Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Batu Giok Kehidupan Milik Ayah



Batu Giok Kehidupan Milik Ayah

1Sima You Yue menatap Sima Liu Yun dan terdiam beberapa saat, lalu ia berkata, "Aku tidak mau pulang sebelum aku mendapatkan penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi."     

"Mungkin kau tidak membutuhkan buah itu, tetapi ayahmu membutuhkannya," kata Sima Liu Yun. "Ayahmu baru bisa pulang setelah mendapatkan Buah Buddha yang Tertawa Selama Sepuluh Ribu Tahun."     

"Apa maksudmu?" Sima You Yue mengerutkan kening.     

"Dahulu ayahmu diusir dari kediaman Klan Sima karena ibumu. Namun, dia sangat mencintai klannya, seperti yang dia bilang, Klan Sima adalah akarnya," jawab Sima Liu Feng.     

"Apa hubungannya dengan Buah Buddha yang Tertawa Selama Sepuluh Ribu Tahun?"     

"Karena orang tuamu, seseorang yang memiliki kedudukan dan terhormat di dalam klan terluka. Kalau orang itu tidak bisa sembuh, ayahmu tidak boleh pulang. Kalau orang itu bisa sembuh dan kalau ayahmu ingin pulang, masih ada secercah harapan."     

"Apa maksudmu 'kalau ayahku ingin pulang'? Di mana dia sekarang?" Sima You Yue punya firasat buruk.     

Sima Liu Yun ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Setelah ayahmu membawamu pergi, dia tidak pernah kembali. Kami juga tidak tahu dia ada di mana. Kami sudah mencarinya selama lebih dari sepuluh tahun, tetapi kami tetap tidak bisa menemukannya."     

Tentu saja ….     

Hati Sima You Yue hancur. Ia bertanya, "Apakah dia masih hidup sampai sekarang?"     

"Keadaan ayahmu tampaknya sedang tidak baik sekarang." Sima Liu Yun mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya, terdapat batu giok kehidupan Sima Liu Xuan di dalam kotak tersebut. Meskipun belum sepenuhnya hancur, batu giok itu sudah mulai retak.     

Begitu Sima You Yue melihat batu giok kehidupan tersebut, ia merasakan sebuah kedekatan, diikuti oleh sakit hati yang mencekam.     

"Ayah …." Sima You Yue mengulurkan tangan untuk menyentuh batu giok kehidupan tersebut. Karena batu giok itu belum sepenuhnya hancur, batu giok itu masih terasa hangat saat disentuh. "Kapan ini terjadi?"     

"Beberapa tahun yang lalu," jawab Sima Liu Feng. "Murid inti klan menggunakan batu giok yang terbaik, yang bersifat roh. Kalau pemilik batu giok ini bisa sembuh, retakan itu akan bersatu kembali dengan sendirinya."     

"Jadi ayahku terluka parah dan belum juga sembuh, setelah bertahun-tahun, keadaannya tetap begitu." Mata Sima You Yue berlinang. Ia tidak bisa membayangkan lingkungan seperti apa yang membuat seorang Master Roh tidak bisa sembuh dari lukanya selama bertahun-tahun.     

"Kami menemukan beberapa informasi, meskipun kami belum menemukan ayahmu, kami sudah menemukan jejaknya yang terakhir sebelum dia menghilang," hibur Sima Liu Feng pada Sima You Yue.     

Sima You Yue menengadah dan sekilas melihat Sima Liu Feng, kekhawatiran di wajah Sima Liu Feng tampak tulus.     

Sima You Yue menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, lalu berkata, "Beri tahu aku tentang informasi itu."     

"Tidak bisa." Sima Liu Yun langsung menolak. "Masalah ini bukan sesuatu yang bisa kau campuri, belum terlambat kalau kau mengetahuinya suatu hari nanti, kalau kau bisa kembali ke klan atau setelah kau dewasa."     

"Katakan padaku!" Sima You Yue menatap Sima Liu Yun dengan tegas.     

"Aku akan memberitahumu beberapa hal yang boleh kau ketahui begitu kau mendapatkan Buah Buddha yang Tertawa," kata Sima You Yun. "Kalau tidak, aku tidak akan memberitahumu semua hal yang berbahaya itu."     

Sima You Yue mengawasi Sima Liu Yun, lalu berkata, "Kau baru mau memberitahuku setelah aku memberimu Buah Buddha yang Tertawa Selama Sepuluh Ribu Tahun?"     

"Ya."     

Sima You Yue berpikir sejenak, lalu sebuah buah yang tampak seperti Buddha yang Tertawa Selama Sepuluh Ribu Tahun pun muncul di tangannya. Ia berkata, "Sekarang, katakan padaku."     

"…."     

Sima Liu Yun tertegun. Mau tidak mau ia memilih salah satu informasi untuk ia beritahukan pada Sima You Yue. Setelah setengah jam berlalu, mereka pun mengakhiri percakapan.     

"Informasi yang baru saja kau katakan padaku tidak benar-benar berhubungan langsung dengan ayahku." Sima You Yue tidak puas.     

"Sudah kubilang, aku tidak akan membiarkanmu mengambil risiko sebelum kau dewasa." Sima Liu Yun bersikeras. "Aku berjanji pada Liu Xuan bahwa aku akan melindungi putrinya."     

"Kalau begitu, aku akan mencari tahu sendiri," kata Sima You Yue. "Dari informasi yang baru saja kau berikan kepadaku."     

"Kurasa sebaiknya kau tidak melakukan itu," kata Sima Liu Feng. "Kami punya jaringan yang lebih luas daripada kau, tetapi kami tetap tidak bisa mendapatkan informasi apa pun selama tiga puluh tahun ini. Aku mengerti bagaimana perasaanmu, tetapi misimu saat ini adalah meningkatkan kekuatanmu, sehingga ketika kau kembali ke klan dan ketika kau bertemu dengan ayahmu, kekuatanmu tidak akan terlalu pasif."     

"Kalau kami menemukan ayahmu, kami akan mengutus seseorang untuk memberitahumu," kata Sima Liu Yun.     

"Bagaimana mungkin aku bisa memercayai kalian?"     

"Kalau kau orang biasa, aku mungkin akan membiarkanmu terus menjalani kehidupanmu yang biasa. Namun, kau bukanlah anak biasa. Semua yang telah kau lakukan selama ini, kekuatan yang kau miliki, menunjukkan bahwa kau bukanlah orang biasa. Lebih baik kami memberitahumu daripada menyembunyikannya darimu," jawab Sima Liu Yun.     

"Apakah aku harus berterima kasih atas pujianmu?" sindir Sima You Yue.     

"Kau putri Liu Xuan." Meskipun Sima Liu Yun banyak menuntut, ia tetap puas melihat Sima You Yue. "Pamanmu, Liu Feng, benar, pikiranmu seharusnya tidak terpusat pada pencarian yang mustahil, tetapi pada peningkatan kekuatan. Kau pintar, seharusnya kau paham alasan ini."     

Sima You Yue terdiam beberapa saat. Akhirnya ia mengangguk, lalu berkata, "Namun, aku punya satu syarat."     

"Syarat apa?"     

"Berikan giok kehidupan itu padaku."     

Sima Liu Yun terdiam selama beberapa saat, lalu ia memberikan kotak tersebut pada Sima You Yue.     

"Terima kasih." Sima You Yue menerima kotak tersebut dengan hati-hati. Tangannya sedikit gemetar.     

"Meskipun kau sudah memberikan Buah Buddha yang Tertawa pada kami, ayahmu pasti bangga padamu kalau kau bisa mendapatkan hasil yang baik dalam pertandingan Alkimia," kata Sima Liu Yun.     

"Aku juga berharap bisa membuatnya bangga," kata Sima You Yue sambil mengelus batu giok kehidupan ayahnya dengan lembut.     

"Sampai kau menjadi lebih kuat, sebaiknya jangan biarkan Klan Sima tahu tentangmu. Kami akan mengurus masalah Kota Samudra Awan untukmu, tetapi kau harus berhati-hati ketika sendirian di luar. Tidak semua orang di Klan Sima menginginkan kepulanganmu," pesan Sima Liu Yun. "Kalau aku mengutus seseorang untuk menemuimu, dia akan menunjukkan ini. Selain ini, jangan percaya pada siapa pun yang datang menemuimu."     

Setelah berbicara, Sima Liu Yun mengeluarkan sebuah liontin giok dan membelahnya menjadi dua. Ia memberikan setengah bagian pada Sima You Yue dan menyimpan setengah bagian yang lain.     

Melihat betapa berhati-hatinya Sima Liu Yun, Sima You Yue tahu kalau keadaan akan jauh lebih rumit daripada yang ia duga. Ia pun mengangguk.     

"Kau gadis yang baik, aku yakin Liu Xuan pasti sangat ingin bertemu denganmu," kata Sima Liu Yun. "Tunggu kabar dari kami."     

"Mm," jawab Sima You Yue dengan patuh. Pada saat itu, ada rasa keterikatan antara generasi muda dengan generasi yang lebih tua.     

Sudut bibir Sima Liu Yun melengkung membentuk senyum tipis. Ia mengeluarkan sebuah buku, lalu berkata, "Kalau kau punya waktu, pelajarilah buku ini."     

Sima You Yue membalik halaman pertama buku tersebut, hanya ada dua kata yang dicetak besar - Klan Sima.     

"Apakah ini buku tentang sejarah klan?"     

"Ya, buku itu memuat semua bagian terpenting tentang Klan Sima. Kau bisa belajar mengenai anggota klan dan berbagai hal dari buku itu."     

"Baiklah."     

"Kalau ada sesuatu, gunakan ini untuk menghubungiku dan Liu Feng. Jangan sembarangan mencari orang lain." Sima Liu Yun memberikan sebuah kotak lagi pada Sima You Yue.     

Sima You Yue menerima kotak tersebut.     

Sima Liu Yun mengulurkan tangan dan membelai kepala Sima You Yue. Sima You Yue merasa ada bayangan lain dalam ingatannya.     

"Paman Liu Yun?!" Sima You Yue menatap Sima Liu Yun dengan membelalak.     

Namun, Sima Liu Yun langsung terbang pergi bersama Sima Liu Feng tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.