Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

1Qiao Mianmian memesan dua jam waktu bernyanyi, dan sekarang kurang dari satu jam telah berlalu. Konsumsi di sini cukup tinggi, dan ia enggan jika pergi lebih awal. Dirinya sudah datang, karena tidak bisa membuang-buang uang, ia memutuskan untuk bertahan bernyanyi selama dua jam, lalu baru pergi.     

Setelah itu Qiao Mianmian mengklik beberapa lagu yang biasanya ia sukai, dan bernyanyi satu demi satu. Setelah bernyanyi selama lebih dari sepuluh menit, ia mendengar seseorang mengetuk pintu dari luar. Ia berpikir bahwa itu adalah seorang pelayan, jadi ia langsung mengambil mikrofon dan berkata, "Masuk."     

Pintu ruangan dibuka. Ketika Qiao Mianmian hendak menyanyikan lagu berikutnya, ia tiba-tiba mendengar suara yang dikenalnya, "Qiao Mianmian, itu kau..."     

Qiao Mianmian mengangkat kepalanya dan melihat wajah yang dikenalnya, membuatnya tidak bisa menahan untuk tidak terkejut, "Linda., apa itu kau..."     

Orang yang masuk ke dalam ruangan itu adalah Linda. Ia membuat janji dengan orang untuk membicarakan banyak hal malam ini, dan janjian di tempat ini. Lalu, ketika ia baru saja melewati ruangan ini, dirinya mendengar nyanyian yang sangat merdu. Sehingga ia tidak tahan ingin melihat orang yang bernyanyi.     

Linda baru saja menandatangani kontrak dengan perusahaan Huanyu. Meskipun perusahaan Huanyu telah menugaskan beberapa artis kepadanya, ia masih ingin menggali beberapa sabuk artis dan mengembangkan orangnya sendiri.     

Entah apa yang Huanyu berikan pada Linda, bagaimanapun bukanlah artis yang dibawanya, dan itu berbeda dari artis yang telah ia kembangkan. Namun, ia tidak menyangka bahwa orang yang bernyanyi di dalam ruangan itu adalah Qiao Mianmian.     

Dibandingkan dengan keterkejutan Qiao Mianmian, Linda jelas terlihat lebih terkejut. Wajahnya bahkan juga sulit untuk percaya, "Barusan ... Apakah kau yang bernyanyi?" tanyanya.     

Qiao Mianmian menatap Linda seperti ini, lalu ragu-ragu selama beberapa detik, akhirnya mengangguk dan menjawab, "Iya aku, ada apa?"     

Linda terkejut beberapa saat, kemudian ia memandang Qiao Mianmian dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan serius, dan kembali menatap wajahnya. "Kualitas suaramu sangat bagus. Aku barusan mendengar kau bernyanyi di luar, aku agak sedikit tertarik, jadi aku masuk dan ingin melihat seperti apa penyanyi itu," jelasnya tanpa ragu. "Tapi, tanpa diduga itu adalah kau." Mata Linda sekarang tampak bersinar-sinar, dengan ekspresi gembira.     

Linda benar-benar tidak menyangka. Lagi pula, ia belum pernah mendengar Qiao Mianmian bernyanyi. Tanpa diduga pula, kualitas suara Qiao Mianmian ternyata sangat luar biasa. Awalnya ia ingin merekrut Qiao Mianmian, tetapi secara tidak sengaja menemukan bahwa dirinya masih memiliki bakat ini, dan itu benar-benar membuatnya terkejut.     

"..." Qiao Mianmian melihat ekspresi kegembiraan Linda, seolah-olah ia telah menemukan harta karun, dan sudut mulutnya juga bergerak-gerak sedikit.     

"Mianmian, apakah kau sudah memikirkan dengan matang tentang masalah yang aku bicarakan denganmu sebelumnya?" Linda berkata lagi, panggilannya berubah, nada suaranya pun juga menjadi lebih intim.     

Qiao Mianmian merasa sangat tidak terbiasa. "Itu, aku..."     

"Katakan padaku, apa kekhawatiranmu?" tanya Linda yang tiba-tiba menyela sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, seolah Linda takut kalau Qiao Mianmian akan menolak. "Kau merasa aku pernah menjadi agen Qiao Anxin, dan juga telah bekerja di Xinghui selama bertahun-tahun, apakah kau takut aku akan kembali ke Xinghui?"      

"Jika kekhawatiranmu adalah hal ini, aku dapat memberitahumu 100%, bahkan jika dia, Su Ze berlutut di depanku dan memohon aku untuk kembali, aku tidak akan dapat kembali ke Xinghui lagi. Bajingan Su Ze ingin membantu Qiao Anxin membersihkan namanya, tapi malah mengatakan bahwa aku adalah orang yang menyebarkan rumor dan memfitnahmu di forum kampus Anda!"      

"Bajingan ini bukan apa-apa. Aku telah meninggalkan Xinghui. Tapi Su Ze masih ingin mencemarkan nama baikku. Jika aku melihatnya lagi lain kali, aku akan membunuhnya!"     

Linda tampak sangat marah, dadanya naik turun dengan sangat hebat. Setelah berbicara sampai akhir, nada bicaranya malah terdengar semakin marah. Ia seperti sedang berbicara tentang musuh yang membunuh ayahnya sendiri.