Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Jangan Ada Pikiran untuk Pacaran



Jangan Ada Pikiran untuk Pacaran

1Setelah Qiao Mianmian melambai pada Tu Yilei, ia kemudian berbalik dan berjalan menuju pintu masuk lift.     

"Nona, tunggu sebentar." Ketika Qiao Mianmian hampir masuk ke lift, namun Tu Yilei malah menghentikannya.     

Qiao Mianmian menoleh, "Hah?"     

Tu Yilei mengacungkan jarinya ke arah Qiao Mianmian, "Nama? Aku masih belum tahu siapa namamu."     

"Qiao Mianmian," jawab Qiao Mianmian sambil menekuk sudut bibirnya, dan memperlihatkan senyum manis. "Namaku Qiao Mianmian."     

Begitu Qiao Mianmian tersenyum, Tu Yilei segera menggelengkan kepalanya. Sampai Qiao Mianmian masuk ke lift, ia masih melihat ke arah lift. Melihat ini, agen Mai Ke merasakan krisis di dalam hatinya. Begitu pintu lift ditutup, ia lantas memasang wajah serius dan berkata dengan nada yang sangat serius, "Xiao Tutu, aku beritahu ya, karirmu sedang meningkat sekarang. Jangan ada pemikiran untuk pacaran!"     

Jika itu adalah artis wanita lain, mungkin Mai Ke juga tidak akan khawatir. Tapi penampilan pendatang baru yang bernama Qiao Mianmian barusan terlihat terlalu cantik. Bahkan jika Mai Ke telah berkecimpung di industri hiburan selama bertahun-tahun, ia jarang melihat gadis cantik dengan temperamen yang bersih dan murni.     

Begitu melihatnya, Mai Ke tiba-tiba menahan diri untuk tidak memikirkan cinta pertamanya sendiri. Ia terpaksa harus mengatakan bahwa ketika melihat wajah Qiao Mianmian, bahkan hatinya sedikit tersentuh. Belum lagi, Tu Yilei, anak muda seperti itu.     

Meskipun Tu Yilei adalah bintang paling top, tapi ia belum pernah menjalin hubungan sebelumnya. Bahkan urusan percintaannya masih seperti kertas kosong, dan ia masih sangat polos. Namun, ketika tiba-tiba melihat gadis kecil yang begitu murni dan cantik, mungkin memang sulit untuk tidak tergoda.     

Di industri hiburan tidak akan kekurangan wanita cantik. Tapi wanita yang temperamennya bersih dan segar seperti itu adalah yang sebenarnya sangat jarang. Sebagai agen Tu Yilei, Mai Ke tentu tahu tipe gadis seperti apa yang disukai si brengsek kecil ini. Gadis seperti Qiao Mianmian itu adalah hidangannya. Saat Qiao Mianmian tersenyum padanya barusan, matanya sungguh menatapnya lurus.     

"Mai Ke, kau mau pergi ke mana?" tanya Tu Yilei sambil mengulurkan tangannya dan melepas topi di kepalanya. Kemudian ia menyisir rambut berwarna pirang alaminya dengan jari-jarinya. Lalu, nada bicaranya terdengar seperti sangat tidak setuju, "Aku tidak tertarik dengan hal-hal ini sekarang. Kapan aku berpikir untuk pacaran, aku pasti memberitahumu. Tapi, sekarang aku pasti tidak punya pemikiran dalam hal ini."     

Mai Ke tercengang, matanya menyipit, lalu ia menatap Tu Yilei dengan sepasang mata yang tajam untuk beberapa saat, dan berkata dengan ragu, "Apakah benar-benar tidak memiliki pemikiran seperti itu?"     

"Benar-benar tidak ada," jawab Tu Yilei sambil menoleh dan menatap Mai Ke dengan tenang.     

"Gadis bernama Mian apalah itu, apa kau tidak menyukainya?"     

Tu Yilei terkejut sesaat, dan wajahnya segera kembali ke kealamian, "Aku menyukainya," jawabnya.     

Wajah Mai Ke langsung berubah. Namun, saat ia hendak memarahi Tu Yilei, ia mendengar Tu Yilei berkata dengan senyuman rendah, "Siapa yang tidak menyukai gadis secantik itu. Apa kau tidak menyukainya?"     

"Suka yang kau katakan itu seperti..."     

"Murni penghargaan, tidak ada yang lain," jawab Tu Yilei yang memiliki tinggi 186 cm. Ia lalu menundukkan kepalanya, mengulurkan tangan dan menekan bahu Mai Ke sambil mengangkat alisnya. "Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Jangan khawatir, aku tidak akan melakukannya. Sudahlah, jangan khawatir tentang ini, ayo kita masuk."     

———     

Setelah Qiao Mianmian masuk ke lift, ia mengirim pesan WeChat ke Jiang Luoli: 'Luoluo, aku baru saja melihat Tu Yilei. Wah aslinya ganteng banget, mukanya super kecil, fitur wajah super halus, kulit super bagus, kepribadiannya super baik, mudah di dekati, tidak ada jarak sama sekali'.     

Jiang Luoli beberapa detik kemudian membalasnya: 'Benarkah? Sial, cepat kau ambil gambar dan tunjukkan padaku. Temukan sudut yang lebih baik untuk memfotonya, aku ingin menggunakannya sebagai wallpaper!'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.