanyakan kata-katanya dan terus berjalan.
Melihat hal tersebut, anggota Lembah Kong pun harus tetap mengikuti Sima You Yue. Awalnya mereka berpikir kalau mereka akan masuk ke lorong yang salah, tetapi mereka tidak menyangka bahwa ternyata mereka melihat Jing Wen dan yang lainnya bertarung di lorong yang mereka lalui.
"Ayo bantu mereka!" perintah Kong Xiang Yi pada Master Roh Atribut Petir.
Sima You Yue dengan cepat memadatkan kekuatan rohnya. Tadi sebelum Kong Xiang Yi sempat berkata apa-apa, ia sudah terlebih dahulu menyerang menggunakan kekuatan rohnya.
"Degar!"
Kilat petir menyambar Binatang Roh di atas Jing Huan. Sebelum lenyap, cakar Binatang Roh itu hanya satu sentimeter lagi dari jantung Jing Huan.
Jing Huan ditekan ke tanah oleh Binatang Roh tersebut. Ia menyaksikan cakar Binatang Roh itu mendekati jantungnya.
"Matilah aku …."
Ketika Jing Huan bersiap menghadapi kematiannya, pikirannya jadi kosong. Hanya kata-kata tersebut yang tersisa. Apa yang akan dibayangkan seseorang yang sedang berada di ambang kematiannya, apakah ini nyata?
Namun, kematian yang ia tunggu-tunggu tak kunjung datang, Binatang Roh tersebut malah tersambar petir.
"Hiss -"
Jing Huan merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tetapi itu tidak sampai membuatnya tidak bisa bergerak. Setelah mengalahkan satu Roh Qi lain menggunakan tinjunya, ia dengan cepat berguling, menghindari serangan Roh Qi lainnya.
"Bertarung sedekat ini melawan Binatang Roh. Kau benar-benar seorang Master Roh pemberani."
Ketika Jing Huan mendengar suara yang familier dari atas, ia menengadah dan menyaksikan Sima You Yue sedang menangkap cakar Binatang Roh tersebut.
"You Yue?!" teriak Jing Huan dengan kaget.
Sima You Yue memadatkan sebuah nyala api dan menambahkan api tersebut dengan Api Kirmizi. Roh Qi itu pun terbakar sampai habis.
Jing Huan bangkit berdiri dari tanah. Ia berkata dengan penuh terima kasih, "Terima kasih, lagi-lagi kau menyelamatkanku."
"Ingatlah untuk balas budi padaku." Sima You Yue tersenyum. "Ayo kita akhiri pertarungan ini!"
Setelah itu, dengan semua orang yang ikut bergabung dalam pertarungan, Roh-roh Qi tersebut dengan cepat dapat dihancurkan dan beberapa berhasil melarikan diri.
"Cepat sekali mereka lari!" Sima You Yue menghimpun auranya dan tidak lanjut mengejar mereka.
Kong Xiang Yi dan yang lainnya juga tidak mengejar. Mereka semua berkumpul kembali. Ia menatap Jing Wen, "Bagaimana keadaan kalian?"
"Uhuk uhuk …." Jing Wen terluka parah. Ia terbatuk dan menjawab, "Kami baik-baik saja, tetapi mereka …."
Sima You Yue mengikuti arah pandangan Jing Wen. Ada beberapa mayat di ruang tersebut. Kecuali beberapa mayat yang tampak lengkap, yang lainnya sudah terpotong-potong.
Kong Xiang Yi terdiam sejenak, kemudian ia berkata, "Mereka semua anggota Lembah Kong. Kumpulkan mereka dan bawa mereka kembali ke lembah untuk dimakamkan. Jing Wen, kalian sebaiknya minum pil."
Anggota Lembah Kong pun mengumpulkan mayat-mayat tersebut, sementara Jing Wen dan yang lainnya meminum pil yang mereka berikan.
"You Yue, aku tidak menyangka kita akan bertemu kembali secepat ini. Terakhir kali, Jing Huan bilang kau telah menyelamatkan mereka. Bahkan sebelum kami sempat berterima kasih, kau sudah menyelamatkan kami lagi," kata Jing Wen kepada Sima You Yue.
Sima You Yue tidak menjawab. Ia mengalihkan perhatiannya ke lorong-lorong yang ada di sekitar mereka, "Mereka sedang menuju kemari …."