Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mazbah Kuno



Mazbah Kuno

2Setelah kurang dari setengah jam cahaya keemasan itu bersinar, beberapa kekuatan pun tiba di Gurun Karma.     

"Ada apa ini?" tanya orang-orang yang datang itu dengan kebingungan, mereka melihat wajah-wajah yang familier.     

"Aku tidak tahu. Tidak ada yang tahu dari mana cahaya emas itu berasal."     

"Dengan aura kuno ini, sesuatu dari era kuno pasti akan muncul sebentar lagi!"     

"Tidak hanya itu, aura kuno ini tidak begitu padat dan liar. Aku menduga ini berasal dari era purba," kata seorang lelaki tua sambil mengelus janggutnya yang panjang.     

"Kalau ini benar-benar aura dari era purba, kita tidak bisa asal bertindak tanpa pikir panjang. Kalau kita tidak hati-hati, kita bisa kehilangan nyawa!"     

"Mo Bin!" seru Hua Piao Miao sambil terbang ke bawah dengan cepat. Ia mengambil sepotong liontin batu giok, lalu terbang kembali dengan kecepatan tinggi.     

Pasir kuning tersebut terus mengalir ke dalam pusaran dan liontin giok berada tepat di samping pusaran itu. Kalau Hua Piao Miao tidak cukup cepat dan gesit, liontin batu giok itu pasti akan tersedot ke dalam pusaran.     

"Apa yang terjadi, Piao Miao?" Mao San Quan merasa sedikit bersalah ketika ia menyaksikan bagaimana Hua Piao Miao pergi untuk mengambil liontin batu giok tersebut tanpa memperhatikan keselamatannya sendiri.     

"Direktur Mao, ini liontin batu giok milik Mo Bin!" jawab Hua Piao Miao.     

"Apa kau yakin?" Wajah Mao San Quan berubah.     

"Liontin batu giok ini selalu diikatkan di ikat pinggang Mo Bin. Ini hadiah dari ibunya, makanya aku mengenalinya," jawab Hua Piao Miao dengan yakin.     

"Kalau begitu, apakah ini berarti Mo Bin terisap ke dalam pasir isap itu?!" tanya seorang guru yang berdiri di samping.     

"Mungkin," jawab Mao San Quan dengan sungguh-sungguh. "Ada yang tahu siapa saja yang bersama Mo Bin?"     

"Tang Yan, He Feng dan orang-orang dari Kelompok Guntur," jawab Pang Jia Nan.     

"Sima You Yue dan Tujuh Kecil juga ada di dalam?"     

"Ya."     

"Orang-orang itu, kenapa mereka ada di sini!" umpat Mao San Quan.     

"Direktur Mao, apakah kita sebaiknya turun dan memeriksanya?" tanya seorang guru.     

"Turun? Bagaimana? Lihat saja mereka, memangnya kita bisa turun?" tanya Mao San Quan dengan cemas dan marah.     

Pusaran tersebut dikelilingi oleh cahaya keemasan, beberapa dari mereka ingin turun, tetapi terhalang oleh cahaya keemasan itu.     

Kalaupun Mao San Quan dan yang lainnya ingin menyelamatkan Sima You Yue dan yang lainnya, mereka sudah terlalu jauh untuk bisa ditolong. Mao San Quan dan yang lainnya hanya bisa khawatir tanpa bisa berbuat apa-apa.     

"Orang-orang itu! Begitu mereka kembali, mereka harus dihukum!" kata Mao San Quan dengan jengkel. Ia memanggil semua guru untuk merundingkan langkah berikutnya dalam menghadapi masalah tersebut. Pada saat yang sama, mereka memperhatikan keadaan dari mana sinar emas itu berasal, melihat apakah ada yang bisa turun.     

Para guru sekte cemas, khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa Sima You Yue dan yang lainnya. Namun, di bawah sana, Sima You Yue dan yang lainnya baik-baik saja, mereka sedang melihat-lihat ke sekeliling, tercengang menyaksikan lingkungan sekitar mereka.     

Setelah Sima You Yue dan yang lainnya jatuh ke dalam, cahaya keemasan tersebut hilang dan mereka semua kembali mendapatkan kebebasan mereka. Mereka tidak tahu seberapa dalam mereka berada di dalam tanah. Mereka sudah tidak berada di pasir kuning lagi. Ada dinding beton yang keras. Ada ukiran yang berbeda-beda pada dinding di situ, menggambarkan Binatang Roh dan umat manusia yang bermacam-macam.     

Binatang Roh itu berbeda dari Binatang Roh saat ini. Pakaian manusianya juga sangat berbeda dari yang sekarang.     

"Ukiran ini tampak kuno," komentar Tang Yan.     

"Ini pakaian dari era purba," kata Mo Bin dengan bersemangat sambil menyentuh ukiran tersebut.     

"Era purba? Kau yakin? Bagaimana mungkin ada yang bisa mempertahankan benda-benda itu sampai sekarang?" tanya Tang Yan dengan kaget.     

"Tidak salah lagi, aku membaca sebuah buku terakhir kali. Ukiran ini sama persis seperti yang ada di buku itu," jawab Mo Bin dengan percaya diri.     

"Setelah bertahun-tahun berlalu, bagaimana mungkin pahatan ini masih ada di sini?" Bukankah mereka seharusnya sudah terkikis?" tanya Sima You Yue.     

"Mo Bin, kau mempelajari tentang era purba, apakah ada sesuatu yang kau tahu?" tanya He Feng.     

Mo Bin memperhatikan isi ukiran serta dekorasi tempat itu dengan cermat, lalu menjawab, "Tempat ini seharusnya sebuah mazbah dari era kuno."     

"Mazbah? Hanya ada dinding di sini, tidak ada mazbah," kata Sima You Le.     

"Ini bagian luar dari sebuah mazbah. Mazbah itu seharusnya berada di bagian tengah," kata Mo Bin. "Karena ini sebuah mazbah, orang-orang kuno pasti melindungi tempat ini dengan hati-hati."     

"Bukankah mazbah seharusnya berada di tempat terbuka? Tempat ini tampak seperti sebuah gua," komentar Fatty Qu.     

"Menurut tebakanku, tempat ini seharusnya dilindungi oleh penghalang roh. Namun, karena perubahan-perubahan yang terjadi di dunia, tempat ini tenggelam ke dalam tanah dan ditutupi oleh tanah. Tanahnya hanya bisa menumpuk di luar penghalang roh. Setelah sekian lama waktu berlalu, mazbah ini menjadi semacam gua bawah tanah," jawab Mo Bin.     

"Apakah itu mungkin?" Mereka semua tampak terperangah.     

"Lihat dinding ini. Ini sudah diperbaiki dengan baik, tetapi ini bukan batu alam. Ini buatan manusia," kata Mo Bin.     

"Ini luar biasa! Ayo kita periksa bagian depannya."     

"Baiklah."     

Mereka berjalan melewati terowongan dan memasuki sebuah halaman. Ada sebuah tungku periuk di tengah halaman, abu di dalamnya sudah mengeras menjadi batu.     

"Wah wah wah, harta karun!" Fatty Qu langsung bersemangat melihat tungku periuk tersebut, lalu berlari mendekat dan memeluknya.     

"Barang-barang dari era purba memang bagus," komentar Ouyang Fei.     

"Berat sekali!" Fatty Qu memeluk periuk tersebut, menyadari kalau barang itu terlalu berat untuk digerakkan.     

"Bukankah itu hanya sebuah periuk? Memangnya seberat itu?" Sima You Le berjalan mendekat dan mencoba mengangkatnya. Periuk itu sama sekali tidak bergerak.     

"Hahaha! Setidaknya aku bisa memindahkannya sedikit, kau bahkan tidak bisa memindahkannya sama sekali!" seru Fatty Qu sambil tertawa.     

"Apakah sungguh seberat itu? Atau apa memang cuma kalian berdua saja yang lemah?" He Feng tidak percaya dan mengira mereka tidak cukup kuat. Ia mencobanya, tetapi periuk tersebut hanya bergerak sedikit lalu benar-benar berhenti.     

"Ini pasti artefak dari era purba," komentar Mo Bin. "Orang-orang dari era kuno berpikir bahwa pengorbanan itu penting, jadi mereka menggunakan semua barang yang memiliki kualitas terbaik."     

"Pantas saja kita tidak bisa memindahkannya sama sekali," komentar Sima You Le.     

"Fatty Qu bekerja di bidang penyempurnaan tubuh, wajar kalau tubuhnya lebih kuat darimu, ia jauh lebih kuat." Sima You Yue berjalan mendekat dan melanjutkan, "Kalau ia tidak lebih kuat darimu, maka semua tahun-tahun pelatihannya akan sia-sia."     

"You Yue, bukankah kau juga melakukan penyempurnaan tubuh? Bagaimana kalau kau mencobanya?" tanya Fatty Qu.     

"Iya, coba saja."     

"Baiklah."     

Sima You Yue berjalan mendekati periuk. Ia meletakkan satu tangan di periuk dan tangan lainnya di pegangan. Ia menggunakan kekuatannya dan mengangkat periuk itu ke atas, ia benar-benar dapat mengangkat periuk itu sekitar sepuluh sentimeter dari tungku.     

"Buk -"     

Tungku periuk tersebut jatuh lagi ke tanah, mengeluarkan bunyi yang keras.     

"Aku cuma bisa memindahkannya sedikit, tetapi You Yue benar-benar bisa mengangkatnya setinggi sepuluh sentimeter!" seru Fatty Qu dengan sedih sambil memeluk periuk itu.     

"Sudahlah, You Yue sering disambar petir. Kalau kau sedang tidak ada kerjaan, biarkan tubuhmu disambar petir beberapa kali, kau pasti juga akan jadi sekuat You Yue. Berhentilah mengeluh," saran Wei Zi Qi.     

Sima You Yue dan Fatty Qu cemberut, apakah perkataan Wei Zi Qi itu bisa dianggap sebagai penyemangat?     

Begitu Mo Bin dan yang lainnya mendengar kalau Sima You Yue selalu disambar petir, mereka semua terkejut.     

"Bagaimana kau bisa tetap bertahan hidup dari sambaran petir?"     

"Begitulah." Sima You Yue tidak bermaksud memberi tahu mereka tentang itu. Ia pun mengubah topik dan berkata, "Ayo kita periksa ke dalam."     

"Siapa tahu, Emas Kecil mungkin ada di dalam!"     

"Bisa jadi."     

Mereka mengeluarkan bola api dan menerangi bagian depan, berjalan melewati halaman dan menyusuri koridor yang panjang. Sebelum mereka mencapai akhir koridor, terdengar suara perkelahian dari dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.