Guru dan Murid yang Keras Kepala
Guru dan Murid yang Keras Kepala
Melihat Batu Roh yang Sima You Yue keluarkan, Yin Lin merasa agak aneh. Batu Roh ini juga dianggap air? Namun, ketika ia mengulurkan tangannya dan menyentuh Batu Roh tersebut, tubuhnya gemetar. Wajahnya yang selama ini selalu tenang menunjukkan air muka keheranan untuk pertama kalinya.
Si pembantu kecil sudah mengikuti Yin Lin selama bertahun-tahun dan ini merupakan kali pertama ia melihat Yin Lin bersikap seperti itu. Ia bertanya dengan heran, "Guru, ada apa?"
"Batu cinta." Yin Lin menenangkan diri. "Ini batu cinta, di dalamnya terdapat air yang paling murni di dunia."
Si pembantu kecil jadi bersemangat ketika ia mendengar tentang batu cinta dan bertanya, "Guru, apakah ini batu cinta yang legendaris itu?"
"Ya, inilah yang kita cari selama ini," jawab Yin Lin. "Aku punya firasat kalau kau akan menemukan air yang paling murni, tetapi aku tidak menyangka kalau kau akan membawa batu ini."
Melihat raut wajah mereka, Sima You Yue bertanya, "Apakah benda ini berharga?"
"Mungkin tidak bagimu, tetapi bagi kami para peramal, batu ini lebih berharga daripada hidupku," jawab Yin Lin. "Batu ini mungkin bisa mengubah takdir anak ini."
"Ini bisa mengubah takdir orang?" Sima You Yue dan Mo Ketiga terkejut mendengarnya. Batu kecil seukuran kuku Yin Lin tersebut bisa mengubah takdir seorang peramal?
"Tidak, Guru, batu ini untukmu!" kata si pembantu kecil. "Aku tidak akan menggunakan batu itu."
"Kau baru sebentar menjadi peramal, jadi tubuhmu belum banyak menderita kerusakan. Masa depanmu masih panjang, batu ini akan lebih berkhasiat untukmu," kata Yin Lin. "Kondisiku sudah begini, sia-sia belaka kalau kita menggunakan batu itu untukku."
"Namun, Guru, batu ini bisa mengobati luka di tubuhmu …." kata si pembantu kecil.
"Guru sudah memutuskan." Yin Lin tegas, ia tidak membiarkan si pembantu kecil tidak mematuhi kata-katanya.
Tatapan si pembantu kecil yang meminta bantuan beralih ke Sima You Yue. Ia berkata, "Nona You Yue, kau yang menemukan batu ini, tolong bujuk Guru. Kondisinya tidak bisa dibiarkan begitu terus."
Sima You Yue baru tahu kalau batu tersebut sangat penting bagi mereka setelah menyaksikan dua orang tersebut adu mulut, kalau tidak, mereka tidak akan bersikeras seperti itu.
"Yin Lin, inilah yang kau maksud dengan air yang paling murni?"
"Ya. Inilah air yang kuharap kau temukan," jawab Yin Lin.
"Kesepakatan yang kita buat sebelumnya, apakah itu masih berlaku?" tanya Sima You Yue lagi.
"Ya."
"Kalau begitu, informasi tentang ayahku …."
"Ini bukan waktu yang tepat untuk memberimu informasi tersebut. Aku akan memberitahumu saat waktunya tiba," kata Yin Lin.
Mata Sima You Yue membelalak. Apa? Ia masih harus menunggu lagi?
Yin Lin tersenyum simpul dan berkata, "Jangan khawatir, aku tidak akan ingkar janji. Sebaliknya, selain memberitahumu dia ada di mana, aku juga akan memberitahumu sebuah istilah penting untuk menemukannya."
"Kalau begitu, kenapa kau tidak bisa memberitahuku sekarang juga?"
"Kalau aku memberitahumu sekarang, bukankah kau akan langsung pergi mencarinya saat ini juga?" tanya Yin Lin.
Sima You Yue tertegun sejenak. Apa yang Yin Lin katakan benar. Kalau Yin Lin memberitahunya sekarang, walaupun sekarang ia sedang tidak bisa menggunakan energi rohnya, ia pasti akan tetap langsung terburu-buru mencari ayahnya.
"Akan tetapi, …." Ia tidak menyerah. Siapa tahu ia bisa menemukan ayahnya lebih awal kalau ia bisa secepatnya mengetahui informasi tentang ayahnya.
"Kau mau bilang, walaupun kau tidak bisa pergi mencarinya, kau akan meminta paman-pamanmu untuk pergi, kan?" tanya Yin Lin.
Sima You Yue mengangguk. "Paman Liu Feng dan Paman Liu Yun, mereka semua mencari ayahku selama ini. Kalau aku bisa memberi tahu mereka informasi tentang Ayah, mereka bisa pergi dan mencarinya terlebih dahulu."
"Tidak ada gunanya walaupun mereka mendapatkan informasi dariku, mereka tidak bisa pergi ke tempat di mana ayahmu berada," kata Yin Lin. "Hanya kau yang bisa pergi ke sana, setelah itu kita bisa menyelamatkan ayahmu. Mereka hanya bisa menjadi pendukungmu."
"…." Memangnya ada tempat semacam itu! Sima You Yue mengeluh dalam hati, lalu berkata, "Kalau begitu, kapan kau bisa memberitahuku?"
"Jika waktunya tiba, aku akan memberitahumu," jawab Yin Lin.
"…."
Memang dasar. Berbicara dengan orang-orang macam ini memang seperti berbicara dengan petapa di kehidupan sebelumnya. Mereka membuatnya terus menebak-nebak, berbicara tentang waktu dan semacamnya.
"Nona You Yue …." Si pembantu kecil merasa gelisah melihat bagaimana Sima You Yue dan gurunya hanya membicarakan perihal Sima Liu Xuan, tetapi Sima You Yue tidak kunjung mencoba membujuk Yin Lin.
Sima You Yue ingat si pembantu kecil tersebut masih kecil ketika ia baru masuk ke tanah abadi. Melihat bocah itu telah tumbuh dewasa ketika ia keluar, ia merasa sangat tersentuh.
"Boleh aku tanya, apa khasiat batu ini bagi kalian? Aku sudah tahu batu ini bisa mengobati luka di tubuhmu."
Yin Lin terdiam beberapa saat, lalu menjawab dengan terharu, "Seperti yang semua orang ketahui, kesehatan kami rusak akibat semua ramalan yang kami lakukan. Yang pertama rusak adalah tubuh kami, yang kedua adalah Mata Langit kami."
Mata Langit? Sima You Yue berkedip. Ia tidak melihat kalau mereka punya mata ketiga!
"Kau tidak akan bisa melihatnya begitu saja." Yin Lin terbahak melihat raut wajah Sima You Yue, ia lanjut menjelaskan, "Seperti yang kau bilang, semua elemen bisa saling menghambat atau menguatkan satu sama lain. Sebenarnya ada sesuatu yang bisa mengobati luka yang tubuh kami derita. Batu cinta inilah salah satunya."
"Kau tadi bilang batu ini mungkin bisa mengubah nasib si pembantu kecil, bagaimana maksudnya?"
"Kekuatan peramal dan semua kerusakan yang kita peroleh berasal dari Mata Langit kami. Semakin banyak hal yang dilihat Mata Langit semakin rusak kesehatan kami. Mata Langit si pembantu kecil baru saja terbuka jadi dia belum menderita banyak luka. Mengoleskan air mata dari batu cinta ke Mata Langitnya bisa mengobati luka yang dia derita," jelas Yin Lin.
"Guru, aku tidak akan menggunakan batu ini," kata si pembantu kecil. "Kalau kau tidak menggunakannya dan aku tidak menggunakannya, kita kembalikan saja batu ini ke Nona You Yue."
"Omong kosong!" tegur Yin Lin. "Kita ini peramal. Meskipun kita telah diberkati langit, kita tetap harus membayar harga yang menyakitkan. Sekarang kita akhirnya bisa mengubah hidupmu, bagaimana kau bisa begitu saja menyerah dengan mudah?!"
"Aku …."
Ini pertama kalinya si pembantu kecil melihat gurunya marah. Ini juga pertama kali ia dimarahi olehnya. Ia menoleh ke samping sambil terdiam, merasa tidak terima.
Sima You Yue tidak menyangka orang macam Yin Lin juga bisa marah. Melihat suasana di antara keduanya, ia merasa sedih. Mereka berdua hanya menginginkan yang terbaik untuk satu sama lain!
"Yin Lin, jangan marah. Kau menginginkan yang terbaik untuknya, sementara dia juga menginginkan yang terbaik untukmu, kan?" jelas Sima You Yue. "Apakah dia masih layak jadi pembantu kecilmu kalau dia hanya menginginkan batu itu untuk dirinya sendiri dan mengubah takdirnya tanpa memikirkanmu?"
Si pembantu kecil menggigit bibir bawahnya. Ya, kan!
Kemarahan Yin Lin berangsur mereda. Melihat wajah si pembantu kecil yang tampak sakit hati, ia mengembuskan napas panjang.
"Kalian berdua tidak perlu marah pada satu sama lain. Ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa diselesaikan." Sambil berbicara, Sima You Yue mengeluarkan dua batu cinta.