Energi yang Dikeluarkan
Energi yang Dikeluarkan
Ia masuk ke dalam Pagoda Roh menggunakan kesadarannya, menghampiri petir ungu dan menatap petir ungu, tetapi ia tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Huhuhu …."
Petir ungu kelas atas menatap Sima You Yue dengan benci. Kenapa lama sekali Sima You Yue baru muncul!
Petir ungu belum sepenuhnya berubah wujud. Sosoknya belum jelas dan hanya punya sepasang mata, sehingga matanya tampak sangat besar dan bulat. Karena ia sedang luar biasa sedih, ia jadi terlihat sangat menggemaskan.
Meskipun Sima You Yue dalam hati membatin dan bisa melihat betapa lucunya petir ungu, tetapi sikapnya dari luar tetap tampak dingin.
Petir ungu sangat sombong. Kalau ia memanjakan petir ungu sekarang, bisa-bisa petir ungu jadi tidak terkendali di masa depan!
"Kau tahu apa salahmu?"
"Huhuhu -"
Petir ungu kelas atas tidak menjawab. Ia hanya terus menangis.
Sima You Yue melihat petir ungu menangis dengan sangat sedih, tetapi ia tidak menghibur petir ungu. Ia hanya menatap petir ungu dengan raut wajah sedingin es, membuat petir ungu menjadi lebih sedih, bahkan semakin sedih. Petir ungu bahkan semakin kehilangan kendali atas energi rohnya dan semakin sering menyambar sekelilingnya.
"Degar!"
Sebuah sambaran petir menyambar Sima You Yue, membuatnya nyaris pingsan.
Raut wajah Sima You Yue menjadi lebih masam. Ia tidak disambar di wilayah luar, tetapi malah disambar di dalam wilayahnya sendiri.
Petir ungu kelas atas tertegun dan untuk sejenak lupa menangis.
"Apa kau sudah puas sekarang? Kalau kau sudah puas, simpan energi rohmu itu. Bisa-bisa hancur Pagoda Rohku gara-garamu kalau kau terus begini."
"Kalau begitu, seharusnya kau tidak mengunciku di dalam sini," kata petir ungu kelas atas.
"Kalau kau mematuhi kata-kataku, memangnya aku akan menguncimu di sini?"
"…."
"Aku tahu, kau menganggap dirimu sebagai petir ungu kelas atas, dan kau sangat kuat. Itulah kenapa kau tidak pernah memedulikanku. Itulah kenapa kau mau pergi begitu kau selesai berubah wujud, dan aku tidak akan menghentikanmu. Aku menginginkan teman yang mau berjalan beriringan bersamaku, bukan seorang tuan agung yang harus kutunggui," kata Sima You Yue. "Kalau kau belum selesai menyerang Pagoda Roh menggunakan petirmu, lanjutlah. Lagi pula, ini mungkin terakhir kalinya kau datang ke sini."
Setelah berbicara, Sima You Yue bersiap untuk pergi. Petir ungu kelas atas terus meratap seolah-olah dunia akan kiamat. Seolah-olah ia telah mengalami penderitaan yang luar biasa.
"Kaulah yang membawaku ke sini, sekarang kau bilang kau tidak menginginkanku, huhuhu -"
Sima You Yue cemberut mendengar jawaban petir ungu. Ia memandang ke pegunungan di sekelilingnya yang telah berubah menjadi abu hitam. Air mata petir ungu terus mengalir seperti hujan. Mungkin petir ungu benar-benar merasa telah diperlakukan dengan tidak adil.
Ia mengembuskan napas, memeluk petir ungu, lalu berkata, "Berhentilah menyambar, dan berhentilah menangis."
Petir ungu kelas atas menarik napas dalam-dalam dan benar-benar berhenti menangis. Petir ungu mengambil napas terlalu dalam dan akhirnya cegukan.
"Aku lebih lucu daripada Awan Roh, dan aku juga lebih kuat," kata petir ungu kelas atas di sela-sela cegukannya.
"Kaulah yang tidak suka dengan Awan Roh dan terus berniat untuk pergi setelah kau dewasa," kata Sima You Yue.
"Aku hanya memikirkannya, aku tidak benar-benar akan melakukannya." Kemarahan petir ungu sudah menghilang. Ia meringkuk lebih dalam ke pelukan Sima You Yue.
"Namun, kau tidak menganggapku sebagai temanmu. Maka dari itu kubilang aku akan membiarkanmu pergi."
"Kalau begitu, aku tidak akan memikirkannya lagi," kata petir ungu kelas atas, merasa bersalah.
"Kalau begitu, apakah kau akan mematuhiku mulai sekarang?"
"Mmm."
"Apakah kau akan tetap menyambar?"
"Tidak."
"Kalau begitu, ketika kita keluar dari sini, apakah kau akan mematuhiku?"
"Baiklah, aku tidak akan merebut apa pun." Petir ungu kelas atas mendengus. "Kalaupun aku tidak merebut sambarannya, awan kesengsaraan tetap tidak akan bisa menyerang Darah Iblis sampai mati. Awan kesengsaraan justru akan membuat Darah Iblis tumbuh semakin kuat dan mendapat pengakuan dari langit."
"Kau tahu tentang itu?"
"Aku bisa tahu hanya dengan sekali lihat."
"Kalau menyambar Darah Iblis menggunakan petir tidak akan menyelesaikan masalah, lalu apa yang bisa kita lakukan?" tanya Sima You Yue.
"Satu-satunya cara adalah dengan menyimpannya," jawab petir ungu kelas atas.
"Kalau begitu, bisakah kita mengambil kesempatan untuk membunuhnya begitu awan kesengsaraan selesai menyambar Darah Iblis dan dia dalam keadaan lemah?"
"Bukannya mustahil kalau kau mau," jawab petir ungu kelas atas. "Namun, membunuh Darah Iblis itu sulit sekali. Akan tetapi, kau ini bodoh atau bagaimana? Dia itu makhluk yang sangat kuat, tetapi kau justru mau membunuhnya dan bukannya menyimpannya?"
"Darah Iblis sangat berbahaya. Kalau aku tidak bisa mengendalikannya, kalau dia melawan, aku akan menjadi musuh seluruh umat manusia," jawab Sima You Yue. "Meskipun aku selalu merasa orang lain tidak ada hubungannya denganku, membahayakan orang biasa adalah dosa yang tidak ingin kutanggung."
Petir ungu kelas atas berpikir sejenak, lalu berkata, "Tampaknya memang begitu. Namun, kalau ada aku, Darah Iblis pasti tidak akan bisa melawan."
"Hehehe …." Sima You Yue membelai kepala petir ungu. Petir ungu memang sangat sombong, tetapi sebenarnya kekuatannya lumayan juga.
"Sudah hampir selesai di luar." Terdengar suara Roh Kecil.
"Kalau begitu, kita harus pergi keluar dan memeriksanya."
Sima You Yue membawa petir ungu kelas atas ke luar. Kilat kesengsaraan benar-benar sudah hampir selesai menyambar.
Meskipun seluruh kabut hitam sudah hampir menghilang, auranya di udara belum sepenuhnya lenyap.
Ia menemukan seekor Binatang Roh yang tampak seperti seekor anjing hitam di dalam salah satu lubang di tanah yang disebabkan oleh sambaran petir. Binatang Roh tersebut penuh luka, tetapi masih bernapas.
Ia mendekati Darah Iblis dengan hati-hati, tetapi Darah Iblis tidak bereaksi.
"Darah Iblis benar-benar belum meninggal." Sima You Yue berlutut dan menggunakan nyala Api Kirmizi untuk menyelubungi dirinya sambil memeriksa kondisi Darah Iblis dengan hati-hati.
"Dasar tidak berguna!" Petir ungu kelas atas melirik ke samping, pada kilat kesengsaraan yang ada di udara.
Karena kelalaian kilat kesengsaraan, makhluk semacam itu justru jadi bisa mewujud. Sekarang, Darah Iblis bukan hanya telah sepenuhnya berubah wujud, tetapi kilat kesengsaraan juga bahkan tidak mampu menyambar Darah Iblis sampai mati. Kilat kesengsaraan memang benar-benar tidak berguna!
"Apakah hukuman ini sudah cukup bagi Darah Iblis?" tanya Sima You Yue. "Sayang sekali kalau kita harus membunuhnya begitu saja."
"Kenapa kau tidak membentuk kontrak saja dengannya?" saran petir ungu kelas atas. "Bukannya kau punya atribut kegelapan? Kau bisa membuat kontrak dengan Mimpi Kecil dan yang lainnya, jadi seharusnya kau juga bisa membuat kontrak dengan Darah Iblis."
"Namun, Darah Iblis kelihatannya sangat kuat. Kalau aku membuat kontrak dengannya, apakah aku akan bisa mengendalikannya?" Sima You Yue agak ragu-ragu. "Aku tidak mau ujung-ujungnya diganyang olehnya dan malah menjadi budaknya."
"Kalau ada aku, itu tidak akan terjadi," jawab petir ungu kelas atas dengan percaya diri. "Toh, Api Kirmizi juga mampu menekan Darah Iblis."
Sima You Yue agak khawatir, jadi ia juga bertanya pada Api Kirmizi.
"Kau mau menyimpannya?" Api Kirmizi tidak terlalu terkejut mendengar gagasan tersebut. Mengingat sifat Sima You Yue, ia tidak akan melepaskan kesempatan ini begitu saja.
"Aku punya sebuah ide, tetapi aku ragu-ragu," kata Sima You Yue. "Kita mungkin bisa memanfaatkan Darah Iblis di dalam Alam Hantu nanti."
Api Kirmizi keluar dan melihat Darah Iblis yang napasnya sudah kembang kempis. Alisnya berkerut, lalu ia bertanya, "Kenapa aku tidak bisa merasakan energi batinnya lagi?"
"Sepertinya begitu!" Petir ungu kelas atas buru-buru mendekat dan menyambar Darah Iblis dengan ringan, tetapi ia sama sekali tidak bisa merasakan energi Darah Iblis.
"Ada apa ini?" Sima You Yue meletakkan tangannya di atas tubuh Darah Iblis, tetapi ia benar-benar tidak bisa merasakan sedikit pun energi roh.
"Mungkinkah kilat langit barusan tidak menyambarnya sampai mati, tetapi hanya mengubahnya jadi tidak berguna saja?" tebak Sima You Yue.
"Tidak mungkin," bantah Api Kirmizi. "Ada dua penjelasan kenapa ini bisa terjadi."
"Dua alasan apa?"
"Ini bisa jadi karena sambaran petir menghancurkan energi rohnya dan mengubahnya jadi tidak berguna, tetapi orang-orang yang mengalami kejadian semacam ini biasanya tidak akan bisa bertahan sampai akhir."
"Dan alasan satunya lagi?"
"Alasan lainnya, mungkin karena kilat kesengsaraan tidak bisa membunuhnya, tetapi ia juga tidak bisa dibiarkan tetap membahayakan nyawa manusia begitu saja, jadi Hukum Langit menyegel kekuatannya."