Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tersapu ke Dalam Aliran Ruang



Tersapu ke Dalam Aliran Ruang

0Sima You Yue dan Wu Lingyu mempelajari peta dan surat itu sejenak. Akhirnya Wu Lingyu berhasil menemukan petunjuk lainnya.     

"Kalau bukan Bukit Cinta Langit, maka pasti Bukit Tuai Langit," kata Wu Lingyu. "Kedua bukit itu tidak terpisah jauh, seingatku ada pegunungan di antaranya yang memisahkan kedua wilayah rohnya. Bentuk gunung ini istimewa, pasti ini petunjuk bagi kita."     

"Bukit Cinta Langit, Bukit Tuai Langit, mungkin kita baru mengetahui jawabannya ketika kita sampai di sana," kata Sima You Yue.     

"Kita bicarakan nanti saja, jangan terlalu banyak berpikir sekarang," kata Wu Lingyu.     

"Mmm."     

Sima You Yue tinggal sebentar di Pagoda Roh, lalu keluar setelah suasana hatinya tenang.     

Ia pasti akan menemukan orang-orang yang dahulu terlibat dalam pemburuan orang tuanya. Tidak peduli apa pun tujuan mereka saat itu, ia tetap akan berbicara secara semestinya tentang kehidupan dengan mereka.     

Mereka lebih memilih menindas orang tua daripada yang masih muda. Meskipun orang-orang tersebut sangat kuat, suatu hari nanti ia pasti akan lebih kuat daripada mereka. Ia pastikan mereka akan membayar perbuatan mereka di masa lalu!     

Setelah Sima You Yue keluar, ia pergi untuk menjenguk Di Zhe dan Sima Liu Feng. Keduanya masih membahas siapa yang salah di masa lalu. Mereka sudah dewasa, tetapi mereka tetap bertengkar dan wajah mereka memerah karena marah.     

"Apakah mereka sudah seperti ini sejak awal?" tanya Sima You Yue pada Di Liu yang berjaga di luar.     

"Ya, Nona Muda. Begitu kau pergi, mereka terus berbicara sepanjang waktu," jawab Di Liu.     

Diu Liu tidak pernah tahu kalau ada begitu banyak hal yang ingin tuannya katakan.     

Sima You Yue geleng-geleng, lalu membuka tirai dan berjalan masuk.     

"You Yue, apakah kau melakukan sesuatu kepada kami? Kenapa kami sampai kehabisan energi begini?" tanya Sima Liu Feng ketika melihat Sima You Yue masuk.     

Sima You Yue mendekati Sima Liu Feng dan Di Zhe, lalu memeriksa keadaan mereka. Mereka sudah mulai pulih dengan baik.     

"Sepupu, kenapa kami bisa merasa kalau tubuh kami pulih, tetapi aku tetap merasa sangat lemah?" tanya Di Zhe.     

"Aku meracuni kalian berdua," jawab Sima You Yue.     

Apa?!     

Sima Liu Feng dan Di Zhe sama-sama terperangah.     

"Kenapa kalian seterkejut itu?" tanya Sima You Yue. "Pil yang kuberikan pada kalian mengandung racun yang membuat kalian lemah. Jangan khawatir. Racun itu hanya bertahan selama tiga hari. Begitu kalian sembuh, racunnya akan hilang."     

"Kenapa?!" tanya Sima Liu Feng.     

Sima You Yue memelototi Sima Liu Feng, lalu menjawab, "Kalau aku tidak membuat kalian tetap tinggal di sini dengan tak berdaya, bukankah kalian berdua pasti akan bertengkar selama dua hari ini, sepanjang masa penyembuhan kalian?"     

"…."     

Iya … Sima You Yue memang benar!     

Keduanya sudah saling menyalahkan selama dua hari ini. Mereka nyaris bertarung beberapa kali. Kalau mereka bisa bergerak, mereka mungkin sudah bertarung sampai terluka lagi.     

Sima You Yue benar-benar mengenal mereka dengan baik.     

"Kalian berdua sudah terus-terusan bertengkar. Setelah kalian sembuh, kita akan melanjutkan perjalanan," kata Sima You Yue. "Sepupu, jangan lupakan tujuan kita."     

"Tujuan apa?" tanya Sima Liu Feng.     

"Untuk apa kami harus memberitahumu!" jawab Di Zhe.     

"Sialan, memangnya kalian berdua menyimpan rahasia apa sampai kalian tidak mau memberitahuku! Kalian masih mau aku yang memimpin jalan atau tidak?!" teriak Sima Liu Feng.     

"Kau tinggal memimpin saja, kau tidak perlu mencampuri urusan kami."     

"Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada You Yue."     

"Memangnya kau siapa? Seenaknya menyela perkataanku."     

"Kau …. Aku mau bertanya pada You Yue, memangnya tidak bisa! Kenapa, kau mau bertarung?"     

"Ayo bertarung, akan kuhajar kau sampai kau bahkan tidak bisa tahu lagi mana arah utara!"     

"Bicaramu seolah-olah kau tahu utara itu yang mana!"     

"…."     

Sima Liu Feng dan Di Zhe mulai berdebat lagi. Sima You Yue terdiam di samping, mengabaikan mereka dan keluar setelah membuka tirai tenda.     

Anggota Klan Hantu tidak berani pergi ke mana-mana. Selain orang-orang yang menjaga tenda, yang lain juga berdiri diam di sekitar tenda.     

Ia meninggalkan mereka semua, lalu naik ke sebuah gunung kosong. Tidak ada tumbuhan dan tanahnya bergelombang. Tanah di bagian puncak gunung tersebut datar, itu pasti rata karena peperangan yang terjadi dahulu.     

Ia duduk di puncak gunung tersebut, memandangi tanah yang hangus. Ia tidak bisa membayangkan betapa kuatnya pertempuran saat itu, sampai-sampai akibatnya jadi seperti kondisi yang sekarang.     

"Masih di bagian pinggir saja pertempurannya sudah sedahsyat ini, bagaimana mengerikannya pertempuran yang terjadi di dalam? Sebenarnya siapa yang melawan siapa? Klan Iblis dengan manusia, Klan Hantu dengan manusia? Atau ketiga klan itu yang bertempur?"     

Tidak ada yang tahu jawabannya, orang-orang hanya bisa membayangkannya saja.     

Ia duduk di puncak gunung seorang diri untuk waktu yang lama, memikirkan banyak hal, memikirkan kehidupan yang lampau, kehidupan yang lebih lampau lagi, memikirkan orang tuanya yang di bumi, memikirkan orang tuanya di kehidupan masa lalunya, memikirkan orang tuanya di kehidupannya sekarang. Mereka semua sangat mencintainya.     

Ia bahkan memikirkan kebencian dalam dirinya, dan semua kebencian yang ia rasakan itu akan ia balas satu per satu! Setelah keluar dari tanah abadi, ia akan sekaligus membalaskan semua dendam dari kehidupan masa lalunya!     

Tiba-tiba, Sima You Yue merasakan ada pergerakan di udara. Raut wajahnya berubah, dalam sekejap ia langsung kembali ke area tenda.     

"Cepat, suruh mereka yang jauh pulang kemari!" perintah Sima You Yue kepada Di Liu.     

"Ada apa?" tanya Di Liu.     

"Ada aliran ruang di sini, kita harus cepat-cepat sembunyi," jawab Sima You Yue.     

Begitu Di Liu dan yang lainnya mendengar bahwa ada aliran ruang di situ, mereka langsung mengumpulkan semua pasukan.     

Sima You Yue masuk ke dalam tenda, pertengkaran antara Sima Liu Feng dan Di Zhe pun terhenti, mereka bertanya, "Ada aliran ruang di sini?"     

"Mm." Sima You Yue melangkah maju, memberi penawar pada Sima Liu Feng dan Di Zhe, lalu berkata, "Ayo masuk ke dalam alam kecil dan berlindung sebentar."     

Untungnya pasukan Di Zhe sudah terlatih dengan baik, mereka langsung cepat pulang. Sima You Yue membuka alam kecil dan memasukkan mereka semua ke dalam. Ia juga hendak ikut masuk.     

Namun, jumlah rombongan mereka cukup banyak dan aliran ruang bergerak terlalu cepat. Di menit-menit terakhir, ia langsung melemparkan beberapa orang yang tersisa ke dalam alam kecil. Namun, bukannya berhasil ikut masuk, ia sendiri justru tersapu masuk ke dalam aliran ruang.     

Untungnya, Sima You Yue berhasil menutup alam kecil di menit terakhir. Kalau tidak, alam kecilnya pasti akan hancur.     

Kerikil yang terkumpul karena aliran ruang terlempar mengenai wajah dan tubuh Sima You Yue. Tubuhnya dicabik-cabik aliran ruang. Rasanya agak mirip seperti sebelumnya ketika ia dalam perjalanan menuju ke Negeri Purba, ketika lorong ruang yang ia lalui runtuh dan ia terlempar keluar dari lorong ruang.     

Namun, cabikan aliran ruang tersebut lebih kecil daripada lorong ruang yang sebelumnya. Kekuatan Sima You Yue juga sudah sedikit lebih meningkat. Jadi, sekarang ia tidak akan terluka separah sebelumnya. Namun, saat ia terlempar keluar dari aliran ruang, seluruh tubuhnya kesakitan.     

Ia masih sadar. Ia tahu ia telah terlempar keluar dan ia juga tahu kalau ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya. Ia masih bisa sedikit merasakan dan menyesuaikan energi roh di dalam tubuhnya. Kalau orang-orang itu mau membunuhnya, ia masih bisa melancarkan serangan tiba-tiba.     

Namun, terlihat jelas kalau orang-orang tersebut ternyata tidak berniat membunuhnya. Ia merasakan seseorang membuka mulutnya dan memberinya dua pil.     

Pil itu bekerja dengan cepat. Tubuhnya terasa jauh mendingan, tetapi ia tetap belum bisa membuka matanya. Sekarang ia masih belum tahu siapa orang-orang itu, apakah mereka musuh atau teman. Jadi, ia tetap pura-pura pingsan.     

Namun, mungkin karena lukanya cukup parah, tubuhnya dengan sendirinya memasuki kondisi penyembuhan dan ia pun tertidur lelap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.