Menemukan Mereka
Menemukan Mereka
Menjumpai alam rohnya sudah berevolusi, ia pun tersenyum.
Sima You Yue menyimpan alam rohnya dan orang-orang di dalamnya akhirnya tahu kalau ia sudah bangun.
"Yue Yue! Kau sudah bangun?" Tujuh Kecil dan yang lainnya menatap Sima You Yue dengan gembira.
"Mm." Sima You Yue bangkit berdiri.
"You Yue, kau luar biasa! Kau baru saja mencapai pencerahan sebelum ini, tetapi sekarang kau sudah mencapainya lagi!" seru Tujuh Kecil.
Sima You Yue tersenyum. "Ini karena ruang di sini berbeda dengan ruang di luar."
"Tidak peduli apa pun alasannya, alam rohmu memang sangat kuat," kata Qing Yi, yang biasanya jarang melontarkan pujian.
Halcyon keluar. "Apakah kita akan melanjutkan perjalanan?"
"Mm, semakin cepat kita mendapatkan Pataka Seratus Hantu semakin baik. Selain itu, ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada Di Zhe."
Sesuatu tentang ibu Sima You Yue.
Karena Halcyon harus memperkecil tubuhnya, Tujuh Kecil dan yang lainnya harus kembali ke dalam Pagoda Roh.
Sima You Yue mengeluarkan Artefak Neraka untuk menemukan arah rombongan Di Zhe. Lalu, ia meminta Halcyon membawanya ke sana.
Namun, semakin jauh ke dalam mereka pergi, semakin banyak celah ruang yang mereka jumpai. Awalnya rombongan Di Zhe berada sesuai arah yang ia tuju, tetapi berubah menjadi ke arah yang lain setelah beberapa ratus mil.
Sepertinya rombongan Di Zhe sama sekali tidak bisa dilacak.
Karena sama sekali tidak ada arah atau jarak yang pasti, Sima You Yue tidak bisa lanjut berkelana menggunakan cara itu. Ia menyimpan Halcyon kembali. Kemudian, ia berjalan dengan perlahan dan akhirnya menemukan mereka sebulan kemudian.
"Ketika orang dengan sengaja menanam bunga dan bunganya tidak mekar, dan tidak sengaja menanam pohon dedalu yang justru tumbuh dengan tak terduga. Orang-orang zaman dahulu tidak bisa membodohiku!" keluh Sima You Yue dalam hati.
Sima You Yue tidak menyembunyikan jejaknya. Sebelum ia menemukan rombongan Di Zhe, mereka sudah menemukannya terlebih dahulu. Dengan kata lain, mereka telah menunggunya di suatu tempat untuk waktu yang lama.
"Apa yang kau lakukan?! Tahukah kau tempat apa ini? Ternyata kau benar-benar datang ke sini. Kau ini memang cari mati atau tidak mau hidup lagi?" bentak Di Zhe sambil berjalan mendekatinya.
Sima You Yue menatap Di Zhe. Memangnya apa perbedaan antara cari mati dan tidak mau hidup?
"Aku tidak tahu ini tempat apa. Aku tidak mau mati, aku mau tetap hidup. Aku juga tidak mau datang ke sini, dan aku …."
"Kau tidak tahu, tetapi kau tetap datang kemari? Kau saja tidak tahu ini di mana, jadi untuk apa kau datang ke sini?!" tegur Di Zhe dengan dingin tanpa menunggu Sima You Yue menyelesaikan kalimatnya.
Apa Sima You Yue tidak tahu betapa berbahayanya tempat ini? Separuh dari orang yang Di Zhe bawa ke sini sudah mati.
Dan Sima You Yue benar-benar berani datang ke sini seorang diri, nyaris membuatnya takut setengah mati.
Bawahannya menunduk saat mereka melihat betapa marahnya master mereka. Mereka tampak seolah-olah tidak bisa membantu Sima You Yue.
"Apakah kau mengkhawatirkanku?" Sima You Yue memperhatikan bagaimana Di Zhe memarahinya. Mata Di Zhe menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan. Sima You Yue jadi lebih yakin dengan tebakannya yang sebelumnya.
"Tentu saja …." Di Zhe tidak menyelesaikan kata-katanya. Gadis kecil itu pasti sudah mengetahui yang sebenarnya. Jadi, sekarang Sima You Yue berani berbicara padanya dengan sangat percaya diri.
Sima You Yue memperhatikan wajah Di Zhe yang kaku. "Melihat sikapmu sekarang, kau pasti mengkhawatirkanku. Namun, bukankah kau mau membunuhku sebelumnya?"
"Aku …." Di Zhe terdiam lagi. Ia menatap mata Sima You Yue yang jernih. "Kau tahu?"
"Tahu apa?"
"Kau tidak tahu …."
"Tahu kalau kau sepupuku?"
"…."
Wajah Di Zhe berubah muram. Apakah Sima You Yue sedang mempermainkannya? Ia marah dan hendak memarahi Sima You Yue lagi. Namun, melihat wajah yang dikenalnya tersebut, ia menahan diri.
Orang-orang di belakang Di Zhe merasakan tekanan udara di sekitarnya turun dan kemudian menghilang. Mereka semua merasa bisa bernapas lagi.
Sima You Yue melihat Di Zhe hendak marah, tetapi tidak bisa. Ia merasa ternyata Di Zhe tidak semenyebalkan itu.
Di Zhe menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu bertanya, "Kapan kau tahu kalau aku ini sepupumu?"
"Beberapa bulan yang lalu," jawab Sima You Yue. "Namun, aku tidak yakin. Sekarang aku sudah yakin."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku membunuh Yu Du, lalu aku menangkap Di Wu E. Dia yang memberitahuku," jawab Sima You Yue.
"Di Wu E? Anggota Klan Di Wu yang mengikuti Yu Du?"
Sima You Yue mengangguk.
"Lalu, untuk apa kau mengejarku? Butuh pengakuan keluarga?" Di Zhe melirik Sima You Yue dengan tenang, membuat Sima You Yue merasa kalau ia tidak terlalu ingin Sima You Yue ikut dengannya.
Karena apa yang akan Di Zhe lakukan terlalu berbahaya. Ruang di sini terlalu berbahaya.
Di Zhe mengira Sima You Yue akan menciut kalau ia berkata demikian. Namun, Sima You Yue malah membalas dengan memutar matanya.
"Apa kau pikir aku tertarik dengan pengakuanmu? Dalam kasus ini, Yu Du itu kan pamanku!"
"…."
Sima You Yue bisa menganggap orang macam Yu Du? Bisa-bisanya sampah tidak berguna macam itu disamakan dengan Di Zhe?!!!
Di Zhe merasa ia hendak marah lagi pada sepupu yang usianya tidak jauh darinya tersebut. Namun, melihat betapa miripnya Sima You Yue dengan bibinya, ia tetap tidak bisa marah.
"Lalu, apa yang mau kau lakukan? Kenapa kau mencariku?"
Sima You Yue puas melihat sikap Di Zhe. Di Zhe berulang kali mendiamkan beberapa pancingan emosinya. Sepertinya Di Wu E benar. Meski ibunya entah ada di mana sekarang, Di Zhe masih menghargai persahabatan awal mereka.
Perihal tujuannya, ia tidak mau menyembunyikannya. Ia menjawab, "Yang pertama adalah memastikan kalau Yu Ke Luo itu memang ibuku, lalu aku mau menanyakan sesuatu dan meminta sesuatu padamu."
Di Zhe juga ingin memastikan hal itu. "Lepaskan aura Klan Hantumu."
Sima You Yue melakukannya, tetapi ia hanya melepaskan auranya selama beberapa detik. Ia takut kalau ia melepaskannya terlalu lama, aura Klan Hantunya akan jadi lepas kendali.
Meski Sima You Yue hanya sebentar melepaskan auranya, Di Zhe sudah cukup yakin dalam hati.
"Kau memang putri bibiku. Auramu sama dengannya. Tidak mungkin orang lain bisa menirunya."
Masalah pertama sudah terpecahkan.
"Baiklah, kalau begitu …." Akhirnya Sima You Yue mendapatkan kepastian. Setelah bertahun-tahun, ia akhirnya mengetahui siapa nama ibunya.
"Kalau kau punya pertanyaan lain, tanyakan sekaligus," kata Di Zhe. "Namun, kalau aku sudah menjawab semua pertanyaanmu, kau harus pergi dari sini."
Alis Sima You Yue terangkat. "Kau mengancamku?"
"Anggap saja begitu." Di Zhe juga tidak menyangkalnya.
Sima You Yue tersenyum. "Guruku pernah bilang kalau kepribadian ibuku dan aku sangat mirip. Apakah menurutmu kalau aku ini ibuku, apakah kau mau berkompromi?"
Ini … sangat sulit dijawab!
"Di sini benar-benar berbahaya. Kekuatanmu masih peringkat Dewa. Apa kau tahu betapa berbahayanya kalau kau tetap di sini?" Di Zhe menggaruk kepalanya. "Aku memintamu pergi demi kebaikanmu sendiri!"
"Aku tahu di sini berbahaya, tetapi melihat keadaanmu sekarang, menurutku keadaanmu tidak sebaik keadaanku sekarang, kan?" kata Sima You Yue dengan percaya diri.
Kerugian yang diderita rombongan Di Zhe bisa dianggap tidak parah. Namun, Sima You Yue luka sedikit pun tidak.
Mereka terdiam, tidak tahu harus bilang apa!
"Baiklah, sekarang kau bisa menjawab pertanyaanku," kata Sima You Yue
Tidak ada gunanya berkata-kata atau mengancam. Di Zhe merasa tidak berdaya.
"Apa yang mau kau ketahui?"