Nyawa di Ujung Tanduk
Nyawa di Ujung Tanduk
Dinilai dari berita yang ia terima, gadis ini masih muda, tetapi ia cukup berani. Bagaimana mungkin seseorang yang mampu melakukan begitu banyak hal bisa bersikap sesegan ini?
Jadi, saat menghadapi Sima You Yue yang telah menyinggung tentang persyaratan, ia hanya terkejut sesaat.
"Katakan padaku, apa yang kau mau?"
"Kalau kau cuma mau berbincang-bincang tentang Teh Kungfu denganku, aku akan melakukannya dengan senang hati. Namun, kalau kau mau mempelajari semua upacara minum teh-ku, maka aku minta maaf. Aku hanya bisa mengajari itu pada muridku." Sima You Yue mengangkat bahu dengan tak berdaya.
Wajah Mo Yu berubah murka. Kedengkiannya terungkap. Seluruh paviliun dikelilingi oleh angin puyuh.
Sima You Yue tetap diam. Meskipun angin yang bertiup kencang tersebut membuat napasnya terengah-engah, ia tidak takut.
"Apa kau tidak takut Tuan ini akan membunuhmu? Atau kau pikir hanya karena kau tahu banyak tentang upacara minum teh, Tuan ini jadi enggan membunuhmu?" Suara Mo Yu memancarkan niat membunuh yang kuat. Bisa dibilang begitu Sima You Yue mengatakan sesuatu yang salah, Mo Yu pasti akan langsung membunuhnya.
Bahkan Selir Hantu pun harus patuh padanya. Tidak ada seorang pun di seluruh Alam Hantu yang berani melawannya. Bagaimana mungkin gadis muda macam Sima You Yue berani berkata begitu padanya?!
"Enggan membunuhku? Uhuk, uhuk -" Saat Sima You Yue membuka mulutnya, angin seakan langsung masuk ke dalam mulutnya. "Sejak kapan anggota Klan Hantu bersikap segan seperti itu?"
"Sepertinya kau masih sedikit paham. Pasti ada sesuatu yang kau andalkan, jadi kau bebas bertingkah seperti ini!" Mo Yu menarik auranya dan angin puyuh di sekitar mereka tiba-tiba berhenti.
Melihat hal tersebut, Sima You Yue tetap tidak mengendurkan kewaspadaannya.
"Ya, benar, tetapi kau salah."
"Apa yang benar? Kenapa aku salah?"
"Memang ada sesuatu yang kuandalkan. Jadi, kau benar. Namun, permintaanku tidak berlebihan," balas Sima You Yue. "Kalau kau tidak mau menganggapku sebagai seorang guru, kau tidak bisa membunuhku dan kau tidak bisa mempelajari upacara minum teh."
Sima You Yue melirik ke danau dan tersenyum dengan percaya diri.
Mo Yu mengikuti tatapan Sima You Yue. Tujuh Kecil dan Mimpi Kecil sedang bermain-main di tepi danau, sementara Qing Yi memperhatikan mereka sambil terkantuk-kantuk.
Qing Yi sedikit menoleh ketika ia merasakan tatapan Mo Yu. Tatapan keduanya pun bertemu. Namun, momen sesaat tersebut rasanya bagaikan sepuluh ribu tahun lamanya.
"Ternyata ada orang yang begitu kuat di sini. Pantas saja kau tidak sepatuh kemarin." Mo Yu menarik kembali tatapannya dan raut wajahnya tampak kesal.
Sima You Yue terkikik. "Terima kasih Tuan Muda Mo Yu, atas belas kasihmu kemarin."
"Huh! Kau mengancamku!" Suasana hati Mo Yu sedang buruk. Bertahun-tahun telah berlalu, ia sudah lupa bagaimana rasanya diancam.
"Aku tidak mengancammu." Sima You Yue mengeluarkan seperangkat penyeduh teh, merebus air dan membuatkan secangkir teh Tieguanyin untuk mereka masing-masing.
Cara penyeduhannya sama dengan yang Mo Yu lakukan kemarin, tetapi ketika ia mengendusnya, aromanya lebih kuat daripada hasil seduhannya!
"Silakan."
Mencium aroma teh tersebut, kemarahan di hatinya mereda. Ia mengambil cangkir teh dan menyesapnya. Ia mau merasakan apakah teh yang Sima You Yue seduh menggunakan cara yang sama dengannya rasanya lebih baik dari seduhannya.
Jawabannya jelas!
Mo Yu memegang secangkir teh dan mencicipinya. Untuk sesaat paviliun tersebut hening. Seolah-olah niat membunuh yang kuat dan angin yang kencang tadi tidak pernah ada.
Setelah meminum secangkir teh, Sima You Yue menambahkan air mendidih ke dalam cangkir.
"Kau menang," kata Mo Yu dengan tak berdaya, setelah sekian lama.
"Kalau begitu, aku tidak tahu keputusan mana yang Tuan Muda Mo Yu pilih?" tanya Sima You Yue sambil tersenyum.
"Sepertimu, aku tidak memilih keduanya," jawab Mo Yu. "Namun, aku bisa berjanji, aku tidak akan membunuhmu."
"Tidak, tidak, tidak. Tampaknya Tuan Muda Mo Yu tidak mengerti maksudku. Kau bukannya tidak akan membunuhku, tetapi kau tidak bisa membunuhku. Kurasa kita harus memahami ini dahulu," kata Sima You Yue. "Apa yang mau kita putuskan sekarang adalah apakah bincang-bincang upacara minum teh ini sebaiknya dilanjutkan untuk jangka pendek atau jangka panjang."
"Menurutmu bagaimana?" Mo Yu mengendus tehnya dengan tenang. Bahkan cangkir kedua itu saja sangat memabukkan.
"Kalau menuruti pemikiranku, maka tentu saja setelah bincang-bincang hari ini, Tuan Muda Mo Yu membiarkan aku, manusia kecil ini, pergi. Dan kita tidak akan berinteraksi lagi di masa depan. Aku akan mengajarimu Teh Kungfu dan cara membuatnya hari ini," jawab Sima You Yue.
"Kau tidak mau berurusan denganku," kata Mo Yu dengan tegas.
"Tuan Muda Mo Yu orang yang bijaksana. Meskipun aku tidak tahu siapa kau, mengingat kau bisa menyebutkan nama Selir Hantu dengan semudah itu, kurasa hubunganmu dengannya pasti baik. Dan aku sudah membunuh putranya, dan kalau kau terus menggangguku seperti ini, kurasa itu terlalu berbahaya."
"Apa kau yakin aku tidak bisa membunuhmu?"
"Bahaya yang kubilang tadi artinya kau akan menimbulkan terlalu banyak masalah bagiku. Meskipun aku tidak takut pada masalah, aku tidak pernah suka berurusan dengan masalah. Oleh karena itu, sebaiknya aku tidak usah bergaul denganmu," kata Sima You Yue dengan terus terang.
"Hehehe …." Mo Yu terkikik. Pantas saja gadis ini putri Yu Ke Luo, dia punya … nyali!
"Kau tidak takut aku akan mengirimkan infomasi tentangmu pada Selir Hantu? Kalau itu kulakukan, aku khawatir kau tidak akan bisa tenang mulai dari sekarang."
"Kalaupun anggota Klan Hantu bisa datang ke sini, tidak banyak yang sekuat kau, kan?" tanya Sima You Yue. "Kalau begitu, utuslah sebanyak-banyaknya untuk membunuhku. Omong-omong, aku tidak pernah bersikap lembut kepada orang yang mau membunuhku."
"Misalnya, Yu Du?"
Sima You Yue mengangkat bahu, membenarkan.
"Namun, yang kumaksud itu beritamu," kata Mo Yu.
"Maksudmu …."
"Ya, kalau orang-orang di Alam Hantu tahu kalau ibumu adalah Yu Ke Luo, akan seperti apa hidupmu di masa depan?"
Sima You Yue agak tidak berdaya. Ia tidak bisa menahan aura Klan Hantu dalam dirinya. Oleh karena itu, para pendekar dari pasukan besar pasti bisa tahu kalau ia punya darah bangsawan. Mengingat usianya, mereka bisa dengan mudah menebak dia anak siapa.
"Bukankah berita tentangku itu hanya bisa diketahui? Bagaimanapun, mereka tidak bisa melakukan apa pun pada ibuku. Sedangkan aku, toh cepat atau lambat aku memang akan pergi ke Alam Hantu!" Sima You Yue tidak menganggap serius ancaman Mo Yu. Meskipun waktunya tidak tepat kalau identitasnya sampai terungkap sekarang, ia tidak takut mengakui kalau ia putri ibunya!
"Pikiranmu cukup terbuka." Mo Yu menatap Sima You Yue. Setelah berbincang-bincang selama sepuluh menit, ia tahu lebih banyak tentang Sima You Yue.
"Aku tidak perlu melakukan apa pun, aku hanya perlu menjaga diriku sendiri" Sima You Yue menuangkan teh untuk dirinya sendiri.
"Ada berapa banyak cara menyeduh teh yang kau tahu?"
"Yang pasti lebih banyak darimu," jawab Sima You Yue. "Jadi, apa kau mau mempertimbangkan untuk menjadi muridku?"
"Hehehe, aku khawatir nyawamu tidak cukup banyak untuk bisa menjadi guruku," jawab Mo Yu. "Hidupku lebih panjang daripada guru-guruku."
Guru-gurunya benar-benar telah meninggal semua ….
"Benarkah?" Sima You Yue tersenyum. "Hidupku juga panjang. Orang yang bukan musuh bebuyutanku tidak akan bisa menjadi muridku."