Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Bagaimana Ia Bisa Begitu Kejam!



Bagaimana Ia Bisa Begitu Kejam!

1"Dia juga baru saja pergi, dan dia telah menjagamu di rumah sakit sebelumnya," kata Lin Huizhen yang berbohong karena takut putrinya akan terlalu sedih.     

Faktanya, setelah Su Ze mengantar Qiao Anxin ke rumah sakit dan pergi, Su Ze tidak pernah datang lagi. Lin Huizhen menelepon Su Ze, tetapi Su Ze hanya mengatakan bahwa ia sibuk dan akan datang kembali ketika ia punya waktu. Tapi tidak peduli seberapa sibuknya, hingga tidak tahu ke mana perginya.     

Jarak perusahaan Su tidak jauh dari rumah sakit. Bahkan jika Su Ze menyisihkan satu jam untuk datang, itu juga tidak apa-apa. Entah apakah bahkan waktu satu jam saja tidak ada, atau mungkin memang tidak ingin datang.     

Lin Huizhen menebak bahwa itu ada hubungannya dengan pertengkaran hari itu. Qiao Anxin baru saja bangun saat ini. Tidak peduli berapa banyak pertanyaan yang ada di dalam hatinya, namun juga tidak tepat kalau bertanya untuk saat ini.     

"Bu, jangan bohong padaku." Wajah Qiao Anxin pucat, dengan satu tangan mengepalkan tinjunya. Kemudian ia menggertakkan gigi dan berkata dengan getir, "Dia sama sekali tidak pernah datang ke rumah sakit, bukan? Karena anak ini, dia baru bersama denganku, tapi sekarang anak ini sudah tidak ada, jadi dia ingin putus denganku."     

Air mata menetes di mata Qiao Anxin, "Bagaimana dia bisa begitu kejam! Bu, bagaimana dia bisa begitu kejam?! Jika bukan karena dia sendiri, anakku tidak akan keguguran..." ucapnya.     

"Apa, kau bilang dia ingin putus denganmu?" Ayah Qiao yang terdiam beberapa saat, wajahnya tiba-tiba berubah dan menjadi sedikit cemas. "Anxin, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Su Ze mengatakan ingin putus denganmu?" tanyanya.     

Lin Huizhen juga mengubah ekspresinya, "Ya, Anxin, Su Ze mengatakan ingin putus denganmu? Bukankah dia sangat menyukaimu, dan dia masih berencana menikahimu?" tanyanya juga.     

Kedua suami istri ini berharap Qiao Anxin dapat menikah dengan keluarga Su secepat mungkin untuk mengubah situasi keluarga Qiao saat ini. Dapat dikatakan bahwa Su Ze adalah satu-satunya harapan bagi keluarga Qiao untuk bertahan. Jika Su Ze dan Qiao Anxin putus, entah bagaimana keluarga Qiao bisa berdiri.     

Pada saat ini, ketika Qiao Anxin mengatakan bahwa Su Ze akan putus dengannya, kedua suami istri itu terlihat sangat cemas. Qiao Anxin mengalami tekanan keguguran dalam waktu singkat, dan ia memiliki firasat bahwa Su Ze ingin putus dengannya. Untuk sementara, hatinya terasa bingung dan sedih.      

Awalnya Qiao Anxin ingin mendapatkan kenyamanan dan kehangatan dari keluarganya. Namun, tanpa diduga, keluarganya malah tampak lebih khawatir tentang apakah Su Ze akan putus dengannya daripada peduli untuk menenangkannya.     

Mereka takut Su Ze akan putus dengan Qiao Anxin. Jika begini, keluarga Qiao tidak bisa bergantung pada keluarga Su. Ketika melihat keuntungannya di depan mata mereka, kehidupan dan kematian putri kandungnya sepertinya tidak penting lagi.     

Qiao Anxin sangat marah hingga seluruh tubuhnya bergetar. Ia lalu menepis tangan Lin Huizhen, menangis dan berteriak, "Ayah, Ibu, anakku sudah pergi. Cucu laki-laki kalian dibunuh oleh Su Ze, apakah kalian malah tidak menyalahkannya? Dia menindas putri kalian seperti ini, apakah kalian tidak ingin membantuku mendapatkan keadilan?!"     

"Anxin, aku yakin A Ze pasti tidak sengaja," kata Lin Huizhen yang takut putrinya akan melakukan hal-hal yang tidak rasional karena dorongan hati, dan buru-buru membantu Su Ze berbicara.      

"Kau sedang mengandung anaknya di dalam perutmu, sejahat-jahatnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri. Bagaimana mungkin dia benar-benar ingin menyakiti anaknya? Dia bersedia bersamamu demi anak itu, dan itu menunjukkan bahwa dia menghargai anak ini. Beri tahu ibu apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian. Ibu akan membantu menganalisis siapa yang benar dan siapa yang salah," lanjut Lin Huizhen.     

Dengan air mata keluhan di mata Qiao Anxin, kemudian ia membuka mulutnya dan ingin berbicara. Tetapi, ketika ia memikirkan hal-hal yang terjadi sebelum ia koma, mulutnya yang baru saja terbuka perlahan menutup kembali.     

Qiao Anxin tidak dapat mengatakannya. Jika mengatakannya, ia merasa bahwa itu tidak masuk akal. Apalagi Su Ze memang tidak sengaja saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.