Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Saudara Senior Sulung yang Limbung



Saudara Senior Sulung yang Limbung

0"Apakah kalian menemukan sesuatu?" tanya Sima You Yue.     

Shi Qian Zhi dan Shi Qiu Shuang menggeleng. "Orang-orang itu sangat hati-hati, mereka tidak meninggalkan jejak apa pun. Sepertinya mereka datang ke sini siap untuk mati."     

"Mungkinkah mereka pasukan berani mati dari suatu pasukan kekuatan?" tanya Sima You Yue.     

"Mungkin mereka tidak hanya berasal dari satu pasukan yang sama," jawab Shi Qian Zhi. "Meskipun mereka tidak meninggalkan jejak apa pun, kami tetap menemukan sesuatu yang aneh. Mereka tidak berasal dari satu pasukan."     

"Kalau begitu, berarti ada beberapa pasukan yang berkomplot bersama untuk melakukan serangan di tanah abadi," kata Sima You Yue. "Itu kan racunmu! Apa kau sama sekali tidak punya petunjuk berdasarkan itu?"     

Shi Qian Zhi dan Shi Qiu Shuang bertukar pandang. Mereka terdiam sesaat, lalu menjawab, "Memang ada dua orang yang patut dicurigai, tetapi tidak mungkin kalau merekalah pelakunya."     

"Kenapa?"     

"Salah satu dari mereka sudah mati, dan yang satunya adalah masterku," jawab Shi Qian Zhi. "Orang mati tidak bisa berbicara, apalagi sampai bisa memfitnahku. Dan bahkan lebih tidak mungkin lagi kalau pelakunya ternyata masterku."     

Sima You Yue mengerutkan alisnya, lalu berkata, "Kau bilang itu tidak mungkin, tetapi kenyataannya peristiwa tadi telah terjadi. Menurutku kau harus berpikir lebih keras untuk menemukan orang lain yang mencurigakan."     

"Itulah satu-satunya cara," kata Shi Qian Zhi. "Huh, karena masalah ini, aku bahkan tidak punya waktu untuk mencari peluang harta karun di tempat ini."     

Sima You Yue tidak berempati dengan Shi Qian Zhi. "Siapa suruh kau melakukan begitu banyak perbuatan buruk! Kau tahu, ini disebut karma! Paham?"     

"Lihatlah betapa bahagianya kau! Kau cuma menikmati dan menyaksikan bagaimana dunia ini hancur!" Shi Qian Zhi memutar matanya.     

"Aku tidak bilang begitu," bantah Sima You Yue, tetapi ia memang berpikir demikian.     

"Meskipun kau tidak bilang begitu, raut wajahmu menyiratkan itu semua. Lihat saja seringaimu itu!" Shi Qian Zhi membongkar kedok Sima You Yue. "Aku tidak mengerti bagaimana akhirnya aku bisa berteman dengan orang sepertimu!"     

"Aku juga tidak mengerti. Kalau bukan karena kau yang terus-terusan menggangguku dahulu, memangnya kita akan berteman?" tanya Sima You Yue.     

"Aku terus mengganggumu? Bagaimana mungkin! Aku keren, tenang, sabar, dan sopan. Bagaimana mungkin aku bisa terus-terusan mengganggumu untuk menjadi temanku!" Shi Qian Zhi memulai pidato narsistiknya.     

"Qiu Shuang, memang kau kau percaya padanya? Tidak, kan?" Sima You Yue mengabaikan Shi Qian Zhi dan mengalihkan tatapannya ke arah Shi Qiu Shuang.     

Shi Qiu Shuang tersenyum, tetapi tidak menjawab pertanyaan Sima You Yue. Ia hanya diam-diam menyetujui.     

"Selama ini kalian kan tinggal di wilayah dalam, apakah kalian menyadari ada sesuatu yang berbeda tentang pasukan mana pun?" tanya Sima You Yue.     

"Selain menjalankan misi kami, biasanya kami tidak memperhatikan apa yang dilakukan orang lain," jawab Shi Qian Zhi. "Kalau kau benar-benar ingin tahu jawabannya, anggota sekte lain pasti lebih tahu tentang itu."     

Baiklah kalau begitu. Sekilas pandang Sima You Yue bisa tahu kalau keduanya merupakan jenis orang yang meminta orang lain untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka tidak akan memperhatikan urusan orang lain.     

"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Shi Qiu Shuang.     

"Cukup banyak yang telah terjadi baru-baru ini, dan semuanya berkaitan dengan wilayah dalam. Mau tak mau aku curiga kalau ada pasukan yang mengacau di suatu tempat?" jawab Sima You Yue. "Kalian lihat sendiri apa yang terjadi di Kota Samudra Awan terakhir kali. Selain itu, anggota Lembah Iblis Ilahi juga telah diserang, nyaris diadu domba dengan pasukan lain untuk saling bermusuhan dan menyerang. Sekarang kejadian semacam ini terjadi lagi …."     

"Kami akan mengutus orang untuk memeriksa perkara ini begitu kami kembali," kata Shi Qiu Shuang. "Jangan membuat keributan yang terlalu mencolok. Tidak mungkin kita tidak bisa mendapatkan satu petunjuk pun."     

"Mm-hmm, kalian berada di wilayah dalam, jadi sebaiknya kalianlah yang menyelidikinya," timpal Sima You Yue. "Oh ya, tentang itu …."     

"Apa?"     

"Bagaimana kabar Saudara Senior Sulung?" tanya Sima You Yue.     

"Dia baik-baik saja. Dia menampar wajah semua orang di Kota Samudra Awan. Setelah itu, Klan Jiang mengirim orang untuk mencarinya, ingin membawanya kembali ke klan, tetapi dia menolak niat mereka. Dia bahkan bilang kalau dia akan membunuh semua anggota Klan Jiang yang ia temui," jawab Shi Qiu Shuang. "Meskipun mereka marah, Klan Jiang tidak bisa melakukan apa pun padanya. Bagaimanapun, Klan Jiang masih tidak berani mengganggu kami."     

"Lalu … bagaimana dengan Pembelah Langit?" tanya Sima You Yue. "Apakah ayahmu masih memilikinya?"     

Saat ia menyinggung soal Pembelah Langit, raut wajah Shi Qiu Shuang berubah muram. Wajahnya memancarkan ketidakberdayaan saat ia menjawab, "Ayah menjadi semakin kacau beberapa hari ini. Setiap hari dia memegang Pembelah Langit dan tidak mau melepaskannya. Dia terus-terusan berteriak tentang pembunuhan dan hal-hal semacam itu"     

"Kalau begitu, apakah dia masih dianggap sadar?"     

"Kurasa dia masih sadar," jawab Shi Qiu Shuang. "Namun, terakhir kali aku menemuinya, matanya merah dan memancarkan niat membunuh. Seolah-olah selain mau membunuh, dia tidak memiliki pikiran yang lain. Menurutku, kalau ini terus berlanjut, aku takut akhirnya dia akan dikendalikan oleh pedang iblis itu."     

"Apakah kau menyalahkan Saudara Senior Sulung?" tanya Sima You Yue.     

Kalau dahulu Jiang Jun Xian tidak membawa pedang iblis kembali bersamanya ke Kultus Naga Hitam, hal tersebut tidak akan pernah terjadi.     

Shi Qiu Shuang menggeleng. "Menemukan Pedang Iblis Pembelah Langit memang selalu menjadi misi Kultus Naga Hitam. Kalau aku mau menyalahkan siapa pun, aku hanya bisa menyalahkan ayahku, karena dia tidak cukup kuat dan tidak mampu mengendalikan daya pikat pedang iblis."     

"Sebelumnya aku sudah bilang, kalau memungkinkan, sebaiknya kalian buang pedang iblis itu," kata Sima You Yue. "Kalau tidak, kau bisa menyegelnya selamanya. Kalau tidak, pedang itu akan mengakibatkan malapetaka besar."     

Memikirkan hal tersebut, Sima You Yue sangat ingin meraih Jiang Jun Xian dan melawannya. Kalau Jiang Jun Xian tidak bersikeras membawa keluar Pembelah Langit, mereka tidak perlu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Namun, ia ingat kenapa Jiang Jun Xian mau melakukan itu, yaitu karena Jiang Jun Xian tidak mau menangkap dan membawa Tujuh Kecil pergi, yang akhirnya tentu akan menyakitinya, Han Miao Shuang dan yang lainnya.     

Huh, supaya tidak menyakitinya, Jiang Jun Xian memilih untuk menyakiti orang lain. Ia tidak tahu harus bahagia atau marah.     

"Dia juga ikut datang ke sini sekarang," kata Shi Qiu Shuang. "Namun, dia tidak pergi bersama kami. Dia pergi sendiri."     

"Kenapa?" Sima You Yue agak khawatir. Kalau Jiang Jun Xian pergi sendiri, bukankah itu sama saja dengan cari mati?     

"Tidak tahu. Dia bilang dia mau sendiri. Dia sekeras kepala itu. Dia tidak mau mendengarkan kami," jawab Shi Qian Zhi.     

"Kurasa setelah berhasil membuktikan betapa butanya Klan Jiang, serta setelah Jiang Jun Zhe dan orang tuanya meninggal, ia jadi agak limbung," kata Shi Qiu Shuang.     

"Balas dendam telah menjadi motivasinya satu-satunya. Karena ia telah kehilangan motivasi, ia jadi agak kebingungan," timpal Shi Qian Zhi.     

Sima You Yue paham. Tidak semua orang tahu apa yang mereka inginkan. Balas dendamlah yang membuat mereka terus maju. Begitu dendam mereka terbalaskan, mereka jadi kehilangan diri mereka sendiri, tidak yakin akan apa yang mau mereka lakukan atau ke mana mereka mau pergi.     

Namun, yang paling mengejutkan adalah ternyata Jian Jun Xian juga mengalaminya. Mengingat betapa ia selalu tampak malas-malasan, Sima You Yue jadi merasa agak kasihan padanya.     

Huh, saudara seniornya itu ….     

Karena anggota Lembah Kong terluka, mereka tidak punya pilihan selain beristirahat dan merawat luka mereka selama dua hari berikutnya. Untung si kera tua mengatakan kalau anggota Istana Yin Yang atau Klan Zong Zheng masih ada dan belum pergi jauh.     

Beberapa hari kemudian, luka Kong Xiang Yi akhirnya sembuh sepenuhnya. Kong Xiang Qi juga telah pulih sepenuhnya. Si kera tua bilang musuh mereka sedang bergerak, dan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jadi, Sima You Yue dan yang lainnya memutuskan untuk berangkat lagi untuk memeriksa apakah orang-orang itu berasal dari Klan Zong Zheng atau Istana Yin Yang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.