Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ketemu



Ketemu

1"Pergi?" tanya Sima Yi Fei. "Adikku masih di ada tangan pendekar Paragon itu, tetapi kau bilang kita harus pergi?!"     

Sima Fei'er memelototi Sima Yi Fei, lalu menjawab, "Apa yang bisa kita lakukan selain pergi? Kau mau semua orang mati bersama adikmu? Jangan lupa kalau yang meminta kita pergi itu Paman dan yang lainnya!"     

"Ini semua salahmu!" teriak Sima Yi Fei sambil menunjuk Sima Fei'er. "Kami sudah mau pergi, tetapi kaulah yang bersikeras mau tinggal. Kau juga meminta semua orang menemanimu. Kalau bukan karena kau, ini tidak akan terjadi!"     

"Apa gunanya menyalahkanku sekarang?!" seru Sima Fei'er. "Masih banyak anggota kita yang perempuan di sini, apa kau mau kami tertangkap dan dinodai juga?!"     

"Dengan penampilanmu yang seperti itu, siapa yang mau denganmu!" balas Sima Yi Fei.     

Sima Fei'er marah mendengar kata-kata Sima Yi Fei. "Kalau kau memang sanggup, kau saja yang tinggal di sini dan selamatkanlah adikmu! Kami tentu tidak akan tetap tinggal di sini!"     

"Kau …." Sima Yi Fei hendak memukul Sima Fei'er, tetapi dihentikan oleh Sima Xin Shu yang ada di sampingnya.     

"Sudahlah. Yi Fei, mereka benar, orang itu sangat kuat, tidak ada gunanya kita tetap di sini," bujuk Sima Xin Shu. "Meskipun tidak enak didengar, Sima Fei'er memang mengatakan yang sebenarnya. Masih banyak perempuan yang ada di sini, bahaya kalau mereka tetap tinggal di sini."     

"Huh!" Sima Yi Fei menurunkan tangannya dan memalingkan wajahnya.     

Wajah Sima Yi Fei memerah karena marah. Semua ini terjadi karena kesalahan Sima Fei'er, tetapi sekarang Sima Fei'er berhasil lepas tangan. Sima Fei'er memutuskan untuk pergi begitu saja dan bahkan berbicara dengan sangat percaya diri dan sok benar. Kalau Sima Fei'er itu bukan Nona Muda Sulung, ia pasti sudah memukul Sima Fei'er.     

"Huh, setidaknya kalian masih punya akal sehat! Ayo pergi!" perintah Sima Fei'er pada anggota yang lainnya.     

Karena Tetua dan Paman sedang tidak di situ, sebagai Nona Muda Sulung, anggota Klan Sima yang lain tentu harus mematuhi kata-kata Sima Fei'er. Tidak ada yang berani menentang perintahnya!     

"Kalian semua boleh pergi kalau kalian mau, aku tidak akan pergi sebelum menyelamatkan adikku!" kata Sima Yi Fei.     

"Huh, jangan salahkan kami kalau kau mati di sini!" kata Sima Fei'er. "Bagaimana denganmu? Sima Xin Shu, apakah kau akan pergi?"     

"Aku akan tetap di sini," jawab Sima Xin Shu tanpa ragu-ragu.     

"Huh, kalian memang cari mati!" kata Sima Gao Chi dengan sinis. Ia tersenyum pada Sima You Yue, lalu berkata, "Nona Kecil, kau sebaiknya ikut pergi bersama kami. Tinggalkan tempat ini, kau tidak perlu mengkhawatirkan pendekar Paragon itu."     

"Terima kasih Tuan Muda Sima atas perhatianmu, tetapi aku lebih mengkhawatirkan keselamatan Qi Qi dan Yi Yun, jadi aku akan tetap di sini bersama Sima Yi Fei dan Sima Xin Shu," tolak Sima You Yue dengan anggun.     

"Jangan!" seru Sima Gao Si. "Nona Kecil, jangan tetap tinggal di sini, pendekar Paragon itu terlalu kuat. Kalau kau tetap di sini dan tertangkap, kau akan …."     

"Benar, sebaiknya kau ikut dengan kami!"     

Tak peduli apa pun yang Sima Gao Chi dan Sima Gao Si katakan, Sima You Yue hanya menatap mereka dan tersenyum tanpa menanggapi.     

"Untuk apa yang kalian buang-buang waktu di sana! Kalau kalian berdua tidak mau pergi, tinggal saja di sini!" Sima Fei'er sudah siap, hendak menyalakan formasi teleportasi. Kalau Sima Gao Chi dan Sima Gao Si belum juga ikut masuk, itu akan menunda perjalanan yang lainnya.     

Sima Gao Chi dan Sima Gao Si melihat ke kedua sisi. Melihat Sima You Yue yang tidak berniat pergi dan Sima Fei'er yang sudah menyalakan formasi teleportasi, mereka berdua tidak punya pilihan dan terbang ke arah formasi teleportasi.     

Keduanya belum mau mati. Dibandingkan dengan bercumbu, nyawa mereka jauh lebih penting!     

Begitu Klan Sima pergi, Sima Yi Fei pun berbalik. Ia memadatkan energi roh dan melemparkannya ke arah tempat mereka pergi. Meskipun energi rohnya tidak mengenai mereka, setidaknya ia bisa melampiaskan amarah dalam hatinya.     

Melihat Sima Yi Fei yang sedang khawatir, Sima You Yue berkata, "Tidak ada gunanya melampiaskan amarahmu di sini. Ayo kita pikirkan caranya dan mencari tahu apakah kita bisa membebaskan Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun!"     

"Ini salahku, seharusnya dari awal aku mengikuti Qi Qi dan Yi Yun ketika mereka berdua mau memeriksa tempat itu," kata Sima Yi Fei dengan menyesal.     

"Jangan salahkan dirimu. Memang mereka berdua yang mau pergi ke sana. Sebagai laki-laki, untuk apa kau ikut segala," kata Sima Xin Shu. "Apa yang You Yue bilang benar, melampiaskan amarahmu di sini tidak ada gunanya. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah memikirkan cara untuk menyelamatkan mereka."     

Sima Yi Fei mengedipkan matanya, lalu berkata, "Namun, kita bahkan tidak tahu mereka ada di mana, di mana kita bisa mencari mereka?! Kalaupun kita menemukan mereka, bagaimana kita bisa membebaskan mereka? Orang itu pendekar Paragon. Kalau kita menghadapinya, sekali bersin saja dia sudah bisa membunuh kita!"     

Sima Xin Shu terdiam. Meskipun ia dan Sima Yi Fei memutuskan tetap di situ, mereka tidak yakin dan tidak tahu bagaimana mereka bisa menyelamatkan Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun.     

Melihat keduanya merasa tidak berdaya, Sima You Yue mengerti bagaimana perasaan mereka.     

Pendekar sesat tersebut kuat, semua orang tahu itu. Berperingkat Paragon, siapa yang bisa menandingi kekuatannya? Mengingat tingkat kekuatan yang sedemikian rupa, kalau ia menggerakkan jari kelingkingnya saja, mereka pasti bisa langsung ditindas sampai mati.     

Namun, Sima You Yue tidak bisa meninggalkan Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun begitu saja. Setidaknya ketika mereka tahu siapa ia sebenarnya, mereka tetap memperlakukannya dengan baik.     

"Apakah kalian membawa sesuatu yang mengandung aroma Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun?" tanya Sima You Yue.     

"Apa?" Sima Yi Fei dan Sima Xin Shu sedang memikirkan cara untuk menemukan Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun. Mereka tidak mengerti mendengar pertanyaan Sima You Yue.     

"Maksudku, apakah kalian membawa suatu benda atau semacamnya yang mengandung aroma Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun? Lebih bagus lagi kalau ada darah mereka di benda itu," jawab Sima You Yue.     

"Benda yang mengandung aroma mereka? Aku tidak punya." Sima Xin Shu mengerutkan kening, lalu bertanya pada Sima Yi Fei, "Kau punya?"     

Sima Yi Fei berpikir agak lama, lalu menjawab, "Aku punya kain yang kena noda darah Sima Yi Yun."     

Sima Yi Fei mengeluarkan sebuah kain yang dijahit dengan sangat indah, memberikannya kepada Sima You Yue, lalu berkata, "Ini kain warisan ibuku untuk kami. Saat itu, tangan Sima Yi Yun mengeluarkan banyak darah. Aku langsung mengeluarkan kain ini untuk menyekanya. Namun, karena kain ini berharga, aku tidak membuangnya. Apakah ini bisa digunakan?"     

"Posisi." Sima You Yue mengeluarkan gulungan kertasnya, mencairkan darah kering yang menempel di kain tersebut dan meneteskannya ke atas gulungan kertas.     

Darah itu langsung diserap oleh gulungan kertas, lalu menyatu membentuk sebuah titik merah, muncul di arah timur laut dari posisi mereka sekarang.     

"Yi Yun dan Qi Qi ada di sana," kata Sima You Yue sambil menunjuk ke titik merah tersebut.     

"Ayo kita pergi ke sana sekarang!" seru Sima Yi Fei sambil bersiap untuk terbang.     

"Tunggu dahulu!" kata Sima You Yue. "Kalau kau pergi sekarang, kau bisa mati."     

"Namun, Yi Yun dan Qi Qi tidak bisa menunggu lebih lama lagi!" bantah Sima Yi Fei.     

Semakin mereka menunda-nunda, kemungkinan Sima Yi Yun dan Sima Qi Qi dinodai akan semakin tinggi. Sebelumnya mereka tidak tahu keduanya ada di mana. Namun, karena sekarang mereka sudah tahu, bagaimana mungkin Sima Yi Fei bisa tenang dan diam saja?     

"Kita harus membuat rencana yang tepat terlebih dahulu!" kata Sima You Yue.     

"Apa kau punya cara untuk menang melawan orang itu?" tanya Sima Xin Shu.     

"Orang itu berperingkat Paragon, bagaimana mungkin aku bisa menang melawannya?" jawab Sima You Yue. "Namun, untuk saat ini, kita cuma bisa meminta bantuan. Walaupun kita bisa menemukan pendekar Paragon itu, mustahil kita bisa menang melawannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.