Kekuatan yang Semakin Berkembang
Kekuatan yang Semakin Berkembang
Selain itu, Klan Burung Elang-Alap mematuhinya dan Burung Roc Kecil. Mereka bisa benar-benar membantunya dan yang lainnya dalam menghadapi anggota sekte yang masih suka memberontak di lembah.
"Sekarang Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng telah saling memusuhi. Kalau kita bisa menghadapi mereka menggunakan kedok tanah abadi, kita mungkin tidak perlu membongkar keberadaan sekte kita," kata Ximen Feng.
"Kalau kita memang mau mengungkap keberadaan kita, ayo kita muncul di hadapan semua orang dengan sepantasnya!" kata Sima You Yue. "Sebelumnya, kita tidak menonjolkan diri karena semuanya masih belum siap. Sekarang semuanya sudah berada di jalur yang benar, kekuatan kita telah tumbuh melampaui harapan kita. Sekarang kita bisa tampil di hadapan dunia sebagai kekuatan yang matang!"
"Aku akan mempersiapkan mental mereka," kata Ximen Feng.
"Namun, akan ada banyak masalah yang muncul setelah itu." Sima You Yue memperingatkan. "Begitu musuh anggota-anggota kita di lembah menemukan jejak mereka, musuh-musuh mereka pasti langsung cari masalah."
"Selama mereka tahu kekuatan kita, seharusnya tidak akan ada banyak orang yang mau cari masalah dengan kita. Kita bisa mengatasinya," kata Ximen Feng.
"Mm, kabari aku kalau terjadi sesuatu," kata Sima You Yue.
Kemudian, mereka menyepakati penjelasan tentang identitas Sima You Yue, yaitu bahwa ia menang taruhan melawan Ximen Feng dan menjadi saudara perempuan Ximen Feng. Maka dari itu, ia tentu ditunjuk menjadi seorang wakil master, yaitu Wakil Master Lembah Patah Hati.
Tujuh Kecil ditunjuk sebagai pelindung hukum Lembah Patah Hati. Ia sangat bahagia setelah mendapatkan kedudukan resmi di sekte mereka.
Hasil akhir musyawarah Klan Burung Elang-Alap sama seperti sebelumnya. Mereka masih ingin mengikuti Sima You Yue, jadi kedua belah pihak sepakat untuk memindahkan tempat tinggal burung elang-alap ke Lembah Patah Hati, sehingga Klan Burung Elang-Alap akan menjadi bagian dari Lembah Patah Hati.
Karena waktu yang mepet, anggota Klan Burung Elang-Alap buru-buru mengemasi semua barang mereka dan mengikuti Sima You Yue ke Lembah Patah Hati.
Kelompok si kera tua yang beranggotakan tiga orang tinggal di Lembah Patah Hati untuk sementara waktu, sedangkan burung elang-alap memilih tinggal di hutan yang tidak jauh dari Lembah Patah Hati.
Untungnya, dalam dua tahun terakhir, orang-orang di Lembah Patah Hati dan Binatang Roh di sekitar menjalin hubungan yang baik. Jadi, mereka tidak kewalahan ketika memindahkan tempat tinggal burung elang-alap. Selain itu, sudah tiba saatnya untuk memberi tahu orang-orang tersebut kalau Klan Burung Elang-Alap telah menjadi bagian dari Lembah Patah Hati.
Dalam dua tahun terakhir, Binatang Roh di sekitar wilayah tersebut telah menyaksikan Lembah Patah Hati berubah dari lembah tandus yang tidak bisa dihuni menjadi markas besar sebuah sekte. Mereka telah menyaksikan pertumbuhan sekte yang pesat. Mereka tidak pernah menyaksikan suatu sekte bisa berkembang secepat itu sebelumnya.
Sekarang, Klan Burung Elang-Alap tiba-tiba muncul, hal ini semakin membuat mereka penasaran dengan sekte tersebut.
Apa yang membuat Sima You Yue semakin tidak bisa berkata-kata adalah bahwa ia tidak tahu apa yang Burung Roc Kehormatan dan yang lainnya katakan kepada Klan Burung Roc Bersayap Empat sampai bisa membuat mereka mengikuti Sima You Yue ke Lembah Patah Hati. Klan Burung Roc Bersayap Empat berkumpul bersama, mengatakan kalau mereka juga mau mengikuti Sima You Yue.
Setelah itu, Raja Bangau juga datang bersama Klan Bangau untuk ikut bergabung. Seluruh hutan terluar mendadak hampir tidak bisa menampung mereka.
Namun, mereka semua datang untuk ikut bergabung. Burung Roc Kecil tidak mengatakan sepatah kata pun untuk menyuruh mereka kembali, dan Sima You Yue merasa tidak tepat kalau ia campur tangan. Jadi, ia harus mencari tempat tinggal untuk mereka semua.
Untungnya, selain membutuhkan banyak hal untuk melakukan perubahan wujud, mereka tidak membutuhkan sumber daya lain yang susah disediakan.
Setelah semua klan burung menetap. Hari untuk siap-siap berangkat ke tanah abadi pun tiba.
"Ajak lebih banyak orang." Itu merupakan salah satu saran Wu Lingyu, yang biasanya jarang menyarankan sesuatu.
"Kenapa? Apakah aku harus berjaga-jaga terhadap sesuatu?" tanya Sima You Yue.
"Tanah abadi berbeda dari alam kecil biasa. Pintu masuknya tidak hanya terhubung ke dunia manusia, tetapi juga ke Alam Iblis dan Alam Hantu," jelas Wu Lingyu.
Sima You Yue teringat pada Dedalu Darah. Saat itu, Wu Lai Mai bilang ia pernah melihat Dedalu Darah di tanah abadi, tetapi ia tidak yakin bagaimana Dedalu Darah bisa masuk ke dunia manusia.
"Untuk jaga-jaga, aku benar-benar perlu membawa lebih banyak orang," kata Sima You Yue. "Namun, kalau kita membawa terlalu banyak orang, aku khawatir itu justru akan terlalu cepat menarik perhatian orang-orang lainnya."
"Mereka bisa ditempatkan di Pagoda Roh," usul Tujuh Kecil.
"Tidak bisa," kata Sima You Yue. "Tidak masalah untuk mereka yang sebelumnya sudah pernah ke Pagoda Roh, tetapi yang lainnya tidak boleh, karena Pagoda Roh seharusnya jangan sampai diketahui oleh terlalu banyak orang."
Semakin banyak orang yang tahu tentang Pagoda Roh, semakin besar potensi bahayanya. Sebaiknya mereka tidak usah memberi tahu para anggota yang tidak bisa dipercaya.
"Kalau begitu, tempatkan mereka di alam kecil," usul Tujuh Kecil lagi.
"Tanah abadi merupakan sebuah ruang yang istimewa. Alam kecil tidak bisa dibuka di dalam tanah abadi." Sima You Yue menggeleng.
"Alam kecil orang lain tidak bisa, tetapi alam kecilmu bisa," kata Wu Lingyu.
"Punyaku bisa? Kenapa?"
"Karena alam kecilmu disempurnakan dan diubah oleh Kaisar Agung Nilakandi. Itu bukan ruang biasa," jawab Wu Lingyu. "Alam kecilmu adalah satu-satunya di dunia yang tidak dibatasi oleh ruang."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku sudah tahu dari dahulu," jawab Wu Lingyu.
Sima You Yue tidak pernah meragukan kata-kata Wu Lingyu sebelumnya. Kalau Wu Lingyu bilang bisa, ya berarti pasti bisa.
"Kalau begitu, aku akan menempatkan mereka di alam kecil." Sima You Yue setuju. "Tanah abadi itu luas sekali, kalaupun ada banyak anggota kita yang ikut ke sana, itu tidak akan terlalu mencolok."
"Kalau begitu, pertama-tama kau harus menentukan jumlah orang yang mau kau bawa," pesan Wu Lingyu. "Walaupun nanti kita sudah masuk di tanah abadi, kita tetap harus dilumuri dengan darah Binatang Roh Keberuntungan. Kalau tidak, kita akan diserang oleh penghuni asli tanah abadi."
"Baiklah, tidak masalah."
"Kekuatan Raung Kecil belum sepenuhnya pulih, tetapi darahnya masih banyak. Setelah berubah wujud, tubuhnya berubah jadi lebih besar, jadi darahnya bisa dipakai oleh banyak orang.
Raung Kecil yang masih marah dengan Sima You Yue tiba-tiba gemetar. Ia merasakan hawa dingin yang menjalar di sekujur punggungnya.
"Ck, siapa sih yang coba-coba memanfaatkanku lagi!" Ia menggigit daging panggang yang ia pegang. "Kalau kau sampai tahu siapa orangnya, aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja!!"
Sebenarnya, ia tahu siapa yang mau memanfaatkan darahnya lagi, tetapi ia tidak bisa langsung protes karena ia tahu itu sia-sia. Ia cuma bisa berdoa, berharap Sima You Yue memberikan imbalan berupa hidangan-hidangan lezat untuknya setelah Sima You Yue puas menguras darahnya!
Kali ini, pintu masuk ke tanah abadi berada di gunung berapi di Liang Barat. Orang-orang harus pergi lebih awal supaya bisa memilih posisi yang mereka sukai.
Sima You Yue selalu agak penasaran tentang bagaimana manusia bisa tahu di mana letak pintu masuk ke tanah abadi, karena itu muncul secara acak di ruang spasial. Wu Lingyu menjelaskan kalau letak pintu masuk ke tanah abadi diperhitungkan terlebih dahulu oleh peramal, lalu diumumkan ke seluruh dunia.
Ia agak terkejut ketika mendengar jawaban tersebut. Ia pikir ramalan hanyalah keajaiban yang tidak masuk akal dari kehidupannya yang sebelumnya. Namun, menurut Wu Lingyu, kedudukan peramal di benua itu tidak rendah. Akan tetapi, karena peramal sedang berada di antardaerah, Sima You Yue belum pernah bertemu dengannya.
Setelah tiba di Liang Barat, ia menyadari kalau ia salah. Ternyata peramal bukanlah seorang manusia ….