Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Berita tentang Tanah Abadi



Berita tentang Tanah Abadi

3"Omong-omong, apakah Paman Seperguruan tahu kalau kau sudah pulang?" Sima You Yue menengadah dan menatap Wu Lingyu dengan sungguh-sungguh.     

"Aku sudah bertemu dengan Paman Seperguruan saat kau sedang berbicara dengan Yun Yi," jawab Wu Lingyu.     

"Kalau kau tahu aku ada di Balai Alkimia, kenapa kau tidak pergi mencariku ke sana?" Sima You Yue mencolek wajah Wu Lingyu.     

Wu Lingyu meraih tangannya. "Aku tidak suka melihatmu berbicara dengan lelaki lain. Sementara kalau aku tidak mengizinkanmu berhubungan dengan orang lain, kau pasti tidak senang."     

Sima You Yue cemberut, lalu tertawa. Wu Lingyu menegaskan kalau ia tidak suka melihatnya bersama orang lain.     

"Aku juga pulang dengan membawa berita," kata Wu Lingyu.     

"Tentang apa?"     

"Persekongkolan antardaerah," jawab Wu Lingyu.     

"Apa beritanya? Apakah ini terkait dengan serangan terhadap murid lembah?"     

"Aku sudah menyampaikan beberapa informasi yang relevan kepada Paman Seperguruan." Wu Lingyu menatap mata Sima You Yue yang penasaran. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal itu. Melelahkan kalau kau mengetahui sebanyak itu."     

"Uh, baiklah." Sima You Yue tidak memaksa Wu Lingyu untuk memberitahunya. Toh, dengan Wu Lingyu di sini, ia tidak perlu peduli pada apa pun dan bisa fokus pada urusannya sendiri.     

"Katamu Guru mengejar Bibi Feng. Kenapa dia belum pulang juga setelah sekian tahun? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Sima You Yue dengan cemas.     

"Tidak ada apa-apa," jawab Wu Lingyu. "Batu giok kehidupan orang tua itu masih aman. Jadi, tidak ada yang terjadi."     

"Namun, sudah lama tidak ada berita. Aku khawatir," kata Sima You Yue.     

"Kalau begitu, kenapa kau tidak pergi mencari Bibi Feng saja? Selama lelaki tua itu bisa menemukan Bibi Feng, dia tidak akan menyerah."     

"Kalau begitu, lupakan saja," kata Sima You Yue. "Selain itu, aku tidak tahu bagaimana caranya menemui Bibi Feng. Kalaupun aku bisa menemuinya, aku berjanji padanya kalau aku tidak akan memberi tahu siapa pun tentang beritanya."     

"Kalau begitu, tidak usah memusingkan hal itu," kata Wu Lingyu.     

"Ya." Sima You Yue mengangguk. "Namun, aku benar-benar penasaran tentang identitas Bibi Feng. Saat di Hutan Gelap, mereka yang mau mengambil Tu Kecil semuanya kuat, tetapi ketika melihat jejak jiwa Bibi Feng, … mereka semua tiba-tiba berubah takzim."     

"Identitasnya … kalau aku tidak salah, kedudukannya pasti lebih tinggi daripada orang-orang yang kita kenal di sini," kata Wu Lingyu.     

"Apa kau tahu siapa dia?"     

"Tidak, tetapi itu bisa dicari tahu," jawab Wu Lingyu.     

"Huh, aku akan tahu kalau memang sudah waktunya." Sima You Yue mengembuskan napas, "Untungnya, Roh Kecil bilang Birat Ilahi tumbuh dengan baik. Ketika bertunas, itu bisa menyembuhkan luka Bibi Feng dan bahkan mata Xuan Qiu He juga. Aku juga berjanji padanya kalau aku akan menyembuhkannya."     

Wu Lingyu menyentil dahi Sima You Yue, lalu berkata, "Kau memikirkan semua hal itu sepanjang hari, kalau begitu, kenapa kau tidak memikirkan aku?"     

"Aku sudah berjanji pada mereka semua, tentu saja aku harus mengingatnya."     

"Omong-omong tentang Tu Kecil, apa kau masih ingat kenapa Binatang Roh Keberuntungan begitu diperebutkan?" tanya Wu Lingyu.     

"Mm. Kabarnya tanah abadi sebentar lagi akan muncul, dan darah Binatang Roh Keberuntungan bisa membuka pintu tanah abadi," jawab Sima You Yue. "Bukannya dahulu kabarnya tanah abadi akan segera dibuka? Kurasa itu sudah berlalu."     

"Belum," jawab Wu Lingyu "Karena beberapa alasan, ada masalah dengan tanah abadi, dan waktu pembukaannya ditunda."     

"Kalau begitu, kita masih bisa mengejar pembukaan tanah abadi?" Mata Sima You Yue berbinar.     

Melihat raut wajah Sima You Yue, Wu Lingyu tahu kalau Sima You Yue tertarik. Ia mengulurkan tangan dan menarik hidung Sima You Yue. "Aku tahu kau pasti mau pergi ke sana."     

"Kalau begitu, apa kau tahu tanah abadi itu ada di mana? Butuh berapa lama untuk membukanya?" Sime You Yue menyeringai.     

"Masih ada beberapa bulan lagi. Cukup bagimu untuk mempersiapkan diri," jawab Wu Lingyu.     

"Ha, ayo kita tunggu sampai penilaian selesai untuk melihatnya!" Suasana hati Sima You Yue sedang baik. Tanah abadi merupakan sebuah tempat yang lebih bagus daripada alam kecil karena tempat itu adalah tempat yang ditinggalkan oleh para pendekar terkemuka. Akan ada lebih banyak peluang, dan kalau beruntung, bukan tidak mungkin orang dapat meningkatkan kekuatan mereka dengan cepat.     

Di hari-hari berikutnya, Sima You Yue merasa semakin nyaman. Ia tidak perlu khawatir tentang urusan lembah. Ia ditemani oleh seseorang yang ia sukai yang bisa ia ajak berdiskusi, menyelesaikan keraguannya dan membimbingnya. Tidak ada desakan baginya untuk melakukan sesuatu. Ia merasa berat badannya naik selama lebih dari setengah bulan.     

"Yue Yue, aku juga merasa kalau berat badanmu naik." Tujuh Kecil tersenyum ketika melihat Sima You Yue sedang mencubit pipinya sendiri.     

Sima You Yue melirik Tujuh Kecil. Kalaupun Tujuh Kecil juga tahu, untuk apa dia bilang-bilang!     

Wu Lingyu duduk di bawah pohon, sambil memegang secangkir teh. Ketika ia melihat mata Sima You Yue yang melotot, ia tersenyum sambil geleng-geleng.     

"Yue Yue, jangan marah. Kalaupun kau jadi gemuk, Kakak Lingyu tidak akan mengejekmu." Tujuh Kecil terkikik sambil menutupi mulutnya.     

"Apa gunanya kuejek," kata Wu Lingyu, yang biasanya jarang menjawab.     

"Huh, huh, mau kau ejek pun sudah terlambat." Sima You Yue mengeluarkan Buah Roh dan melemparkannya ke arah Wu Lingyu.     

Wu Lingyu menangkap Buah Roh yang berkilau karena air setelah dicuci. Ia menggigit Buah Roh tersebut, rasanya manis.     

"Aku sudah berunding dengan Paman Seperguruan. Setelah penilaian selesai, aku akan mengusahakan agar kita bisa pergi ke tanah abadi," kata Wu Lingyu.     

"Apakah ada Binatang Roh Keberuntungan di lembah?" tanya Sima You Yue.     

"Kau kan juga punya?" Wu Lingyu berkedip.     

"Huh, kau juga." Sima You Yue memelototi Wu Lingyu.     

"Selain mengurus orang-orang di lembah, apa lagi yang harus kau lakukan?" tanya Wu Lingyu.     

Sima You Yue duduk di sampingnya dan merenung sejenak. "Abang-abang dan semua sahabatku ada di alam kecil dan belum keluar. Aku hanya perlu mengajak pergi orang-orang dari sekteku. Nah, kalau Su Xiao Xiao dan Han Miao Shuang tidak pergi bersama sekte, mereka juga bisa bergabung dengan kita."     

"Kalau begitu, kau bisa memberi tahu mereka setelah penilaian selesai," saran Wu Lingyu.     

"Mm, aku akan secepatnya menghubungi mereka. Kesempatan ini jarang terjadi. Kalau kita melewatkannya, kita akan menyesal seumur hidup," kata Sima You Yue.     

Dua hari kemudian, penilaian murid Lembah Iblis Ilahi secara resmi dimulai.     

Sima You Yue dan Wu Lingyu muncul di mimbar dengan sekelompok master balai. Murid dari masing-masing balai sedang menunggu di bawah.     

"Yue Yue, aku selalu mengikutimu duduk di tribune atau stan peserta. Tak kusangka kita bisa duduk di mimbar kali ini." Tujuh Kecil duduk di samping Sima You Yue. Ia terus bergerak-gerak di atas kursi.     

"Mm, ini pertama kalinya aku berada di posisi ini," timpal Sima You Yue. "Tenanglah dan jangan banyak bergerak."     

"Oh." Tujuh Kecil berubah tenang dan meregangkan lehernya untuk menyaksikan pertandingan.     

Pemandu acara dari bawah naik ke atas panggung dan mulai memimpin penilaian lembah dalam. Setelah memperkenalkan banyak aturan, penilaian babak pertama akhirnya dimulai.     

Sima You Yue yang duduk di mimbar untuk pertama kalinya, memiliki pandangan yang berbeda tentang jalannya pertandingan dari posisi ini. Sebelumnya, ia menyaksikan bagaimana orang-orang itu bersaing dengan tujuan untuk belajar dari mereka. Namun, ketika ia menyaksikan pertandingan kali ini, ia mengambil sikap sebagai seorang pengamat, apakah kualitas para murid di lembah memang semua sebaik itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.