Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Dia Tidak Mungkin Mau Bersamanya



Dia Tidak Mungkin Mau Bersamanya

1"Perhatian semuanya, kalajengking emas sudah kemari!" Pang Jia Nan berdiri sambil memberi tahu anggota kelompoknya.     

Begitu yang lainnya mendengar kalau kalajengking emas datang, semua murid sekte langsung berdiri. Beberapa dari mereka tampak khawatir dan wajah mereka memucat mengingat pertempuran pahit yang sebelumnya.     

"Kalian murid baru, kemari dan bergabunglah dengan yang lainnya." Hua Piao Miao masih memanggil mereka murid baru.     

"Tidak perlu," tolak Sima You Yue dengan dingin.     

Orang yang tidak menghormati orang lain tidak pantas dihormati!     

"Piao Miao, karena mereka tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, kita tidak usah memedulikan mereka," saran Pang Jia Nan.     

"Ya." Hua Piao Miao mengangguk, ia tidak benar-benar ingin mengundang Sima You Yue dan yang lainnya, ia hanya basa-basi saja.     

"Sudah datang."     

"Sudah datang."     

Wang Si Miao dan Sima You Yue bicara bersamaan, begitu Wang Si Mao selesai bicara, ia menatap Sima You Yue dengan heran.     

Satu demi satu kalajengking emas terbang keluar dari pasir, terbang dengan cepat ke arah mereka semua.     

"Bunuh mereka!"     

Entah siapa yang berteriak, mereka semua langsung menyebar ke arah yang berbeda-beda, menyerang kalajengking emas yang terbang ke arah mereka.     

Semua murid sudah menjalani ujian tersebut selama dua hari terakhir, mereka sudah dapat saling bekerja sama. Mereka yang lebih lemah akan membentuk sebuah tim dan bertarung melawan satu kalajengking emas.     

Hua Piao Miao membunuh semua kalajengking emas di dekatnya. Energi roh kalajengking emas pun hilang, menyisakan ekor kalajengkingnya saja.     

Hua Piao Miao menyimpan ekor tersebut. Sambil melakukan itu, ia melihat ke sisi Mo Bin untuk memastikan mereka bisa menghadapinya, lalu mengalihkan pandangannya ke sisi lain.     

"Bagaimana mungkin mereka …?"     

Hua Piao Miao menganggap murid baru seperti Bei Gong Tang hanyalah murid baru dan kekuatan bertarung mereka pasti lemah. Namun, kenyataannya mereka mampu menghadapi kalajengking emas seorang diri, dengan sangat terampil dan mudah.     

Bagaimana mungkin kekuatan bertarung para murid baru itu bisa sehebat itu?!     

Selain Hua Piao Miao, yang lain juga menyadari kalau para murid baru itu benar-benar kuat. Murid baru lainnya membutuhkan setidaknya dua orang untuk bertahan agar tidak terbunuh oleh kalajengking emas. Sima You Yue dan yang lainnya tidak hanya bisa bertarung sendirian, mereka juga masih punya waktu untuk menyimpan ekor kalajengking emas! Kemampuan bertarung mereka lebih hebat daripada mereka yang sudah terlatih.     

Para murid baru tersebut, mereka luar biasa! Pantas saja mereka menolak sewaktu mereka diberi tahu untuk bergabung dengan murid sekte lainnya!     

"AH!"     

Salah satu murid tidak perhatian dan disengat kalajengking emas. Murid itu langsung pingsan.     

"AH!"     

Seorang murid lain dari tim yang sama juga disengat kalajengking emas dan ikut pingsan bersama.     

Melihat kejadian itu, yang lain ingin membantu, tetapi mereka justru dikelilingi oleh lebih banyak kalajengking emas.     

"Sialan!"     

Para murid yang lain mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk membunuh semua kalajengking emas di sekitar mereka. Namun, semakin lama semakin banyak kalajengking emas yang bermunculan, gelombang demi gelombang. Tidak ada waktu untuk istirahat. Jelas, mereka tidak bisa menyelamatkan murid lainnya.     

Setelah Wang Si Miao membunuh kalajengking emas di sekitarnya, ia melompat ke arah dua murid yang disengat itu, hendak memberi mereka obat penawar. Namun, ia malah dikepung oleh lebih banyak kalajengking emas, memaksanya untuk tidak menghabiskan tenaga melakukan hal lain.     

Satu jam kemudian, mereka semua akhirnya berhasil membunuh semua kalajengking emas. Selain kedua murid tersebut, yang lainnya tidak ada yang disengat.     

"Sayang sekali kedua murid itu." Hua Piao Miao mengembuskan napas sambil melihat tubuh mereka dan menggelengkan kepala. "Kalau kita lebih cepat, mereka tidak perlu …."     

"Tidak, yang satu masih hidup!"     

Wang Si Miao berjongkok, memisahkan kedua murid itu. Tubuh salah satunya sudah menghitam, racun sudah menyebar ke seluruh tubuhnya dan ia sudah meninggal. Tubuh murid yang lainnya juga sudah menghitam, tetapi ia masih bernapas dengan lemah.     

"Bagaimana mungkin ia masih bisa hidup?" tanya Pang Jia Nan dengan kaget.     

Tang Yan berjalan mendekat, lalu menjawab, "Bagaimana tidak? Dia makan pil pencegah kami sebelumnya, mereka yang makan pil pencegah dan tersengat masih bisa bertahan hidup selama tiga jam. Ini baru lewat satu jam, tentu saja ia masih hidup."     

"Benar, sepertinya ia makan pil pencegah."     

"Pil pencegah itu benar-benar berkhasiat?!"     

"Kalau aku tahu dari awal, aku pasti membelinya!"     

"Belum terlambat untuk membeli sekarang!"     

"Cepat beri dia pil penawar!"     

"Oh ya, tidak ada gunanya membicarakan hal itu, kita harus memberinya pil penawar secepatnya!"     

"Jangan lihat aku, aku tidak punya pil penawar!"     

Wang Si Miao mengeluarkan pil penawarnya sendiri, meminumkan pil tersebut kepada murid itu. Tak lama kemudian, warna gelap dari wajahnya memudar dengan cepat.     

"Ya, ya, keadaannya benar-benar membaik!" teriak orang-orang di sekitar murid itu.     

"Pil penawar itu benar-benar manjur!"     

"Untung aku beli lebih awal, kalau tidak harganya sudah naik!"     

"Ya Tuhan, kenapa aku tidak membelinya dari awal?!"     

"Ayo pergi, kita harus membelinya sekarang. Bukankah Tang Yan bilang jumlahnya terbatas? Pil itu bisa habis kalau kita terlambat!"     

Sambil berbicara, orang-orang itu pun mengerumuni Sima You Yue.     

Hua Piao Miao berjalan mendekat, berjongkok, memeriksa keadaan murid yang disengat itu, lalu berkata, "Racunnya dapat dilawan, sepertinya pil penawar itu memang ampuh."     

"Shui Rou sudah bilang tidak ada masalah dengan pil itu, tidak ada yang aneh." Wang Si Miao memandang mayat murid yang satunya. "Sayang sekali, ia tidak cekatan dan kehilangan nyawanya dengan sia-sia."     

"Jumlah kalajengking emas semakin banyak sekarang, keadaan kita semakin berbahaya. Kita tidak tahu bagaimana murid-murid lain bisa bertahan," kata Hua Piao Miao cemas.     

Wang Si Miao menatap Hua Piao Miao dan melihat ke sisi yang jauh, samar-samar ia berkata, "Kita harus melaporkan ini kepada sekte, biarkan mereka yang mengurusnya. Aku akan kembali."     

"Kembali? Terlepas dari aku atau kau, kalau kau kembali sekarang, kau akan didiskualifikasi!" kata Hua Piao Miao dengan suara tinggi. Ia tercengang.     

Para murid yang sedang membersihkan kekacauan akibat pertempuran barusan mendengar suara Hua Piao Miao, lalu menatap Wang Si Mao.     

Wang Si Mao akan kembali? Kalau ia kembali, bagaimana dengan anggota kelompoknya?!     

"Karena masalah ini, salah satu dari kita harus kembali," kata Wang Si Miao. "Terlebih, orang itu harus cukup kuat untuk bisa pergi dari sini seorang diri."     

"Kalau begitu, bagaimana dengan pertandinganmu?!"     

"Menyerah," jawab Wang Si Miao tanpa ragu. "Meskipun pertandingan ini penting, tetapi nyawa orang-orang ini lebih penting."     

"Selama anggota kelompok tetap bersama kita, kita masih bisa melindungi mereka selama dua bulan. Kau tidak perlu sampai menyerah dari pertandingan ini dan kembali," kata Hua Piao Miao dengan tidak setuju.     

"Meskipun para murid ini bersama kita, lalu bagaimana dengan yang lain? Kita hanya puluhan orang di sini, sementara ada sepuluh ribu murid lainnya yang datang ke sini, bagaimana dengan mereka? Apakah mereka bisa melindungi diri mereka sendiri? Tidak! Jadi aku harus kembali. Atau, salah satu dari kita harus kembali, menurutmu siapa yang sebaiknya kembali?"     

Wang Si Mao menatap Hua Piao Miao. Melihat Hua Piao Miao tetap diam, ia tersenyum simpul.     

Setelah terdiam beberapa saat, Hua Piao Miao bertanya "Kapan kau mau pergi?"     

"Sekarang."     

"Apakah kau sungguh tidak akan mempertimbangkan ini terlebih dahulu?" Hua Piao Miao mencoba meyakinkan Wang Si Mao.     

"Tolong jaga mereka." Wang Si Mao meninggalkan Hua Piao Miao tepat setelah ia selesai berbicara untuk menjelaskan kepada murid-murid yang lainnya.     

Sima You Yue memperhatikan pembicaraan mereka. Melihat bagaimana Wang Si Miao memperlakukan Hua Piao Miao dengan dingin, ia dengan penasaran bertanya pada Mo Bin yang berdiri di sampingnya, "Kupikir mereka berdua pacaran? Kenapa mereka tidak tampak seperti orang pacaran?"     

"Siapa bilang mereka pacaran?" Mo Bin menggelengkan kepala, lalu berkata, "Tidak mungkin Wang Si Miao mau pacaran dengan Hua Piao Miao."     

"Kenapa?" tanya Sima You Yue dengan heran, melihat betapa yakinnya Mo Bin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.