Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Dua Kemungkinan



Dua Kemungkinan

1Di Zhe melihat sorot mata Sima Liu Feng yang juga mencerminkan perasaannya - penyesalan. Namun, ia tidak tahu apa penyesalan Sima Liu Feng.     

Hati Sima Liu Feng memang dipenuhi penyesalan. Ia belum pergi bersama Sima Liu Yun untuk menemukan Sima Liu Xuan, mereka juga belum mengajak Sima You Yue untuk membutakan mata para tetua terkutuk itu. Ada banyak hal yang masih ingin ia lakukan.     

Tidak masalah kalau mereka tidak melakukannya, tetapi memikirkan bagaimana Sima Liu Yun sekarang harus melakukan semuanya seorang diri dan bahwa ia tidak bisa melihat wajah bodoh para tetua buta itu, hatinya terasa sakit!     

Ia tiba-tiba bereaksi. Sebelumnya ia bilang kalau ia ingin membutakan para tetua itu, tetapi bukankah itu berarti ia sendiri juga seorang tetua?     

Binatang Roh kontraknya tahu apa yang ia pikirkan dan mau tidak mau memutar matanya.     

"Tuan, pergilah dengan Nona Muda. Kami akan membantu mengulur waktu," kata salah satu pasukan Di Zhe.     

"Apa kau lupa kata-kataku saat pertama kali kita mendirikan pasukan?" tanya Di Zhe. "Aku sudah bilang sejak awal, aku akan terus bersama kalian sampai akhir. Aku tidak akan pernah membiarkan kalian mengorbankan diri untukku."     

Ia, Di Zhe, bukanlah orang yang baik. Terhadap orang lain, ia akan membunuh tanpa ragu. Di Alam Hantu, ia justru terkenal karena ia biasa membunuh tanpa menahan diri.     

Namun, terhadap orang-orang yang mendampinginya, ia menghormati mereka. Apa pun yang ia janjikan dahulu, akan ia penuhi!     

Para pasukan Di Zhe merasa agak tersentuh mendengar hal tersebut. Terlepas dari reputasi Di Zhe yang buruk, inilah alasan kenapa mereka bersedia mengikutinya.     

"Tuan, lebih baik kau pergi! Kami …."     

Sima You Yue memutar matanya, lalu berkata, "Kita sudah berada di tahap ini, tetapi kalian masih tarik-ulur banyak hal di sana-sini, bukankah kita ini membuang-buang waktu namanya?"     

"You Yue, cepat pergi. Kenapa kau masih tetap di sini?!" desak Sima Liu Feng karena melihat Sima You Yue belum mengeluarkan formasi teleportasi sementara, tetapi justru mengeluarkan sebuah pintu kecil.     

"Kalau kelelawar darah terlalu kuat dan kau butuh waktu lama untuk pergi, kami semua akan dimusnahkan. Kau harus cepat pergi," timpal Di Zhe.     

Sima You Yue berkedip, lalu berbalik dan melihat ke belakang mereka, "Mereka sudah tiba."     

Kawanan kelelawar darah mendekat dan mereka sudah bisa melihat wajah jelek para kelelawar darah tersebut.     

"Cepat pergi!" Di Zhe mendorong Sima You Yue mundur, lalu mengeluarkan senjatanya. Ia berbalik, hendak bertarung bersama para pasukannya.     

Sebuah cahaya yang menyilaukan mengambil alih tempat itu dan menyelimuti mereka semua. Sebelum mereka berhasil melemparkan serangan mereka, mereka menghilang. Pada saat mereka kembali sadar, mereka sudah berada di tempat yang berbeda.     

Terdengar gelombang suara kelelawar darah saat mereka terbang semakin dekat, tetapi setelah itu mereka tiba-tiba menghilang. Kalau itu terjadi di lain kesempatan, mereka akan tetap tinggal untuk memeriksa keadaan sekitar. Namun, kali ini mereka tetap terbang pergi tanpa menoleh ke belakang.     

Sepertinya mereka tidak sedang cari masalah, tetapi justru sedang lari untuk menyelamatkan diri.     

Adapun orang-orang yang melihat perubahan lingkungan yang tiba-tiba ini, sekarang mereka baru sadar kalau mereka telah diselamatkan.     

"Tempat apa ini?"     

Sima You Yue keluar dan menjawab, "Ini alam kecilku. Kita bisa tinggal di sini sebentar. Kelelawar darah itu pasti pergi begitu mereka tidak bisa menemukan kita."     

"Ternyata kau punya tempat semacam ini, jadi kenapa kau tidak bilang sejak awal? Kau benar-benar membuat kami sangat khawatir, kami pikir kami tidak akan bisa melarikan diri dari malapetaka tadi."     

"Bukankah sejak awal kalian terus mendesakku untuk pergi?" tanya Sima You Yue. "Aku bertanya-tanya apakah aku sebaiknya mendengarkan perintah kalian atau tidak! Kalian kan tahu kalau aku sangat patuh."     

"…."     

Entah kenapa, mereka tidak bisa menemukan bagian mana dari dirinya yang patuh. Mereka hanya memandangi raut wajah Sima You Yue yang licik.     

Ia memang sengaja ingin melihat mereka khawatir.     

"Aku cuma tidak mau melihat kalian sekhawatir itu," jelas Sima You Yue. "Mengungkapkan kenyataan ini di depan kalian semua membutuhkan sedikit keberanian. Kalau ada orang yang justru mulai mendambakan hal ini, bukankah aku akan menyelamatkan orang yang tidak tahu berterima kasih?"     

"…."     

Ia tetap blak-blakan seperti biasanya.     

Di Zhe dan Sima Liu Feng tahu kalau ia cuma bercanda, tetapi ia mungkin memang pernah mengkhawatirkan hal tersebut sebelumnya.     

"Tenang saja, pasukanku tidak akan pernah membicarakan hal ini," kata Di Zhe.     

"Bukannya kami belum pernah melihat alam kecil sebelumnya. Meskipun tempat ini lumayan istimewa, tempat ini belum bisa menggodaku untuk mencurinya," kata Sima Liu Feng.     

Di Zhe mengangguk. Kalau alam kecil ini milik orang lain, ia mungkin benar-benar tergoda untuk mencurinya. Namun, alam kecil ini milik Sima You Yue. Ia saja bersedia menyerahkan Pataka Seratus Hantu pada Sima You Yue, jadi, bagaimana mungkin ia bisa mencuri alam kecil ini?     

"Aku juga menduga kalian tidak akan melakukannya, jadi akhirnya aku memutuskan untuk mengajak kalian masuk," kata Sima You Yue. "Tunggulah di sini, aku mau pergi sebentar. Aku akan membawa kalian keluar setelah aku memastikan bahwa di luar sudah aman."     

"Baiklah, pergilah."     

"Bolehkah kami berkeliling untuk melihat-lihat?" tanya Sima Liu Feng.     

"Silakan. Aku sudah membuat penghalang di sekitar area terlarang," jawab Sima You Yue sambil berjalan pergi.     

Ia ingin memeriksa keadaan Sebelas Kecil.     

Setelah setengah hari berlalu, ia keluar dari alam kecil seorang diri. Kalau kelelawar darah masih ada, ia bisa langsung masuk ke dalam Pagoda Roh.     

Namun, pada saat ia keluar, kelelawar darah sudah lama pergi dari situ.     

Ia memimpin mereka semua keluar. Dan ketika mereka memastikan bahwa semua kelelawar darah sudah pergi, mereka pun akhirnya mengembuskan napas lega.     

Aroma kelelawar darah belum menghilang dari udara. Jelas betapa mengerikannya keadaan mereka tadi.     

"Kawanan kelelawar darah sepertinya sedang terburu-buru tadi. Tampaknya mereka tidak sedang mengejar kita. Kurasa mereka bertemu dengan sesuatu."     

"Tadi keadaannya terlalu kacau. Sekarang setelah kupikir-pikir, memang ada sesuatu yang benar-benar aneh." Di Zhe menceritakan kembali situasi sebelumnya dan merasa ada yang ganjil.     

Kalau kawanan kelelawar darah datang ke situ karena mereka, kawanan kelelawar darah seharusnya langsung menyerang karena mereka sangat dekat. Terlebih, begitu melihat mereka, kawanan kelelawar darah seharusnya langsung mengepung mereka dari semua sisi.     

"Namun, kalaupun mereka cuma lewat, ketika mereka melihat kita, biasanya mereka tetap memilih untuk menyerang kita," kata Sima Liu Feng. "Apa pun alasannya, hasilnya tetap sama. Kalau bukan karena You Yue, keadaan tadi itu mungkin akan jadi bencana."     

"Benar. Sepupu, berkatmu kita semua bisa selamat," timpal Di Zhe.     

"Maksudku bukan itu," kata Sima You Yue.     

"Lalu, apa?"     

"Kalau tebakanku benar, yaitu kawanan kelelawar darah tidak datang ke sini karena kita, jadi kenapa mereka terbang dalam jumlah yang begitu banyak?"     

"Bisa jadi ada sesuatu di depan yang memikat mereka, atau ada sesuatu di belakang yang mengejar mereka sedemikian rupa sampai-sampai mereka kesulitan melarikan diri." Sima Liu Feng mengerti apa maksud Sima You Yue.     

"Menurutku juga begitu," timpal Sima You Yue. "Kalau tadi itu karena alasan pertama, mereka menuju ke arah mana, dan apakah mereka akan kembali? Kalau tadi itu karena alasan kedua, maka keadaan kita justru jadi semakin buruk."     

"Mengapa lebih buruk?" tanya salah satu pasukan yang agak kenal dengan Sima You Yue.     

"Dasar bodoh!" Kapten pasukan kebetulan berdiri di sampingnya dan menepuk kepala anak buahnya menggunakan kepalan tangannya, lalu berkata, "Kalau tadi itu karena alasan kedua, katakan padaku, kalau ada sesuatu yang sampai bisa membuat kawanan kelelawar darah pontang-panting melarikan diri, sesuatu macam apakah itu? Apakah kau mau menuju ke arah sesuatu itu?"     

Anggota pasukan yang sebelumnya bertanya menarik napas. Kawanan kelelawar darah tadi keluar dari dalam medan perang kuno. Kalau begitu, bukankah itu berarti ada sesuatu yang luar biasa kuat di sana?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.