Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Reaksi Raung Kecil



Reaksi Raung Kecil

1"Kalau Yin Lin bilang dia tidak mau Pataka Seratus Hantu tetap ada di tangan Klan Hantu, berarti bisa saja pasukan lain yang pergi dan merebutnya. Namun, kenapa dia begitu bersikeras supaya You Yue-lah yang harus merebutnya?" tanya Han Miao Shuang. "Bukankah kemungkinan keberhasilannya lebih tinggi kalau seseorang yang lebih kuat daripada You Yue yang mencurinya?"     

"Aku juga menanyakan hal itu kepadanya, tetapi dia bilang akulah satu-satunya orang yang bisa mendapatkannya," jawab Sima You Yue.     

"Kalau begitu, apakah dia bilang apa alasannya?"     

"Tidak." Sima You Yue menggeleng. "Mungkin ada hubungannya dengan masa laluku. Mungkin hanya orang yang memiliki garis keturunan Klan Hantu yang bisa mendapatkannya! Siapa tahu!"     

"Mungkin." Han Miao Shuang dan yang lainnya tidak bisa memikirkan alasan yang lain.     

"Apakah dia menyinggung tentang hal lain?" tanya Tujuh Kecil.     

"Dia juga bilang kalau akan ada peluang besar bagi kita kali ini. Namun, kalau ada terlalu banyak orang, itu justru akan memengaruhi peluang kita. Maka dari itu dia menyarankan supaya aku berpisah dari kalian selama beberapa tahun. Dia juga bilang kalau kalian akan baik-baik saja," jawab Sima You Yue.     

"Kalau begitu, kapan kami akan pergi?"     

"Tergantung situasi," jawab Sima You Yue. "Pertama-tama, kita harus menemukan anggota Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng."     

"Kita tidak tahu mereka ada di mana sekarang. Seharusnya kita butuh waktu yang sangat lama untuk bisa menemukan mereka." Tujuh Kecil cukup tertarik dengan kesempatan yang tidak diketahui tersebut.     

"Tenang saja. Kita punya cukup banyak waktu di sini, di tanah abadi. Seharusnya tempat ini tidak akan ditutup selama delapan sampai sepuluh tahun lagi," kata Sima You Yue.     

Yin Lin-lah yang menceritakan semua itu padanya.     

"Aku ada ide. Kalau tanah abadi ini tetap terbuka, apakah ini berarti kita bisa masuk ke sini kapan saja kita mau?" tanya Han Miao Shuang.     

Mereka semua tercengang. Mereka tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.     

"Kalau kita punya darah Binatang Roh Keberuntungan, seharusnya bisa," tebak Sima You Yue.     

"Jadi, kalau kita membunuh orang-orang yang ada di dalam tempat ini, mereka yang ada di luar bisa masuk ke sini untuk membalas dendam?" tanya Han Miao Shuang lagi.     

"Ya," jawab Wu Lingyu. "Itulah kenapa sebelum mereka masuk, anggota pasukan yang lebih besar terlebih dahulu menanamkan Jejak Jiwa pada tubuh sesama anggota mereka sendiri atau menggunakan semacam seni rahasia untuk memberi tahu anggota mereka yang ada di luar tentang siapa yang menyerang mereka. Setelah itu, mereka akan mengirim anak buah mereka untuk membalas dendam."     

"Eh, kalau begitu, itu berbahaya?" tanya Tujuh Kecil. "Kita jadi takut ketahuan kalau kita membunuh seseorang di dalam sini."     

"Kita hanya perlu agak waspada. Lagi pula, hanya ada sedikit orang yang punya kemampuan untuk melakukan itu," kata Sima You Yue. "Setidaknya, Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng tidak punya kemampuan itu."     

"Kita harus agak lebih berhati-hati terhadap kekuatan di wilayah dalam. Meskipun tidak setiap murid membawa Jejak Jiwa, murid inti atau pewaris klan pasti membawanya," kata Su Xiao Xiao.     

"Huh, aku tidak peduli apakah mereka membawa Jejak Jiwa atau tidak. Kalau ada yang berani berkomplot melawan kita, tinjuku akan menghantam mereka semua!" Tujuh Kecil tampak jengkel.     

"Menurutku, kebanyakan orang tidak akan mau bermusuhan dengan kita," kata Ximen Feng. "Setelah apa yang dilakukan Yin Lin di luar sebelum kita masuk, asal pasukan-pasukan lain itu melihatnya dan agak punya otak, mereka akan berpikir seribu kali dahulu sebelum memutuskan untuk bermusuhan dengan kita. Kita harus berjaga-jaga terhadap mereka yang tidak menyaksikan kejadian di luar itu."     

"Yin Lin bilang kita akan baik-baik saja, jadi menurutku tidak banyak yang akan terjadi pada kita. Santai saja dan lakukan apa pun yang kita mau dengan berani," kata Tujuh Kecil.     

"Kau benar-benar memercayai perkataan Yin Lin …."     

"Tentu saja. Kakak Lingyu memercayainya, jadi wajar saja kalau aku juga percaya," kata Tujuh Kecil.     

"Menurutku, kau cuma mau berpisah dari kami dan pergi untuk bermain-main seorang diri, ya kan?" Han Miao Shuang sudah mengenal kepribadian Tujuh Kecil.     

"Hehehe …." Tujuh Kecil juga tidak menyangkal. Memang begitulah perasaannya.     

Sama sekali tidak menyenangkan kalau ia harus bermain-main dengan orang sebanyak itu!     

"Sebenarnya, aku sudah mengotak-atik darah Binatang Roh Keberuntungan. Kalaupun kita tidak bisa menemukan mereka, seharusnya mereka juga tidak akan bisa bertahan hidup lebih dari setahun. Kenapa kau masih mau menemukan mereka?" tanya Su Xiao Xiao.     

"Karena aku mau melihat mereka musnah dengan mata kepalaku sendiri!" jawab Sima You Yue. "Kalau aku tidak bisa menyaksikan kejatuhan mereka, rasanya pasti jauh berbeda."     

"Benar," timpal Han Miao Shuang.     

"Selain itu, kalau mereka beruntung dan belum bertemu dengan seekor pun Binatang Roh, perubahan yang kau lakukan pada darah Binatang Roh Keberuntungan tidak akan mencelakai mereka."     

"Tidak mungkin? Bagaimana mungkin mereka bisa seberuntung itu?" Mata Tujuh Kecil membelalak, ia merasa kalau hal tersebut tidak mungkin.     

Kalaupun mereka tidak bertemu dengan penduduk asli tanah abadi, mereka seharusnya setidaknya bertemu dengan Binatang Roh yang datang dari luar. Bagaimana mungkin mereka bisa tidak bertemu dengan seekor Binatang Roh pun?!     

"Aku bilang 'kalau'!" jawab Sima You Yue. "Kalau memang demikian, itu bukannya tidak mungkin."     

"Kalau begitu, kita harus memastikannya."     

"Ayo cepat pergi."     

Meskipun si kera tua bisa merasakan keberadaan anggota Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng dan memimpin jalan, mereka tetap harus menghabiskan waktu yang lama sebelum akhirnya berhasil mendapatkan berita tentang Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng.     

Mereka pergi ke beberapa tempat selama tiga bulan terakhir itu. Kalau ada orang, mereka melewati tempat tersebut dan lanjut pergi menuju tempat yang lain. Kalau tidak ada orang, mereka akan berhenti untuk memeriksa apakah ada harta karun di tempat itu.     

"Akhirnya kita menemukan bajingan itu!" Sima You Yue mencibir sambil melihat titik biru yang berkedip di atas gulungan kertasnya.     

"Seberapa jauh mereka dari kita?" tanya Ximen Feng.     

"Mereka juga sedang menuju ke arah kita. Berdasarkan kecepatan kita saat ini, kita seharusnya bisa bertemu dengan mereka antara sepuluh sampai empat belas hari lagi!" jawab Sima You Yue.     

"Aku penasaran, mereka itu anggota Istana Yin Yang atau Klan Zong Zheng?" Han Miao Shuang bertanya-tanya.     

"Nanti kita juga tahu begitu kita bertemu mereka." Sima You Yue tidak memusingkan hal tersebut.     

"Di mana kelompok orang yang lainnya?"     

"Mereka belum muncul di kertas ini, seharusnya mereka masih agak jauh." Sima You Yue menyimpan selembar kertas tersebut dan meminta Binatang Roh terbangnya untuk terus melaju ke depan.     

Setelah beberapa hari, si kera tua sudah bisa merasakan keberadaan orang-orang itu dengan jelas. Raung Kecil tiba-tiba melompat ke dalam pelukan Sima You Yue dan berkata, "Yue Yue, aku bisa merasakannya."     

"Merasakan apa?" tanya Sima You Yue sambil memeluk Raung Kecil.     

"Ada orang yang muncul! Mereka berkelahi!" jawab Raung Kecil.     

"Apakah kau tahu siapa mereka?"     

Raung Kecil meregangkan tangan dan kakinya, lalu mengusap kepalanya sambil berkata, "Aku tidak bisa merasakan siapa mereka. Aku cuma bisa merasakan bahwa darahku sedang dicampur dengan darah orang lain. Pasti ada orang yang terluka!"     

Ximen Feng dan yang lainnya langsung khawatir. Kalau Raung Kecil bisa merasakan hal tersebut, maka itu terjadi antara pada pasukan Qin Mo atau pasukan Kong Xiang Yi. Tidak peduli yang mana pun, keduanya penting bagi mereka.     

"Ayo pergi ke sana untuk memeriksanya!" kata Sima You Yue. "Raung Kecil, arahkan jalannya!"     

"Baiklah!"     

Anggota Lembah Patah Hati tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi mereka barusan mengubah arah dan terbang ke arah yang berlawanan.     

"Apakah kita tidak akan mencari anggota Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng?"     

"Sepertinya telah terjadi sesuatu."     

"Tidak peduli apa pun itu, ikuti saja Master Lembah dan yang lainnya!"     

"Ya."     

Kong Xiang Yi memimpin Lembah Kong untuk melarikan diri. Sebagian besar Binatang Roh terbang mereka sudah terluka, tetapi mereka masih berusaha semampu mereka untuk terbang keluar dari situ. Kalau mereka berhenti, mereka pasti akan dimusnahkan oleh sekelompok lelaki berpakaian hitam yang sedang mengejar mereka.     

Namun, luka mereka sudah terlalu parah. Walaupun mereka berlari, mereka tidak bisa menandingi kecepatan si kelompok lelaki berbaju hitam. Tak lama kemudian, mereka sudah dikelilingi oleh si kelompok lelaki berbaju hitam dan rute pelarian mereka pun terputus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.