Bakat yang Luar Biasa
Bakat yang Luar Biasa
Hanya ada dua alasan dalam situasi semacam itu. Pertama, Sima You Yue memegang peranan penting dalam kekacauan tersebut. Kedua, kekacauan itu disebabkan oleh Sima You Yue.
Setelah memikirkannya lebih jauh, ia memutuskan bahwa alasan kedua tidak mungkin. Bagaimana mungkin Alam Hantu bisa kacau hanya karena satu orang. Jadi, ia menyimpulkan itu pasti karena alasan pertama.
Namun, hal yang tidak mungkin-lah yang biasanya justru jadi penyebabnya.
"Ada sesuatu yang tidak kumengerti," kata Sima You Yue.
"Apa?"
"Kalaupun aku berguna dalam kekacauan itu di masa mendatang, kau bukanlah orang yang ramah dan baik hati, jadi untuk apa kau mengajariku?" tanya Sima You Yue.
"Karena … aku bosan," jawab Mo Yu. "Meskipun Alam Hantu akan kacau sebentar lagi, bagiku keadaan di Alam Hantu sudah tenang untuk waktu yang sangat lama. Sudah lama sekali … sejak terakhir kali aku menyaksikan sesuatu yang semenarik itu."
"Bagimu apa yang terjadi pada ibuku dahulu belum cukup menarik?"
"Aku kan tidak ikut campur dalam masalah ibumu, jadi bagaimana mungkin aku bisa menganggapnya menarik?" jawab Mo Yu. "Dan masalah itu juga tidak dianggap sebagai sesuatu yang dahsyat, jadi itu bukan sesuatu yang menarik."
"…."
Sima You Yue tidak bisa berkata-kata. Di Zhe bilang berita tentang masalah ibunya dahulu menyebar di Alam Hantu dengan menggemparkan, tetapi ternyata itu tidak cukup menarik di mata Mo Yu?
"Baiklah, apa kau punya pertanyaan lain? Kalau tidak, bisakah kita mulai sekarang?" tanya Mo Yu.
"Tentu. Ayo kita mulai."
Sima You Yue memendam semua pertanyaannya yang lain. Tidak peduli apa pun tujuan Mo Yu mengajarinya, ia akan memikirkannya lagi nanti.
Mengenai hal-hal lain, apa pun yang terjadi setelah ini toh akan terungkap. Terlebih, semua itu akan terjadi di masa mendatang, ketika ia pergi ke Alam Hantu.
Mungkin Mo Yu belum pernah punya murid sebelumnya, jadi caranya mengajarkan kemampuan roh gelap kepada Sima You Yue sangat singkat. Ia menjelaskan kepada Sima You Yue satu kali dan menunjukkan kepada Sima You Yue satu kali, lalu membiarkan Sima You Yue berlatih seperti yang ia jelaskan, sementara ia sendiri duduk di samping dan menonton sambil minum teh.
Ini juga karena kebetulan ia bertemu dengan Sima You Yue, orang yang sangat berbakat, sehingga ia bisa mengajari Sima You Yue dengan cara demikian dan Sima You Yue tetap bisa memahami inti dari kemampuan roh gelap yang ia ajarkan.
Mungkin Sima You Yue juga mewarisi bakat ibunya, sehingga ia secara alami mampu memahami kemampuan roh gelap. Tidak peduli seberapa sulit kemampuan roh gelap yang diajarkan Mo Yu padanya, ia langsung bisa memahaminya dalam satu hari. Meski kemampuannya belum terlalu baik, tetapi itu akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Mo Yu sangat terkejut ketika ia melihat kecepatan belajar Sima You Yue. Dengan latihan Sima You Yue yang seperti itu, bukankah itu artinya Sima You Yue tidak butuh waktu lama untuk mempelajari semua kemampuan roh gelap dan kemampuan roh cahaya?
Namun, Sima You Yue tidak berpikir demikian. Ia memang mewarisi bakat ibunya, tetapi kondisi lainnya juga penting.
Misalnya, prinsip yang ia peroleh sebelumnya merupakan prinsip yang paling kuat, paling primitif, dan paling dekat dengan prinsip langit. Semua itu berguna untuk memahami inti alam kegelapan, atau bisa dibilang, itu merupakan faktor yang sangat menentukan.
Dan ada satu alasan penting lagi, yaitu cara mengajar Mo Yu. Meskipun ia hanya mengajarkan metodenya, lalu langsung mempraktikkannya sekali, ia merupakan penguasa Alam Hantu. Bagaimana mungkin kemampuan roh yang ia pahami bisa dibandingkan dengan orang biasa? Ilmu apa pun yang keluar darinya terdengar sederhana, tetapi murni. Oleh karena itu, keraguan Sima You Yue akan selalu terhapuskan dengan pengajaran yang sangat akurat. Bagi Sima You Yue, hal itu sangat membantunya untuk bisa belajar dengan mudah.
Setelah Mo Yu mengetahui bakat Sima You Yue, entah apa yang ia pikirkan, sebulan kemudian, Mo Yu terus mengajarkan kemampuan roh gelap pada Sima You Yue. Selain itu, dengan Sima You Yue yang langsung bisa menguasai satu kemampuan baru setiap harinya, rasanya seolah-olah ia sedang langsung mewariskan kemampuannya.
Dan jelas saja, Mo Yu tampak seolah-olah sibuk memikirkan sesuatu sehingga berulang kali ia tampak termenung sambil menyeruput teh.
Sebulan kemudian, Sima You Yue sudah mempelajari banyak kemampuan roh gelap atas paksaan Mo Yu. Terlebih, Mo Yu langsung mengajari Sima You Yue kemampuan baru begitu Sima You Yue berhasil menguasai kemampuan roh gelap yang ia ajarkan sebelumnya.
Sima You Yue tidak bisa menahan rasa untuk menyuarakan keraguannya setelah berlatih.
"Kau sudah mengajariku begitu banyak kemampuan roh gelap, apa kau tidak takut kalau aku akan lupa atau bingung?"
Mo Yu hanya balik melontarkan beberapa kata, "Apakah kau akan lupa atau bingung?"
Um, tidak mungkin sih.
"Bukannya kau bilang kau cuma mau mengajariku kemampuan renggut roh? Namun, sekarang kau mengajariku banyak sekali. Aku kan bukan muridmu, bukankah kau yang akan rugi?" Sima You Yue menyesap teh yang dibawakan Mo Yu.
Karena ia sedang lelah, menyesap teh pun berubah menjadi meneguk teh.
"Kau buang-buang teh saja," komentar Mo Yu. "Kalau menurutmu aku yang rugi, kirimkanlah daun teh yang banyak untukku. Aku tidak akan kembali ke dunia manusia dalam waktu dekat begitu aku pulang nanti."
Sima You Yue terkejut, lalu bertanya, "Kau mau pulang?"
"Aku masih bisa menunda sebentar," jawab Mo Yu.
Kalau begitu, berarti sebentar lagi Mo Yu harus pergi.
Mungkin mereka berdua jadi dekat karena mencicipi teh bersama-sama, mungkin karena Mo Yu memberikan segalanya untuk mengajarinya, atau mungkin karena mereka berdua sudah saling berinteraksi sepanjang waktu selama dua bulan terakhir, tetapi intinya ia merasa berat hati ketika mendengar kalau Mo Yu akan pergi.
"Tidak mau berpisah denganku?" Tatapan Mo Yu memancarkan seolah-olah ia sedang menyeringai. Itu sangat berbeda dari senyum simpul sewaktu Sima You Yue baru saja mengenalnya. "Kalau kau tidak tahan berpisah dariku, ayo pergi ke Alam Hantu bersamaku, bagaimana?"
Sima You Yue memutar matanya ke arah Mo Yu, lalu menjawab, "Ide bagus. Namun, sayang sekali, aku tidak bisa melakukannya sekarang. Namun, ketika nanti aku pergi ke Alam Hantu, aku pasti akan menemuimu dan bernostalgia bersama."
"Hehehe, kutunggu kau kalau begitu," kata Mo Yu sambil mencolek dahi Sima You Yue. Ia langsung merasa ada semacam sensasi dingin yang melalui kepalanya.
Meskipun ia takut, ia tidak panik. Ia menatap Mo Yu, lalu bertanya, "Apa yang kau lakukan padaku?"
"Bukan apa-apa, hanya meninggalkan sebuah kesadaran roh di tubuhmu. Ini semacam sebuah penanda, aku akan bisa merasakannya ketika kau datang ke Alam Hantu," jawab Mo Yu.
Sima You Yue merasakan kesadaran roh Mo Yu dalam tubuhnya. Benar-benar ada sebuah bayangan samar dalam otaknya, tetapi bayangan tersebut berbeda dari milik Feng Ru Yan. Bayangan Mo Yu warnanya jauh lebih terang.
Mungkin karena itu bukan jejak jiwa, melainkan hanya sebuah penanda kesadaran roh.
"Aku penasaran, apa kesadaran roh-mu ini akan keluar kalau terjadi bahaya?" gumam Sima You Yue.
"Itu tidak akan keluar, tetapi itu akan melepaskan auraku. Orang-orang Alam Hantu lebih peka terhadap aura. Kalau mereka merasakan auraku, mereka tidak akan melakukan apa pun padamu," jawab Mo Yu.
"Artinya, aku sudah punya payung pelindung bahkan sebelum aku pergi ke Alam Hantu?" Sima You Yue berseri-seri. Adem sekali rasanya, bagaikan berlindung di bawah pohon yang rindang!
Ia sudah belajar bersama Mo Yu selama dua bulan. Setelah belajar dari Mo Yu, tiba-tiba Mo Yu bilang kalau ia harus pergi.
Sima You Yue sudah lama tahu kalau akan tiba saatnya itu terjadi, jadi ia tidak kaget. Namun, jauh di lubuk hatinya, ia tetap merasa enggan.
"Ini buku-buku pengetahuan tentang Alam Hantu. Jangan harap aku akan memberikan buku-buku tentang kemampuan roh gelap padamu, aku tidak akan memberikannya. Kau hanya perlu terus mempelajari kemampuan yang sudah kuajarkan kepadamu, dan dengan demikian kau pasti cukup mampu menyapu bersih seluruh Alam Hantu. Kalau kau sempat membaca buku-buku ini, kau akan bisa memanfaatkan informasi darinya ketika kau datang ke Alam Hantu," kata Mo Yu.
"Mm." Sima You Yue menyimpan buku-buku tersebut, lalu mengeluarkan sebuah cincin interspasial, dan memberikannya kepada Mo Yu, sambil berkata, "Ini teh yang sudah kusiapkan untukmu."
Mo Yu menerima cincin tersebut dan memindainya menggunakan kesadaran rohnya. Bahkan ia yang biasanya tenang pun berubah jadi tercengang.