Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Penyakit Jantung Dapat Disembuhkan



Penyakit Jantung Dapat Disembuhkan

2Seharusnya tidak mungkin. Siapa yang akan suka sedang seseorang yang penyakitan? Qiao Chen bahkan tidak memiliki tubuh yang sehat dan normal sekarang, jadi apa haknya untuk memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya?     

"Kak, apakah penyakitku benar-benar dapat disembuhkan?" tanya Qiao Chen pada Qiao Mianmian. Mata gelapnya tidak bersinar dan menunjukkan rasa tidak percaya diri, "Saat aku di sekolah menengah pertama, seorang teman sekelas memiliki penyakit yang sama denganku. Dia juga telah melakukan operasi dan melakukan sangat banyak pengobatan. Tapi... Dia masih tetap saja meninggal."     

"Kak," Qiao Chen mengangkat kepalanya. Matanya yang gelap dan jernih ditutupi dengan lapisan air mata. Suara anak laki-laki itu sedikit tercekat, "Mungkinkah aku juga... Tapi... Aku tidak rela meninggalkanmu."     

"Chenchen, jangan bicara sembarangan," tegur Qiao Mianmian sambil mengerutkan kening. Ia mengulurkan tangan dan memeluk tubuh kurus remaja itu dengan satu tangan, lalu tangannya yang lain mengelus rambut pendek Qiao Chen yang dipotong rapi. Suaranya sedikit tercekat, "Penyakit jantung bisa disembuhkan. Kau pasti tidak akan sama dengan teman sekelasmu."     

Qiao Mianmian berusaha meyakinkan Qiao Chen, "Kakak iparmu sangat ahli di bidang terkait. Katanya, dia akan melakukan operasi untukmu dan penyakitmu akan sembuh. Setelah saatnya tiba, kau akan menjadi seperti orang normal. Kau harus percaya padanya, oke?"     

"Tidak semua penyakit jantung tidak bisa disembuhkan. Penyakit ini bisa diobati. Kita hanya perlu bekerja sama dengan dokter untuk mengobati penyakitnya dan pasti akan baik-baik saja. Nanti aku akan tanya kapan kakak iparmu bisa melakukan operasi. Kita akan lebih cepat melakukan operasinya, lalu tidak akan ada masalah."     

Qiao Mianmian sendiri tidak terlalu percaya diri saat mengatakan kata-kata ini. Penyakit jantung memang bisa disembuhkan, tetapi memang… Dalam situasi seperti Qiao Chen, ada setengah kemungkinan untuk sembuh atau gagal. Tetapi, Qiao Mianmian tidak bisa mengatakan itu. Jika ia sendiri tidak percaya diri, apa yang harus dilakukan Qiao Chen?     

"Chenchen, percayalah pada kakakmu dan juga percayalah pada kakak iparmu. Kau sendiri juga harus percaya. Jangan berpikir sembarangan lagi, oke?"     

Qiao Mianmian tenang sejenak dan suasana hati Qiao Chen juga berangsur-angsur stabil. Qiao Chen sedikit mendorong Qiao Mianmian dengan sedikit malu dan wajahnya memerah, "Kakak, maaf. Aku membuatmu mengkhawatirkanku lagi."     

Qiao Mianmian mencubit wajah putih dan tampan Qiao Chen, seperti yang sering ia lakukan ketika Qiao Chen masih kecil, "Karena kau tahu, nantinya kau tidak perlu berpikir sembarangan."     

"Iya," Qiao Chen mengangguk.     

Setelah beberapa detik, Qiao Chen bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apakah Kakak Ipar adalah seorang dokter? Bukankah dia membuka sebuah perusahaan?"     

"Dia dulunya seorang dokter," jawab Qiao Mianmian dengan tidak yakin. Ia juga tidak tahu banyak tentang masalah ini dan itu semua ia dengar dari Lu Rao, Beberapa tahun lalu, dia sudah tidak praktik sebagai dokter. Sekarang dia membuka bisnisnya sendiri."     

Qiao Mianmian memberitahu Qiao Chen sebanyak yang ia tahu, "Tapi, Kepala Rumah Sakit sudah mengatakan bahwa kakak iparmu sangat mahir. Hanya dia yang bisa melakukan operasi untukmu dan tingkat keberhasilan operasinya adalah 100%. Jadi, kau bisa menunggu untuk melakukan operasi dengan tenang dan memikirkan yang lainnya. Kau tahu itu?"     

"Iya," Qiao Chen merasa jauh lebih percaya diri setelah mendengar Qiao Mianmian mengatakan itu dan tidak merasa pesimis seperti sebelumnya.     

Qiao Mianmian teringat Mo Yesi yang masih menunggu mereka, lalu berkata, "Apakah kau baik-baik saja sekarang? Kakak iparmu bilang dia ingin merayakan kepulanganmu dari rumah sakit. Malah ini kita akan pergi makan. Apakah kau ingin pergi?"     

Qiao Chen tinggal di dalam kamar sepanjang sore dan banyak hal yang akhirnya ia mengerti. Meskipun hatinya masih sedikit tidak nyaman, ia juga tidak perlu tenggelam dalam emosi dan perasaan sedih. Qiao Chen mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku baik-baik saja. Jika Kakak Ipar mengundang untuk makan, aku tentu saja akan pergi."     

Sebuah senyuman terbit di wajah Qiao Mianmian. Ia meremas sisi wajah lain Qiao Chen lagi dan berkata sambil tersenyum, "Kau ingin makan apa? Aku akan pergi untuk berganti pakaian. Setelah selesai, kita akan langsung pergi keluar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.