Dewa Obat Tak Tertandingi

Melawan Kaisar Surgawi 



Melawan Kaisar Surgawi 

2"Xin Luo memimpin semua orang untuk memberi hormat pada Tuan Gongyang!"      

Di bawah aula, seorang lelaki setengah baya berambut merah tua memimpin sekelompok petarung yang memakai jubah pendeta dewa dan bersujud di tanah. Mereka tampak sangat taat.      

Masing-masing dari petarung ini punya aura yang kuat. Mereka semua sama, petarung di tingkat Langit. Namun, di depan Gongyang Lie, si petarung Kaisar Surgawi ini, mereka tidak punya kualifikasi untuk mengangkat kepala mereka.      

Tentu saja, mereka lebih kagum pada Pendeta Tinggi Jambul Merah yang ada di belakang Gongyang Lie!      

Kesebelas murid Pendeta Tinggi Leluhur Suci, masing-masing dari mereka menjadi sosok raksasa yang memimpin suatu wilayah.      

Namun, mereka semua bingung. Siapakah si petarung junior Dewa Sejati yang berdiri di samping Tuan Gongyang ini?      

Sosok Dewa Sejati mana yang punya kualifikasi untuk berdiri di samping Tuan Gongyang?      

Apa mungkin dia ini seorang murid yang baru-baru ini diangkat oleh Pendeta Tinggi Jambul Merah?      

Gongyang Lie mengibaskan lengan bajunya dengan begitu berwibawa. Dia berbicara dengan nada santai, "Semuanya, beri hormat pada Tuan Guru Kedua."     

Semua orang gemetar. Mereka melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan tidak percaya.      

"Dia … Dia adalah Guru Kedua yang dipilih oleh Pendeta Tinggi Leluhur Suci? dia masih begitu muda!"     

"Seorang Dewa Sejati saja ternyata bisa mengalahkan sebelas murid hebat, kemampuan apa yang dimiliki anak ini!"     

"Atas dasar apa? Seorang bocah seperti ini … atas dasar apa dia bisa mengalahkan Pendeta Tinggi Jambul Merah? Aku tidak percaya!"      

… …     

Di bawah, para sosok Langit langsung menjadi ribut. Mereka jelas tercengang oleh perkenalan Gongyang Lie.     

Namun setelah mereka terkejut, masing-masing sosok Langit ini menunjukkan ekspresi marah.     

Semua orang yang hadir ini adalah pendeta bintang tujuh elit di wilayah Roh Barat. Mereka ini merupakan pendukung dari Pendeta Tinggi Jambul Merah.     

Seandainya yang jadi Tuan Guru Kedua adalah kakak perguruan tertua, Pendeta Tinggi Gua Awan, maka mereka tidak akan mengatakan apa-apa. Akan tetapi, Ye Yuan masih terlalu muda. Tingkatan kekuatannya pun masih terlalu rendah.      

Anak semuda itu tiba-tiba muncul dan ingin mendompleng Pendeta Tinggi Jambul Merah. Mana mungkin orang-orang ini bisa mempercayai hal ini?     

Petarung berambut merah, Xin Luo, membungkuk dan berkata, "Tuan Gongyang, maafkan kami karena tidak sopan. Junior di depan kita ini baru berusia seribu tahun. Ranah kekuatannya hanya di peringkat enam tahap akhir. Kami benar-benar tidak bisa menerimanya sebagai Tuan Guru Kedua!"      

"Ya, Tuan Gongyang! Kami benar-benar tidak bisa tunduk pada pada junior seperti ini!"      

"Tuan Gongyang, saya akan mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan terlebih dahulu. Jika kami tunduk padanya, apa dia bisa menerimanya?"      

… …     

Ada hiruk pikuk di bawah. Tampak jelas kalau orang-orang ini sangat menentang si Tuan Guru Kedua yang tiba-tiba muncul.      

Pendeta Tinggi Jambul Merah, dan saudara seperguruan mereka, adalah sosok tinggi di antara para Kaisar Surgawi.      

Di antara para pendeta bintang delapan, mereka ini merupakan sosok yang berada di puncak.      

Orang-orang tinggi seperti ini saja tidak bisa menjadi Tuan Guru Kedua, tetapi justru orang kecil ini yang menjadi Tuan Guru Kedua.      

Orang-orang ini tidak mengatakan apapun terkait apakah Pendeta Tinggi Leluhur Suci semakin bodoh seiring bertambahnya usia.      

Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Tinggi Leluhur Suci mengumumkan ke bangsa siluman kalau dia mengangkat Ye Yuan menjadi Tuan Guru Kedua.      

Tidak ada yang tahu siapa Ye Yuan ini, dan dari mana asalnya.      

Pengumuman ini terlalu tidak jelas. Hanya ada penjelasan yang mengatakan kalau kekuatan ilmu pengobatan Ye Yuan sangat hebat. Dia dulu pernah bisa menyelesaikan Permainan Catur Abadi 'Jangan Tanya'.      

Tidak ada informasi lainnya selain hal ini.      

Awalnya, semua tertegun.      

Tetapi kemudian, satu per satu orang berspekulasi kalau Guru Kedua mungkin adalah sosok hebat yang tertutup. Seseorang yang sudah pada tingkatan yang sama dengan Pendeta Tinggi Leluhur Suci.     

Mungkin dia tiba-tiba berdebat tentang Dao dengan Pendeta Besar dan hanya kekuatannya mungkin hanya sedikit lebih rendah. Jadi, dengan cara itulah dia dianugerahi gelar Guru Kedua.      

Namun sekarang, para sosok Langit ini justru menemui seorang Dewa Sejati. Dan lagi, dia itu adalah manusia. Seorang manusia menjadi Guru Kedua dan berada di atas mereka. Para sosok Langit bangsa siluman ini tidak dapat menerima hal semacam ini.     

Begitu Gongyang Lie melihat reaksi sengit semua orang, dia tidak marah dan justru merasa senang.     

Tentu saja, dia, yang seorang monster tua yang telah hidup entah berapa lama, pastinya tidak akan menunjukkan kesenangan ini di wajahnya.     

Dia terdengar sedang mendengus sinis.     

"Kurang ajar! Bagaimana bisa kalian ini ikut campur soal siapa yang menjadi Guru Kedua, padahal dia ini diangkat sendiri oleh Pendeta Tinggi Leluhur Suci? Lupakan soal Dewa Sejati, bahkan jika yang dipilih adalah sosok Sekilas Surga, kalian pun harus bersujud padanya!"      

Begitu seorang Kaisar Surgawi murka, seluruh aula langsung bergetar.      

Semua petarung Langit yang ada di sini langsung menjadi takut dan diam.      

Namun, masing-masing dari petarung Langit ini juga sosok monster tua. Mereka menangkap maksud tidak lazim dalam perkataan Gongyang Lie. Orang ini menyembunyikan sesuatu!      

Dan benar, Gongyang Lie menoleh ke arah Ye Yuan dan tersenyum.     

"Tuan Guru Kedua, statusmu ini kan sangat mulia. Tolong jangan sampai kau merendahkan dirimu di level orang-orang yang tidak sopan ini."     

Ye Yuan menyeringai sinis dalam hati. Bagaimana mungkin dia tidak paham apa maksud dari perkataan Gongyang Lie?      

Bukankah hari ini dia pura-pura untuk menjatuhkan Ye Yuan?     

Jika ini benar-benar sebuah upacara penyambutan, dia seharusnya sudah lama memberi tahu orang-orang ini dan tidak seperti ini sekarang. Semua orang menjadi bengong dan mereka benar-benar murka.      

Dengan statusnya sebagai juru bicara Pendeta Tinggi Jambul Merah dan sosok Kaisar Surgawi, kalau dia memang benar-benar mau memaksa menekan, mana mungkin para sosok Langit ini masih berani bicara?      

Ini juga bukan giliran mereka untuk berbicara!     

Bahkan Pendeta Tinggi Jambul Merah saja tidak berani ikut campur soal 'Guru Kedua' yang dianugerahkan sendiri oleh Pendeta Tinggi Leluhur Suci.      

Namun, ekspresinya tampak datar. Dia hanya berbicara dengan senyum tipis, "Haha, aku akan merendahkan diriku di level mereka hari ini!"      

Sambil tersenyum, aura di badan Ye Yuan tiba-tiba menguat. Dia langsung merasakan dirinya merendahkan dunia yang dilihatnya.      

Ekspresi Gongyang Lie berubah. Dia tidak menyangka kalau reaksi Ye Yuan akan menjadi begitu intense.      

Dia pikir dengan adanya begitu banyak sosok Langit di sini, dan juga dirinya-yang seorang Kaisar Surgawi pemimpin semua kehidupan, dia akan mudah mempermainkan Ye Yuan?      

Namun, Ye Yuan sama sekali tidak bermain dengan dirinya!      

Apa benar kalau Ye Yuan yang sekarang ada di depannya sungguh seorang Dewa Sejati?      

Mata Gongyang Lie mulai mengabur.      

"Gongyang Lie, kau tidak perlu berpura-pura setuju denganku, sementara dalam hati kau menentangku! Bangsa siluman selalu merasa menjadi bangsa yang mulia dan terus terang. Kalau kau tidak percaya padaku, katakan saja. Kau tidak perlu membuat mereka datang dan menekanku. Kau terlalu lama mewujud sebagai manusia dan akan kehilangan nyali leluhurmu juga, kan?" tanya Ye Yuan.      

Wajah Gongyang Lie menjadi gelap. Dia hampir memuntahkan darah tuanya.      

Ye Yuan sungguh tidak tedeng aling-aling ketika melawan dirinya yang seorang Kaisar Surgawi ini.      

Jika ada petarung junior macam ini berbicara kepadanya dengan gaya Ye Yuan, mereka pasti sudah lama akan dipukuli olehnya sampai mati hanya dengan dia bersin.      

Namun, orang di depannya ini adalah Tuan Guru Kedua yang dia angkat sendiri oleh Pendeta Tinggi Leluhur Suci. Siapa yang berani menyentuhnya?     

Dia masih bisa memainkan trik kecil-kecilan, tetapi untuk benar-benar mengambil tindakan, itu adalah pantangan besar baginya.     

"Aku … aku yang seorang Kaisar ini tidak yakin! Apa kau, Dewa Sejati ini, bisa memikul nama Guru Kedua?" Gongyang Lie marah sampai wajahnya memerah ke telinga ketika dia berbicara.      

Di bawah, para sosok Langit sudah lama menatap pemandangan ini dengan ekspresi tercengang.     

Baru kali pertama mereka melihat ada seorang petarung Dewa Sejati yang berani menentang Kaisar Surgawi yang telah hidup selama beberapa juta tahun. Orang-orang yang berada di dua alam ini datang dari dua dunia yang sama sekali berbeda!     

Lupakan soal Dewa Sejati, bahkan orang di tingkat Langit sekalipun bisa dipukul sampai mati dengan satu tamparan.      

Seorang Gongyang Lie bahkan tidak perlu menggerakkan tangannya jika dia sungguh ingin membunuh Ye Yuan. Hanya saja, gelar Guru Kedua ini sungguh luar biasa!      

"Hahaha ..."     

Ye Yuan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak begitu dia mendengar kalimat Gongyang Lie.      

"Gongyang Lie, apa kau pikir kalau Pendeta Tinggi Leluhur Suci itu semakin dungu seiring bertambahnya usianya?"      

Wajah Gongyang Lie berubah. Dia berbicara dengan nada cemas dan marah, "Kau … kau ini ngawur! Kenapa … kenapa aku sampai punya pikiran semacam itu!"      

Ye Yuan tersenyum acuh tak acuh.      

"Tidak perlu menutupinya. Aku tahu kalau yang berpikir seperti bukan hanya dirimu tetapi juga mereka! Tapi, biar aku memberitahumu hal ini, aku ini sungguh bukan lawan Pendeta Tinggi Jambul Merah sekarang! Namun, tak lama lagi, aku akan bisa melewatinya!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.