Peta yang Ditinggalkan Ayah
Peta yang Ditinggalkan Ayah
"Awalnya tidak. Dia baru datang ketika orang-orang itu datang untuk membunuhmu," jawab Sima Liu Feng. "Kedatangannya membuat semua orang di sana berhenti, dia langsung menuju ke arahmu dan menggendongmu, bilang kalau kau anak yang baik, kalau mereka melepaskanmu, kau akan membawa kedamaian bagi mereka."
"Orang-orang itu langsung setuju?" tanya Di Zhe.
"Tentu saja," jawab Sima Liu Feng. "Apa kau tak tahu posisi Yin Lin di alam manusia? Tidak ada satu pun pasukan yang berani melawannya. Tidak ada yang berani melanggar kata-katanya."
"Jadi begitu, dia menyelamatkanku saat aku masih kecil," gumam Sima You Yue.
Selama ini ia mengira ia dan Yin Lin pertama kali bertemu ketika sebelum masuk ke tanah abadi. Ia tidak menyangka kalau Yin Lin ternyata telah menyelamatkan hidupnya waktu ia masih kecil.
"Yin Lin biasanya akurat, begitu dia berkata demikian, meskipun orang-orang itu tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, sikap mereka terhadapmu berubah. Namun, beberapa dari mereka masih benar-benar ingin membunuhmu. Setelah itu, Yin Lin membawamu dan ayahmu pergi, jadi masalah itu beres. Beberapa bulan kemudian, ayahmu membawamu lagi ke klan, tetapi tidak lama kemudian, dia membawamu pergi. Setelah itu, dia menghilang. Oh ya, Yin Lin jugalah yang menamaimu."
Sima You Yue terkejut. Ternyata Yin Lin yang menamainya. Sima You Yue, Ximen You Yue, Yin Lin tahu kalau keduanya akan menjadi satu orang.
"Apa lagi yang dia ketahui?" tanyanya.
"Hanya itu yang kami tahu," jawab Sima Liu Feng. "Pasukan-pasukan itu masih cari masalah dengan klan, tetapi karena Liu Yun dan aku sudah terluka, dan tidak menghubungi mereka, klan kemudian meredam masalah itu, dan juga melarang anggota klan untuk membahas hal itu, jadi kami tidak tahu tentang masalah itu. Ketika ayahmu pulang, Liu Feng dan aku sedang tidak ada dan pada saat kami pulang, ayahmu sudah menghilang."
Setelah mendengar cerita Sima Liu Feng, Sima You Yue terdiam.
"Orang-orang itu …." Ia menyipitkan matanya dengan berbahaya. Orang-orang yang telah mendorong orang tuanya ke ambang kematian, ia akan "berterima kasih" kepada mereka semua satu per satu!
Ia memperhatikan bahwa Sima Liu Feng telah banyak berbicara sehingga kondisinya agak memburuk sekarang. Pasti Sima Liu Feng lelah, jadi ia tidak menanyakan nama-nama pasukan itu lebih jauh, sebaiknya ia bertanya pada Sima Liu Feng ketika kondisinya sudah membaik.
Ia bangkit berdiri, menyimpan kursinya dan berkata, "Kalian istirahatlah. Kalian bisa bangun tiga hari lagi."
Lalu, ia meninggalkan tenda, meninggalkan mereka berdua untuk saling menatap selama tiga hari.
Ia masuk ke dalam alam kecil setelah pergi, lalu pergi ke Pagoda Roh dari alam kecil.
Dengan adanya Master Hantu di sini, ia tidak mau mengambil risiko.
Ia menemui Wu Lingyu. Lelaki itu tidak sedang memetiki kelopak bunga dengan kekanak-kanakan seperti sebelumnya, melainkan sedang mempelajari buku tentang meka di kursi santai.
Melihat Sima You Yue masuk dengan mata memerah, Wu Lingyu duduk tegak, menarik Sima You Yue ke sisinya dan bertanya, "Kenapa kau menangis?"
Sima You Yue menyandarkan kepalanya di pundak Wu Lingyu dan menjawab, "Aku baru saja mendengar kisah orang tuaku dari Paman Liu Feng dan tidak bisa mengendalikan perasaanku."
Wu Lingyu memeluknya dan berkata, "Jangan sedih mengingat masa lalu. Semuanya akan baik-baik saja setelah kita menemukan mereka."
"Mm," jawab Sima You Yue dengan suara sengaunya yang dalam.
Meskipun begitu, perasaan tersebut bukanlah sesuatu yang bisa ia kendalikan.
Kali ini Wu Lingyu tidak menggodanya dan hanya mendampinginya dengan tenang, mendengarkan kisah yang diceritakan Sima Liu Feng padanya.
"Oh ya!" kata Sima You Yue sambil bangkit melompak. "Dahulu Ayah meninggalkan sebuah kotak untukku, ada sesuatu yang belum kuperhatikan lagi."
Ia mengeluarkan kotak tersebut. Perasaannya sama sekali berbeda melihat kotak itu lagi.
Saat pertama kali melihat kotak tersebut, ia dengan santai berpikir bahwa ayah pemilik tubuhnya meninggalkan kotak itu untuk pemilik tubuhnya. Namun, melihat kotak tersebut lagi sekarang, ia perlahan bisa merasakan kasih sayang ayahnya.
Meskipun kotak itu tidak selangka Kotak Ling Long, kotak tersebut lebih berharga di hatinya.
"Aku belum pernah melihatmu mengeluarkan kotak ini sebelumnya," kata Wu Lingyu.
"Dahulu Ayah memasukkan cincin klan, Roh Kecil, sebuah peta, dan sepucuk surat di dalamnya." Sima You Yue membuka kotak itu, surat dan petanya masih tergeletak di dalam.
Ia mengeluarkan surat tersebut dan membukanya lagi. Air matanya mengalir deras.
"Ayah, Ibu, jangan khawatir, aku pasti akan menemukan kalian! Kita pasti akan bersatu kembali sebagai satu keluarga!"
Wu Lingyu mengeluarkan kertas kraft dari dalam kotak, melihatnya dan berkata, "Ini tampak seperti sebuah kuburan kuno."
Sima You Yue menyeka air matanya, ikut melihat kertas kraft tersebut dan berkata, "Melihat posisi fengsuinya, ini memang tampak seperti sebuah kuburan kuno. Namun, Ayah tidak bilang ini ada di mana. Aku membaca suratnya lagi dan menyadari kalau ada yang aneh, sepertinya surat ini menyebutkan sesuatu tentang peta ini."
"Apa yang aneh?" tanya Wu Lingyu.
Sima You Yue membuka surat tersebut dan menjawab, "Ada sedikit goresan yang berubah di beberapa huruf, ini berbeda dari yang lain. Lihatlah."
Wu Lingyu memperhatikan kata-kata yang Sima You Yue tunjuk, beberapa kata tersebut memang berbeda.
"Cinta, Langit, Bukit," kata Sima You Yue. "Di tiga kata ini, goresan yang kanan agak melengkung ke belakang, tetapi goresannya di kata-kata lain tidak seperti itu."
"Iya, memang. Cinta, Langit, Bukit, mungkinkah maksudnya daerah Bukit Cinta Langit?" tanya Wu Lingyu.
"Daerah Bukit Cinta Langit? Apakah itu nama daerah?" tanya Sima You Yue.
"Ya, di wilayah dalam," jawab Wu Lingyu. "Mungkinkah peta ini menggambarkan daerah Bukit Cinta Langit?"
"Apakah ada kuburan kuno di Bukit Cinta Langit?" tanya Sima You Yue.
Wu Lingyu berpikir sejenak, lalu menjawab, "Aku pernah dengar kalau ada makam seorang kaisar di sana, tetapi tidak ada yang pernah menemukannya. Mungkinkah peta ini menunjukkan jalan ke makam kuno Kaisar itu?"
"Tidak mungkin kan Kaisar itu menggambar peta sebelum dia meninggal dan mewariskannya kepada manusia yang masih hidup dan memberi tahu mereka: 'Kemarilah, kuburanku ada di sini, datanglah dan rampok kuburanku!'" jawab Sima You Yue.
"Bukannya itu tidak mungkin," kata Wu Lingyu. "Namun, kemungkinan besar ada orang yang telah berhasil masuk dan menggambar peta ini."
"Coba kulihat lagi petanya," kata Sima You Yue. "Tidak, kertas ini sangat kuno dan tua, tetapi tinta di atasnya masih cukup baru. Apa mungkin ayahkulah yang meninggalkan peta ini? Apakah mereka hidup dalam pengasingan di makam kuno itu?"
"Mungkin tidak," jawab Wu Lingyu. "Kau bilang ada banyak pasukan yang mengejar orang tuamu, kalau mereka benar-benar tinggal di makam kuno itu, maka tidak mungkin tidak ada yang menemukan makam kuno itu. Ada begitu banyak orang, berita ini tidak mungkin bisa disembunyikan, tetapi kami tidak pernah mendengar berita apa pun tentang ini."
"Jadi, mungkin mereka tidak ada di sana?" Sima You Yue melihat kertas itu lagi, tetapi tetap tidak menemukan petunjuk apa-apa. "Ayah, Ayah, kenapa Ayah sangat suka berahasia! Kau bisa saja langsung memberitahuku lewat surat ini."
"Kurasa, dia meninggalkan sesuatu di sana," kata Wu Lingyu. "Jadi, supaya kalaupun barang-barang ini jatuh ke tangan orang lain, mereka tidak akan tahu peta ini menggambarkan tempat apa."
"Iya, tetapi toh kita juga tidak tahu ini ada di mana."