Dewa Obat Tak Tertandingi

Ruang Karakter Langit No.6



Ruang Karakter Langit No.6

1"Eh, ada pendatang baru di sini. Ya ampun! Dia diatur supaya tinggal di Karakter Langit No.6. Seberapa besar dendam orang ini padanya?!"      

"Terakhir kali ada seorang anak yang masuk ke Ruang Karakter Langit No.6, seluruh tubuhnya sehitam arang terbakar keesokan harinya. Dia menangis ingin pulang. Sungguh sangat lucu."     

"Heh heh, ada sebuah pertunjukan bagus untuk ditonton lagi. Ayo, kita lihat."     

…     

Begitu Ye Yuan memasuki ruangan, ada tiga tatapan mata yang terarah ke badannya. Ye Yuan melihat ke arah ketiganya sambil tersenyum tipis, "Halo. Aku orang baru di sini. Namaku Ye Yuan."     

Tidak ada yang menjawabnya. Tatapan mereka semua tampak tidak ramah. Ye Yuan pastinya tidak keberatan juga dan berjalan ke sebuah tempat kosong sendirian. Kali ini, seorang lelaki berbadan kekar duduk di sebuah ranjang berbicara.     

"Siapa yang mengizinkanmu tidur di sini?"      

Ye Yuan tersenyum ketika dia mendengar pertanyaan ini.     

"Tidak di sini. Lalu, di mana aku tidur?"      

Lelaki kekar ini menyenggol mulutnya dan menunjuk ke luar pintu.     

"Di koridor!"     

Dalam hati Ye Yuan paham, orang-orang ini kelas meremehkannya. Apa mereka pikir Ye Yuan ini orang yang mudah untuk dirundung?      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Di sana? Sungguh bagus sekali!"      

Ketika si lelaki kekar melihat Ye Yuan cukup 'pintar', dia menyeringai.     

"Karena kau sadar kalau itu bagus, kenapa kau tidak cepat-cepat minggir? Kakak Hu Feng yang memutuskan sesuatu di asrama ini. Hanya ketika dia mengizinkanmu masuk maka kau boleh masuk."      

Tatapan mata Ye Yuan terarah ke seorang lelaki muda pemalas yang berbaring di ranjang. Dilihat dari pakaiannya, dia pastinya murid pendeta level tinggi di kuil ini.      

Kuil Pendeta merekrut para murid setiap sepuluh tahun sekali. Meski yang lulus hanya sedikit, selama bertahun-tahun, masih ada cukup banyak murid di sini.      

Menurut peraturan yang ada di Kuil Pendeta, hanya orang yang bisa lulus ujian dalam kurun seribu tahun yang bisa tinggal di kuil. Sementara untuk orang-orang yang terus-menerus gagal, mereka akan ditaruh di berbagai macam ibukota besar atau tempat lain.      

Apa pun itu, mereka tidak bisa tinggal di kuil lagi. Hu Feng ini sepertinya murid veteran di sini.      

Begitu Ye Yuan mendengar kalimat si lelaki berbadan kekar, dia langsung berkata dengan nada santai, "Bagus sekali, Kakak lebih baik pergi dan tinggal di sini. Aku hanya orang baru di sini dan sedikit merasa tidak nyaman. Lebih baik aku tinggal di dalam."      

Ketika Hu Feng mendengar kalimat Ye Yuan, ada sekilas senyuman cemoohan di bibirnya. Kali ini, ada beberapa orang yang sudah berkumpul. Semua orang menjadi bersemangat melihat pemandangan ini.      

"Ha, anak ini benar-benar keras kepala. Amarah Tie Zhao akan segera meledak, kan?"      

"Anggap saja anak ini akan langsung terbakar menjadi arang hitam juga! Selain Hu Feng, tidak ada orang yang bisa menekan teknik pengendalian api Tie Zhao!"      

Pria kekar bernama Tie Zhao itu membeku ketika dia mendengar kalimat ini dan berkata dengan sangat marah, "Seorang murid pendeta baru berani berani mengacaukanku? Heh, kalau aku tidak menunjukkan diriku yang sebenarnya, sepertinya kau tidak akan tahu seberapa dalam perairan kuil itu!"     

Selesai berbicara, telapak tangan pria kekar itu mendesak. Sekelompok api biru tua berubah menjadi ular api, ditembakkan ke arah Ye Yuan.     

Ye Yuan menghela napas sedikit di dalam hatinya. Orang ini benar-benar tidak tahu luasnya langit dan bumi. Dia benar-benar bermain api di depan leluhur yang ahli api.     

Bukankah ini namanya mencari pelecehan?     

Dengan santai, Ye Yuan meraihnya. Ular api itu langsung tersangkut di telapak tangannya.     

Ye Yuan membalik telapak tangannya, ular api itu melompat begitu senangnya. Api dewa ini seolah-olah milik Ye Yuan. Mata Hu Feng yang awalnya sedikit menyipit tiba-tiba terbuka. Dia tampak terkejut.     

Ye Yuan sangat mengenal teknik api Tie Zhao. Orang biasa sama sekali bukan tandingannya.     

Sekarang, teknik api ini dengan mudah diselesaikan oleh anak ini.     

Tie Zhao sendiri membuka matanya lebar-lebar. Seluruh wajahnya menunjukkan kalau dia tidak percaya. Ye Yuan dengan santai meraih. Dia kehilangan kendali atas api dewa!      

"Hanya seperti ini!" Ye Yuan berkata dengan nada dingin.     

"Bos, bajingan ini bukanlah orang biasa!" Tie Zhao berkata dengan sungguh-sungguh.     

Hu Feng mendengus dingin dan berkata, "Bahkan seekor naga sekalipun harus melilit untukku begitu dia masuk Kamar Karakter Langit No. 6! Serang!"      

Perintah ini membuat tiga naga api terbelah menjadi tiga arah, mereka terbang menuju Ye Yuan bersamaan. Suhu di dalam ruangan tiba-tiba naik.     

Teknik pengendalian api Hu Feng benar-benar mengesankan. Naga apinya jelas jauh lebih kuat dari dua lainnya.     

Wajah Ye Yuan berubah, kedua tangannya dengan cepat membentuk segel. Dia sebenarnya hampir tidak memblokir tiga naga api lawan satu.      

Melihat penampilan Ye Yuan yang tegang, Hu Feng tersenyum dingin dan berkata, "Aku pikir kau memiliki tiga kepala dan enam lengan, bukankah kau masih tunduk dengan patuh? Bocah, aku berubah pikiran, malam ini, kamu tidur di jamban!"     

Tie Zhao tertawa keras dan berkata, "Kau berani memprovokasi Boss Hu, kau benar-benar minta dipukul! Akan tetapi, untuk bisa memaksa Bos Hu untuk mengambil tindakan secara langsung, kau bisa cukup berbangga pada dirimu."     

Ye Yuan tiba-tiba berseri-seri. Penampilannya berubah menjadi santai.     

"Aku memberi jalan kepada kalian, jadi jangan menganggapnya serius. Jamban ini, kalian sebaiknya tidur sendiri di sana."     

Selesai berbicara, jari-jari Ye Yuan bergerak cepat. Tiga naga api benar-benar memutar ujung tombak dan terbang ke arah pemiliknya!     

Hu Feng dan dua temannya saat ini sedang senang. Begitu mereka melihat pemandangan ini, wajah mereka mau tak mau langsung berubah. Mereka ingin lari tapi sudah terlambat.      

Duar!      

Tiga sosok ini berubah menjadi sehitam arang.     

Ketiga orang itu terlihat hitam pekat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hanya sepasang mata yang berkedip yang tidak hitam. Rasa sakit kepalanya belum sepenuhnya hilang. Asap terus mengepul di atas kepala ketiga orang itu. Mereka sudah seperti bebek panggang utuh.     

"Mana mungkin? Kakak Hu Feng benar-benar kalah dalam pertempuran api! "     

"Lebih dari sekadar kalah. Api dewa mereka sendiri sebenarnya dikendalikan oleh orang-orang!"     

"Siapa bocah ini? Dia memenangkan pertarungan tiga lawan satu!"      

…     

Gelombang seruan semakin terdengar kencang di luar rumah. Mereka tercengang melihat pemandangan di depan mata mereka sendiri. Teknik pengendalian api Hu Feng merupakan yang pertama di antara semua murid di sini. Hari ini, dia benar-benar kalah dari seorang anak yang baru saja masuk!     

"Pffft!"     

Hu Feng meludahkan seteguk asap dan berteriak, "Serang dia untukku! Hancurkan bajingan itu!"      

Ye Yuan tidak memberikan pukulan berat. Dia hanya menempatkan ketiganya dalam keadaan menyesal. Semua rambut mereka dari ujung kepala sampai ujung kaki terbakar.     

Pada saat ini, Hu Feng sudah sangat marah.     

Dengan satu perintah, ketiganya menerkam dengan ganas seperti harimau dan serigala.     

Ye Yuan tertawa sinis dan berkata dengan dingin, "Tidak bisa bertarung dengan api dan ingin menggunakan kekuatan? Sayang sekali, kalian salah perhitungan!"     

Duar!     

Duar!     

Duar!      

Ada tiga suara keras. Tiga sosok melesat mundur, bertabrakan hingga seluruh rumah berantakan. Semua orang tercengang melihat ini semua. Di antara tiga orang ini, Hu Feng adalah peringkat empat tahap akhir, sementara dua lainnya sama-sama berada di peringkat empat tahap menengah puncak.     

Dan orang-orang seperti ini bahkan tidak bisa menerima serangan dari Ye Yuan!     

Ye Yuan memandang ketiga orang itu dengan acuh tak acuh dan berkata, "Kalian bertiga tahu apa yang harus dilakukan?"     

"M-Mengerti! Kami … Kami akan tidur di jamban!" Hu Feng meratap.     

Wajahnya gelap gulita, sulit untuk melihat ekspresinya. Akan tetapi, tidak perlu dilihat pun, orang juga akan tahu kalau ekspresinya saat ini pasti sangat jelek.     

"Tahu dan kau masih tidak bergerak? Apa kau ingin mengirim kalian ke sana?" Ye Yuan berkata dengan dingin.     

"Ya ya ya!"     

Ketiga orang itu berkata serempak dan bergegas keluar dari pintu. Mereka benar-benar berlari ke arah jamban. Semua orang tercengang melihat punggung ketiganya.      

"Ya ampun, aku menebak awalnya tapi tidak menebak akhirnya."     

"Siapa yang mengira bahwa Hu Feng yang sombong benar-benar akan mendapatkan hari seperti ini?"      

"Pendatang baru ini sangat tangguh! Terlepas dari apakah ilmu pengobatan dan bela dirinya, dia benar-benar unggul!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.