Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Malam Sebelum Penyatuan



Malam Sebelum Penyatuan

1Hong Yuan keluar, dan orang-orang yang menunggu di luar langsung berdiri tegap. Mereka tidak berani bernapas dengan keras.     

Tujuh Kecil memelototi Hong Yuan, lalu berlari ke dalam pelataran untuk memeriksa keadaan Sima You Yue. Ketika ia berlari melewati Hong Yuan, Hong Yuan menyipitkan mata, tetapi tidak berhasil benar-benar memperhatikannya karena ia langsung bergegas masuk ke pelataran. Bahkan setelah ia tidak terlihat lagi, Hong Yuan tidak melepaskan pandangannya dari arah perginya Tujuh Kecil.     

"Imam Agung?" bisik Hua Di dengan lembut.     

Hong Yuan mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Kalian berdua ikutlah bersamaku."     

Keduanya merupakan ketua klan.     

"Baik."     

Kedua ketua klan itu mengikuti Hong Yuan dengan patuh. Ba Jia Zi menatap kakeknya dengan simpatik, lalu … ia dengan cepat melupakan kakeknya, lalu berlari untuk menemui Sima You Yue.     

Hua Xiu dan Hua Jing juga mengikuti. Wu Lingyu sudah kembali ke kamarnya. Tinggal Sima You Yue dan Tujuh Kecil yang ada di pelataran.     

"You Yue, apakah kau baik-baik saja?" Ba Jia Zi berjalan mendekat dan menatap Sima You Yue dengan cemas.     

"Aku baik-baik saja," jawab Sima You Yue.     

"Benarkah?" Ba Jia Zi tidak percaya. "Kudengar temperamen Imam Agung itu yang paling aneh. Dia paling membenci manusia. Karena dia sudah tahu tentang kontrakmu dengan Raja, dia tidak menyakitimu?"     

"Lihat aku, apakah aku tampak terluka?" Sima You Yue merentangkan tangan dan mengangkat bahu.     

"Sepertinya … kau baik-baik saja." Hua Xiu mengusap dagunya dengan bingung. "Sepertinya meskipun Hong Yuan tidak membunuhmu, dia tidak akan membiarkanmu hidup tenang begitu saja. Kenapa dia pergi begitu saja tanpa melakukan apa-apa? Aneh! Aneh!"     

"Dasar kau!" Sima You Yue menepuk tangan Hua Xiu. "Kau mau melihatku terluka?"     

"Tidak, tidak, mana mungkin aku berani! Aku cuma penasaran." Hua Xiu langsung tersenyum.     

Hua Xiu hanya bercanda. Sima You Yue merupakan perempuan yang disukai Raja. Kalau ia dibenci oleh Sima You Yue dan Raja sampai tahu akan hal itu, hari-hari baiknya tinggal dihitung jari!     

"You Yue, bagaimana kau bisa membuat Hong Yuan membiarkanmu lolos begitu saja?" tanya Ba Jia Zi dengan penasaran.     

"Aku tidak melakukan apa-apa," jawab Sima You Yue. "Dan Hong Yuan tidak melakukan apa pun padaku. Kenapa kalian semua secemas itu?"     

"Karena kau tidak tahu orang seperti apa Imam Agung itu," jawab Ba Jia Zi. "Kalau kau tahu, kau akan mengerti kenapa kami cemas dari tadi dan jadi terkejut sekarang."     

"Baiklah," kata Sima You Yue. "Bagaimanapun, terima kasih atas perhatian kalian."     

"Untuk apa kau terima kasih?" kata Ba Jia Zi sambil memegang tangan Sima You Yue. "Meskipun kau manusia, kita kan tetap teman!"     

"Mm!"     

Di sisi lain, Hua Di dan Ba Liang Qi mengikuti Hong Yuan ke ruang pertemuan.     

"Sudahkah kalian mempersiapkan segalanya untuk penyatuan jiwa Raja?" Hong Yuan duduk di tengah, sementara kedua ketua klan duduk di sampingnya.     

"Menjawab pertanyaan Imam Agung, semuanya sudah siap," jawab Hua Di. "Namun, energinya agak rendah. Aku telah mengirim orang untuk membawa lebih banyak kristal."     

"Tidak perlu," kata Hong Yuan.     

"Imam Agung, kalau energinya tidak cukup, itu dapat memengaruhi penyatuan jiwa Raja," kata Ba Liang Qi mengingatkan.     

"Benar," timpal Hua Di. "Raja menunda waktu penyatuan, jadi kita bisa kembali ke Alam Iblis untuk mengambil lebih banyak kristal untuk berjaga-jaga."     

"Aku bilang tidak perlu," ulang Hong Yuan. "Masalah kekuatan iblis sudah beres."     

"Sudah beres?"     

"Mm."     

Hong Yuan mengeluarkan Batu Kristal Iblis. Mata kedua lelaki tua itu pun berbinar-binar. Mereka melangkah mendekat dengan tangan yang gemetaran.     

"Besar sekali Batu Kristal Iblis ini?! Imam Agung, di mana kau menemukannya? Ukurannya dua sampai tiga kali lebih besar daripada yang sebelumnya!" Mata Ba Liang Qi melotot sampai nyaris keluar.     

"Dengan batu ini, kita tidak perlu khawatir kekurangan energi untuk penyatuan," kata Hua Di. "Imam Agung, Batu Kristal Iblis ini sangat besar, kenapa aku tidak terdengar adanya kegemparan? Aku ingin tahu, di mana kau menggalinya?"     

"Bukan aku yang menemukannya," jawab Hong Yuan.     

"Bukan kau yang menemukannya?"     

"Mm." Hong Yuan menyimpan Batu Kristal Iblis, lalu menjawab, "Batu ini ditemukan oleh Sima You Yue di sebuah alam kecil."     

"Tuan Muda You Yue yang menemukannya?" Ba Liang Qi tertegun sejenak, lalu berseru, "Tuan Muda You Yue memang keberuntungan Raja. Kalau bukan karena dia, jiwa Raja akan tetap tertidur dan lama-kelamaan akan lenyap dalam tidurnya. Sekarang kita punya Batu Kristal Iblis yang sangat besar; ini akan sangat membantu penyatuan jiwa Raja!"     

Hua Di mengerutkan kening sambil menatap Hong Yuan, ia lalu menatap Ba Liang Qi dengan penuh arti. Ba Liang Qi pun langsung berhenti bicara dan terdiam.     

Di luar dugaan, Hong Yuan tidak marah pada Hua Di dan Ba Liang Qi. Ia hanya berkata, "Karena Raja telah menyerahkan persiapannya pada kalian, kalian sendiri harus terjun langsung memeriksa persiapannya sampai beberapa kali dan kalian tidak boleh membuat kesalahan. Mengerti?"     

"Ya, Imam Agung."     

"Imam Agung, karena kau sudah datang ke dunia manusia, berarti tidak ada masalah dengan pihak Raja Iblis yang sekarang? Mereka tidak akan tahu … kan?" tanya Ba Liang Qi.     

"Aku sudah mengatur semuanya. Mo Luo tidak curiga untuk saat ini. Sekarang mari kita periksa lagi persiapannya …."     

Hari-hari berikutnya, semua orang sibuk. Hua Jing dan yang lainnya berlari ke sana kemari, sementara Hua Di dan Ba Liang Qi sangat sibuk sampai-sampai mereka jarang terlihat. Bahkan Wu Lingyu dan Mo Sha pun pergi bersama dan belum kembali selama beberapa hari.     

Hanya Sima You Yue dan Tujuh Kecil yang bebas di seluruh pelataran.     

"Yue Yue." Tujuh Kecil berlari ke depan Sima You Yue, meletakkan sekuntum bunga di depan buku Sima You Yue.     

"Ada apa?" tanya Sima You Yue sambil menutup bukunya.     

"Besok adalah hari penyatuan, apa kau tidak cemas? Bagaimana mungkin kau masih bisa membaca buku?" tanya Tujuh Kecil.     

"Kalau tidak membaca buku, apa yang bisa kita lakukan?" tanya Sima You Yue balik.     

"Kau bisa pergi dan melihat apa yang bisa kau lakukan. Kau harus mengungkapkan kecemasanmu," kata Tujuh Kecil.     

"Sayangnya, kurasa itu juga tidak ada gunanya. Kita tidak mempersiapkan atau juga bukan bagian dari penyatuan ini. Jadi, yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah menunggu dan melihat perubahannya. Menunggu sampai waktunya besok dan setelah pemutusan kontrak," kata Sima You Yue. "Kalaupun kita pergi untuk membantu, kita tidak paham akan hal-hal mengenai Alam Iblis, kita hanya akan menambah beban kerja mereka. Tidak ada gunanya kita cemas. Lebih baik kita menyibukkan diri kita sendiri di sini."     

"Kau benar-benar tidak cemas ya," komentar Tujuh Kecil. "Kau tidak mengkhawatirkan keselamatan saudara seniormu. Kalian berdua bahkan tidur di tempat tidur yang sama."     

"Maksudmu apa?" Sima You Yue mencolek kepala Tujuh Kecil. "Tidak peduli apa pun yang akan terjadi, Saudara Senior harus tetap melakukan penyatuan ini. Jiwanya tidak sempurna, itu akan memengaruhi masa depannya, dan akan memberi lelaki tua dari Paviliun Bijaksana itu kesempatan untuk menyakitinya. Jadi Saudara Senior tidak punya pilihan lain. Setelah melalui proses ini, dia mungkin akan memulai hidup baru. Kalau dia tidak bisa …. Aku tidak tahu harus bilang apa kepada Guru kalau dia menanyakan tentang Saudara Senior."     

Sejak Lelaki Tua Iblis memberi tahu Sima You Yue dan Wu Lingyu bahwa ia mau mencari Feng Ru Yan, keberadaannya tidak diketahui. Ia lupa tentang kemungkinan bahaya yang mungkin dihadapi kedua muridnya dan apa yang akan mereka lakukan.     

Hhh, dasar Guru yang tidak bertanggung jawab!     

"Hatsyiii!"     

Seorang lelaki tua yang berada ribuan kilometer jauhnya merasa hidungnya gatal. Ia mengusap hidungnya sambil bergumam, "Siapa yang sedang menjelek-jelekkan aku …?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.