Mengeroyok Itu Lebih Menyenangkan
Mengeroyok Itu Lebih Menyenangkan
"Itu memang keahlianmu, bukan kami," gumam Tujuh Kecil. Sekarang, jumlah orang yang dibunuh Flowey memang lebih banyak darinya, jelas karena Flowey punya banyak bunga.
"Maksudku bukan bunga-bungaku!" kata Flowey sambil tersenyum. "Maksudku, kita bertiga bersama-sama mengalahkan mereka berdua, bagaimana?"
"Ayo kita coba." Mimpi Kecil berlari ke arah mereka langsung setelah ia berbicara.
"Ayo!" kata Tujuh Kecil sambil mulai menyerang.
"Dasar! Kalian selalu berlari lebih cepat daripada aku!" Setelah Flowey berbicara, ia juga pergi.
Sima You Yue yang berdiri di belakang mereka, tidak bisa berkata-kata setelah melihat ketiganya menyerang setelah mengobrol.
Ketiga orang itu benar-benar ….
Flowey, Tujuh Kecil, dan Mimpi Kecil-lah yang membuat gaduh di dalam Pagoda Roh dan meminta keluar bersama-sama untuk menghajar orang-orang tersebut setelah mendengar mereka mau merusak wajah Sima You Yue, memanfaatkan Sima You Yue untuk menguji bahaya yang ada di depan. Namun, sekarang mereka berunding di sini, sengaja menekan pihak lawan.
Kekuatan mereka memang lebih tinggi daripada si lelaki bermata biru dan si tetua. Kalau mereka bertiga bertarung bersama, mereka bisa saja langsung mengalahkan si lelaki bermata biru dan si tetua dalam tiga sampai lima menit. Namun, mereka ingin menguras energi roh pihak lawan dengan perlahan, lalu memainkan keduanya seperti bola karet. Kau lempar kepadaku, kutendang ke arahmu, berpindah-pindah dan berganti-ganti terus seperti itu, sampai kedua orang itu lumpuh. Lalu mereka menyeret pihak lawan ke hadapan Sima You Yue.
"Yue Yue, kedua orang ini benar-benar bersikeras, setelah bertarung sekian lama akhirnya mereka menyerah." Tujuh Kecil menumpuk si lelaki bermata biru dan si tetua, sepertinya mereka sangat kelelahan.
Sima You Yue berdiri di pintu masuk gua. Melihat si lelaki bermata biru dan si tetua dihajar sampai babak belur, ia berkata, "Kurasa kalian belum pernah dipukuli sampai seperti ini sepanjang hidup kalian."
"Siapa kau?" Si tetua memuntahkan seteguk darah dan sebuah gigi begitu ia berbicara.
"Siapa aku? Memangnya kalian masih perlu tahu sekarang?" tanya Sima You Yue kembali.
"Aku telah menyelamatkanmu, tetapi kau justru menggigit tangan orang yang telah menyelamatkanmu! Kau mengkhianatiku!" kata si tetua dengan marah, sayangnya suaranya pelan dan tak berdaya.
"Menyelamatkanku?" Sima You Yue tertawa. "Memangnya kalian menyelamatkanku dengan tulus?"
"Kalau bukan karena kami, kau pasti sudah lama mati," jawab si lelaki bermata biru.
"Ya, kalian memang sudah membawaku ke dalam gua, tetapi apakah kalian menyelamatkanku dengan tulus?" Sima You Yue berjongkok, menatap mata biru lelaki tersebut, lalu bertanya, "Matamu biru, sebenarnya matamu indah, sayangnya kau tidak. Apakah kau buta atau kau memang suka terang-terangan berbohong saja?"
"Huh, kalian cuma mau menyuruh Yue Yue pergi dan menggunakanya untuk memeriksa bahaya. Kalian cuma mau memanfaatkannya, tetapi kalian masih berani-beraninya bilang kalian sudah menyelamatkannya? Kalian percaya tidak, kalau kubilang aku mau mencungkil kedua mata kalian?!" ancam Tujuh Kecil dari samping.
"Untuk apa kau cungkil mata mereka. Kalau aku, akan kupotong-potong tangan dan kaki mereka terlebih dahulu, lalu kucungkil bola mata mereka, kupotong telinga mereka dan kusumbat mulut mereka, kumasukkan mereka ke badan orang gendut dan kubuat mereka semua jadi babi," kata Mimpi Kecil.
Flowey menatap Mimpi Kecil, lalu berkata, "Menurutku, sebaiknya kau berhenti bergaul dengan Raung Kecil. Kau sudah terpengaruh olehnya."
Lagi-lagi Raung Kecil diejek ….
Namun, Mimpi Kecil tidak peduli, lalu berkata, "Aku suka bermain dengannya, memangnya kenapa? Raja Flowey, Raja Flowey, Flowey Raja Flowey."
"Jangan panggil aku dengan nama jelek itu!" teriak Flowey.
"Aku kan cuma memanggil namamu! Menurutku beberapa nama panggilanku padamu itu cukup bagus, kenapa kau tidak menyukainya? Atau sebagai gantinya, kita bisa mengubahnya. Hari ini kami akan memanggilmu Flowey Raja Flowey, besok Raja Flowey, hari setelahnya Flowey Raja. Kau lihat, kan? Menyenangkan sekali."
"Awas saja kalau kau berani!"
Flowey langsung menyerang Mimpi Kecil menggunakan sulurnya. Keduanya pun jadi saling berkelahi.
Sima You Yue berterima kasih kepada Raung Kecil karena telah memperhatikan Mimpi Kecil sedemikian rupa. Kalau bukan karena Raung Kecil, Mimpi Kecil pasti masih tenggelam dalam kesedihannya, tidak bisa membebaskan diri dan tidak akan menyunggingkan senyum yang sudah lama tidak Sima You Yue lihat.
Meskipun di sisi lain Raung Kecil memang telah memengaruhi Mimpi Kecil menjadi vulgar dan bandel ….
Sima You Yue kembali fokus pada kedua orang tersebut, ia berkata, "Aku akan memberi kalian dua pilihan sekarang. Pertama, aku akan mengirim kalian langsung ke neraka, tidak, kalian tidak bisa masuk neraka di sini, jadi aku akan membuat kalian tinggal di sini selamanya. Kedua, kalian ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi dan aku akan mengampuni hidup kalian."
"Huh, kau pikir kami akan memercayaimu?" kata si tetua itu. "Setelah kami menceritakan semuanya padamu, kau pasti akan langsung membunuh kami!"
"Untuk apa aku membunuh kalian!" kata Sima You Yue. "Kalau kubilang aku akan mengampuni kalian, aku pasti akan menepatinya, kalian harus percaya padaku, mengerti?"
"Huh," gumam si lelaki bermata biru dan si tetua, mereka tidak percaya pada Sima You Yue.
"Sepertinya kalian memang benar-benar tidak percaya padaku," kata Sima You Yue. "Namun, tidak peduli kalian mau memberitahuku atau tidak, kalian tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, kalau kalian memberitahuku, kalian mungkin masih punya secercah harapan."
"Aku tidak akan memberitahumu!"
"Bunuh saja kami langsung!"
Sima You Yue bangkit berdiri. Keputusan si lelaki bermata biru dan si tetua tampaknya sudah bulat. Namun, sayangnya itu tidak berguna.
Ia memastikan tidak ada orang di sekitar situ. Menggunakan pikirannya, ia membawa kedua orang tersebut ke dalam Pagoda Roh dan menemui Wu Lingyu.
"Kau tahu bagaimana cara menanyai orang, kan?" tanya Sima You Yue. "Kuserahkan mereka padamu. Kita lihat apakah kau bisa mendapatkan informasi dari mereka."
"Kenapa kau tidak menggunakan kesadaran roh-mu saja untuk memeriksa mereka?" tanya Wu Lingyu.
"Mereka sangat kuat, kalau aku harus menggunakan kesadaran roh-ku untuk mencari informasi, artinya aku harus membunuh mereka. Namun, mereka bisa berguna bagi kita kalau mereka tetap hidup," jawab Sima You Yue.
"Mereka berdua sudah dipukuli sampai babak belur. Selain mata yang indah, apa guna mereka?" Wu Lingyu menatap Sima You Yue.
Sima You Yue telah memuji mata indah lelaki tersebut, tetapi ia tidak pernah memuji mata Wu Lingyu selama ini.
Ia langsung tahu apa maksud Wu Lingyu, tetapi ia tidak berniat melanjutkan pembicaraan mengenai hal itu, ia berkata, "Waktu aku bangun, mereka sedang membicarakan bahaya yang ada di depan, mereka berencana agar aku-lah yang memimpin mereka untuk menguji bahaya itu. Kalau nanti kita melanjutkan perjalanan, kita justru bisa memanfaatkan mereka untuk mengujinya! Kalau tidak, apakah sebaiknya kita bunuh saja mereka dan memintamu yang mengujinya?"
"Kenapa tidak?" Wu Lingyu langsung setuju.
Sima You Yue memutar matanya ke arah Wu Lingyu, lalu menjawab, "Jangan aneh-aneh. Aku sudah menyerahkan mereka padamu, kau harus mendapatkan informasi dari mereka."
Setelah berbicara, ia berbaring di sofa cantik Wu Lingyu, berniat untuk memperhatikan bagaimana Wu Lingyu menanyai si lelaki bermata biru dan si tetua.
"Baiklah." Melihat sikap Sima You Yue, mau tidak mau Wu Lingyu pun setuju. Ia berbalik dan mulai menanyai si lelaki bermata biru dan si tetua.
Sebagai Raja Iblis, Wu Lingyu tahu banyak cara untuk mengorek informasi. Setelah beberapa saat, ia bisa mengalahkan mereka dan membuat mereka berbicara tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Sima You Yue senang begitu mendengar apa yang si lelaki bermata biru dan si tetua katakan.
Ada harta karun! Ia senang sekali melihat orang lain bertarung memperebutkan sesuatu! Namun, terhadap kedua orang tersebut, ia tetap akan menepati kata-katanya dan membiarkan mereka tetap hidup. Namun, ia berharap setidaknya mereka bisa tetap hidup selama lebih dari tiga hari, jangan sampai mereka memancing kemarahan mantan penduduk Kota Iblis Darah!