Bersikeras Tidak Mau bersama Si Sombong Hua!
Bersikeras Tidak Mau bersama Si Sombong Hua!
"Hubungan mereka tidak tampak buruk!" Fatty Qu mencibir.
"Bagaimana mungkin tidak tampak buruk!" He Feng menyesap anggurnya, bergabung dalam pembicaraan mereka, lalu berkata, "Hua Piao Miao menyukai Mo Bin, tetapi Mo Bin tidak menyukainya dan terus mengabaikannya. Tidakkah kau menyadari kalau Hua Piao Miao tidak menyukai kita? Itu karena Mo Bin bersama kita, bukan bersama Hua Piao Miao."
"Apa? Pantas saja dia selalu melihat kita dengan dingin. Sungguh hubungan yang rumit!" kata Fatty Qu.
"Terutama Bei Gong, Hua Piao Miao tampak mau memakan Bei Gong ketika melihatnya," tambah Wei Zi Qi.
"Wajar, kan? Kalau Hua Piao Miao cemburu, pasti mengerikan," kata He Feng.
"Namun, Hua Piao Miao tidak mengganggu Mo Bin."
"Mungkin karena ego Hua Piao Miao," kata Sima You Yue.
Kemudian Sima You Yue melihat Wang Si Miao, yang sedang menjelaskan kepada murid-murid lainnya. Perempuan sekaligus adik perempuan yang dicintainya meninggal karena orang yang sama, bagaimanapun ia pasti sangat sedih. Namun, ia sangat rasional dan tidak membalas dendam pada Hua Piao Miao. Ia masih bisa keluar masuk sekte bersama Hua Piao Miao.
Pantas saja air muka Wang Si Miao selalu dingin, diselimuti sentuhan kesedihan.
"Senior Mo, Hua Piao Miao merupakan primadona sekte dengan kekuatan yang hebat, kudengar asal-usul dan latar belakangnya juga bagus. Kenapa kau tidak menyukainya? Kau bahkan bisa menolaknya terang-terangan, sementara orang lain tidak bisa. Misalnya Pang Jia Nan, ia tidak bisa melepaskan tatapannya dari Hua Piao Miao," kata Fatty Qu sambil tertawa menggoda Mo Bin.
Mo Bin tersenyum, tetapi tidak menjawab Fatty Qu.
Mo Bin hanya tidak menyukai Hua Piao Miao, kenapa Fatty Qu banyak bertanya?
Namun, ketika Sima You Yue mendengar kalimat itu, ia merasa ada yang tidak beres. Ia menatap Mo Bin, lalu ke Pang Jia Nan dan Wang Si Miao.
Ada yang tidak beres.
"Kenapa?" Bei Gong Tang menatap Sima You Yue yang mengerutkan alis, tahu bahwa Sima You Yue menemukan sesuatu yang tidak beres.
"Apa kau merasa ada yang tidak beres?" tanya Sima You Yue.
"Apa yang tidak beres?" Bei Gong Tang tidak mendengar apa yang Fatty Qu dan yang lainnya bicarakan, jadi ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
"Baru saja He Feng bilang Hua Piao Miao menyukai Mo Bin." Sima You Yue melanjutkan, "Namun, sebelumnya Fatty bilang Pang Jia Nan ingin membunuh Wang Si Miao karena Hua Piao Miao bersama Wang Si Miao. Tidakkah menurutmu hal itu bertolak belakang?"
"Sepertinya begitu," jawab Bei Gong Tang. "Kalau begitu, kalau Pang Jia Nan memang menyukai Hua Piao Miao, dia seharusnya berniat membunuh Mo Bin. Kenapa dia bilang dia mau membunuh Wang Si Miao?"
"Iya. Namun, apa yang didengar Fatty pasti benar," jawab Sima You Yue. "Itulah kenapa aku merasa hal ini bertentangan dan aneh."
"Kenapa begitu?" tanya Bei Gong Tang dengan bingung.
Sima You Yue menggelengkan kepala, ia juga tidak mengerti. "Aku tidak mengerti, kita tunggu dan lihat saja. Jangan biarkan Fatty sering-sering bergerak sendirian."
"Itu satu-satunya hal yang bisa kita lakukan."
Tang Yan kembali setelah menjual semua pil yang diberikan Sima You Yue padanya. Ia memberi kartu kristal pada Sima You Yue. "Ini, delapan puluh pil, tiga ribu per pil. Aku mendapat dua puluh empat ribu. Tambah lima puluh pil pencegah, lima belas ribu, totalnya tiga puluh sembilan ribu."
Sima You Yue menyimpan kartu kristal itu, tersenyum, lalu berkata, "Terima kasih."
"Terima kasih? Cuma itu? Aku sudah membantumu menjual begitu banyak pil," protes Tang Yan.
Sima You Yue mengeluarkan dua Buah Roh dan melemparkannya pada Tang Yan. "Ini hadiah dariku sebagai ucapan terima kasih."
Tang Yan mau bilang bahwa dua Buah Roh saja tidak cukup untuk membuatnya pergi dari situ. Namun, ia tidak jadi bilang begitu karena ia baru menyadari kalau kedua Buah Roh itu istimewa. Kalau dibandingkan dengan Buah Roh lainnya, Buah Roh itu sangat jarang.
"Hehehe, lumayan. Aku akan menyimpannya."
"Matahari sudah terbit, apa rencana kita selanjutnya?" tanya He Feng.
"Kita bisa berjalan-jalan di sekitar gurun untuk melihat apakah kita bisa menemukan kalajengking emas. Bukankah kau mau mengumpulkan lebih banyak ekor kalajengking emas?" Tang Yan menggigit Buah Roh tersebut, menikmati buah itu sambil menutup matanya, merasakan sari manis Buah Roh yang mengalir melalui sela-sela giginya. "Lezat!"
"Apakah seenak itu?" tanya He Feng dengan ragu.
Tang Yan bukannya belum pernah makan Buah Roh sebelumnya. Namun, kenapa reaksinya sangat berlebihan?
"Kau akan tahu setelah mencobanya," jawab Tang Yan. "Namun, aku tidak berniat memberikan buah ini padamu. Kau bisa melihatnya saja."
Saat itu, Wang Si Miao berjalan mendekat untuk memberi tahu Tujuh Kecil dan Mo Bin. "Aku kembali dahulu. Kalian sangat kuat, jagalah murid-murid yang lain."
"Tidak," tolak Tujuh Kecil. "Sebentar lagi kami mau pergi. Biarkan mereka menunggu di sini."
"Tujuh Kecil …." Wang Si Miao menatap Tujuh Kecil dengan memohon.
"Tidak, tidak, aku tidak mau bersama Si Sombong Hua," kata Tujuh Kecil. "Aku tidak sebaik itu."
"Kalau kau di sini, mereka pasti lebih aman," kata Wang Si Miao.
"Aku bukan pengawal mereka," keluh Tujuh Kecil keberatan. "Kalau kami melindungi mereka, mereka tidak akan menghargainya. Sekelompok orang yang berhati dingin dan kejam! Terlebih, Yue Yue dan yang lainnya telah memutuskan untuk pergi ke gurun, aku pasti akan ikut Yue Yue."
Wang Si Miao menatap Sima You Yue, lalu berkata, "Teman Sima …."
"Senior Wang, aku yakin dengan adanya Senior Hua di sini, semua murid ini akan baik-baik saja." Sima You Yue tidak menunggu Wang Si Miao menyelesaikan kalimatnya. "Menurutku, murid baru seperti kami hanya akan merepotkan orang lain kalau kami tinggal di sini. Demi keselamatan semua orang, lebih baik kami pergi."
Sima You Yue sempat terpikir untuk membantu murid-murid lain, tetapi itu sebelum Hua Piao Miao mengejeknya. Ketika Hua Piao Miao menghinanya, tidak ada satu pun anggotanya yang menegurnya. Ia tidak mau membantu orang-orang semacam itu.
Sima You Yue bersedia menjual pil kepada mereka karena mereka semua murid-murid sekte. Namun, memintanya untuk menjadi pengawal mereka? Mustahil!
"Namun, …."
"Senior Wang, menurutku kau sebaiknya secepatnya kembali ke sekte. Kalau kau bisa memberi tahu para guru secepatnya, sekte akan mengirim orang ke sini. Dengan begitu, semua murid akan lebih cepat terhindar dari bahaya," sela Sima You Yue.
Wang Si Miao melihat betapa Sima You Yue sangat keras hati, ia tahu kalau Sima You Yue kesal pada mereka semua dan tidak berani melanjutkan lebih jauh. Ia mengalihkan tatapannya ke Mo Bin dan yang lainnya.
"Jangan memintaku tinggal bersama mereka. Kau tahu itu, melihat Si Sombong Hua saja sudah membuatku mual." Tang Yan langsung menolak Wang Si Miao.
"Sudah kubilang, aku mau bersama You Yue," kata He Feng.
"Aku juga ikut mereka," kata Mo Bin. "Kau harus yakin kalau murid-murid sekte ini mampu bertahan. Karena kau sudah memilih mau kembali, cepatlah pergi."
"Baiklah." Wang Si Miao tidak memaksa Mo Bin dan yang lainnya. Toh, Hua Piao Miao-lah yang sudah menyinggung Sima You Yue dan yang lainnya.
"Yue Yue, di mana pil yang kau sempurnakan waktu itu?" tanya Tujuh Kecil.
Sima You Yue berpikir sejenak dan mengeluarkan sebuah botol hitam dan botol merah dengan cepat. Ia memberikan kedua botol itu kepada Wang Si Miao, lalu berkata, "Yang hitam ini racun, yang merah ini penawarnya. Racun ini bisa meracuni pendekar berperingkat Mulia dalam waktu sepuluh menit."
Wang Si Miao menatap Sima You Yue dan Tujuh Kecil dengan ragu-ragu.
"Bawa pil ini. Hanya untuk berjaga-jaga. Baiklah, pergi sana," kata Tujuh Kecil sambil menyelipkan dua botol itu ke tangan Wang Si Miao.