Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Dia Seharusnya Tidak Akan Menjeratku Lagi di Masa Depan



Dia Seharusnya Tidak Akan Menjeratku Lagi di Masa Depan

0"Kata dokter, menjaga suasana hati itu sangat bermanfaat bagi tubuhmu. Kakak berharap kau bisa terus bahagia dan tidak memiliki banyak keresahan," kata Qiao Mianmian dengan penuh perhatian.     

Qiao Chen tercengang dan menarik kembali pandangannya. Ia menoleh dan melihat ke arah kakaknya di samping yang sangat bergantung padanya. Tiba-tiba hatinya terasa tidak enak dan matanya memerah.     

Qiao Chen berkata dengan tercekat, "Kakak, aku tidak sengaja menyembunyikannya darimu. Aku hanya merasa aku bisa mengurusnya sendiri dengan baik dan tidak perlu memberitahumu. Shen Xin dan aku…"     

Sebuah wajah yang berlinangan air mata muncul di benak Qiao Chen dan ia merasakan sedikit rasa tertusuk di hatinya.     

Qiao Chen lanjut menjelaskan, "Dia adalah teman sekelasku dan juga satu meja denganku. Shen Xin bilang dia menyukainya. Shen Xin ingin mengejarku dan ingin aku menjadi pacarnya. Tapi, aku telah menolaknya berkali-kali. Dia bilang hari ini adalah hari ulang tahunnya dan banyak teman sekelas kita yang pergi ke restoran untuk merayakan ulang tahunnya. Jadi, aku juga ikut pergi."     

Qiao Mianmian mengangguk setelah mendengarkan. Ia kira-kira mengerti apa yang sedang terjadi. Bukan karena Qiao Chen memiliki janji dengan Shen Xin sendirian untuk makan malam sendirian, melainkan karena dibohongi oleh Shen Xin.     

"Kakak, kau tenang saja. Aku tidak akan jatuh cinta lebih awal."     

Setelah Qiao Chen selesai berbicara, ia menarik napas dalam-dalam dan memberikan senyuman dari sudut bibirnya. Ia menatap mata khawatir Qiao Mianmian dan berkata, "Aku sudah memberitahunya dengan jelas hari ini. Dia seharusnya tidak akan menjeratku lagi di masa depan. Aku akan belajar dengan giat dan masuk universitas yang bagus. Hal-hal ini tidak akan mempengaruhiku."     

Qiao Mianmian menatap Qiao Chen dengan senyum yang tegas dan hatinya terasa sakit. Adiknya sendiri, apa ia bisa tidak mengerti?     

Mungkin awalnya Qiao Chen benar-benar tidak menyukai Shen Xin. Hanya saja, dalam kasus ini perempuan yang mengejar laki-laki lebih dulu.     

Shen Xin adalah gadis yang terlihat begitu cantik dan imut. Setelah Shen Xin mengejar dengan susah payah selama beberapa tahun, sangat sulit bagi Qiao Chen untuk mempertahankan perasaan awalnya yang tidak luluh oleh Shen Xin. Jika Qiao Chen sedikit pun benar-benar tidak peduli sama sekali, ia tidak akan berada dalam situasi seperti ini sekarang.     

Qiao Mianmian ingin mengatakan beberapa patah kata untuk menenangkan Qiao Chen, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa. Meskipun ia bisa melihat masalahnya, tetap saja tidak mudah untuk bertanya. Baginya, hasil yang seperti ini sekarang juga sudah bisa dianggap bagus.      

Dari sikap Shen Rou terhadap Qiao Chen, bisa dilihat bahwa konsep status keluarga bagi keluarga Shen sangat berat. Keluarga Shen benar-benar tidak memandang keluarga Qiao saat ini. Bahkan, jika Shen Xin sangat menyukai Qiao Chen, itu juga tidak berarti banyak.     

Belum lagi, ketika mereka sudah masuk universitas di masa depan. Mungkin mereka akan terpisah satu sama lain. Bisakah Shen Xin dan Qiao Chen diizinkan untuk bersama-sama, sedangkan keluarga Shen begitu menitikberatkan status keluarga?      

Qiao Mianmian merasa sangat marah ketika ia memikirkan kata-kata Shen Rou yang penuh penghinaan. Jika bukan karena Mo Yesi yang berada di sana, ia tidak akan membiarkan Shen Rou pergi begitu saja seperti itu. Mo Yesi jadi bertengkar dengan Gong Zeli karena Qiao Mianmian, padahal ia tidak ingin terlalu merepotkan.     

Sekarang, Qiao Chen benar-benar menolak Shen Xin. Jika melihat reaksi Shen Xin, seharusnya gadis itu menyerah untuk mengejar Qiao Chen. Akhir seperti itu bagus untuk keduanya. Biarpun kedua anak muda itu akan bersedih sebentar karena kejadian ini, itu akan lebih baik daripada rasa sakit yang akan mereka hadapi setelah bersama.     

"Hm... Kakak percaya padamu. Cukup bagi kakak jika kau bisa mengerti," kata Qiao Mianmian.     

Setelah Qiao Mianmian terdiam beberapa saat, ia meletakkan satu tangannya di bahu Qiao Chen dengan ringan dan berkata dengan sedikit kesungguhan, "Chenchen, hal terpenting bagiku sekarang adalah segera melakukan operasi untukmu dan kau bisa pulih lebih cepat. Ini lebih penting dari apapun."     

Tatapan mata Qiao Chen menjadi sedikit muram ketika ia memikirkan tentang penyakitnya sendiri. Shen Xin belum tahu bahwa dirinya sakit. Akankah Shen Xin tetap menyukai Qiao Chen setelah tahu bahwa ia mengidap penyakit jantung dan bisa meninggal kapan saja?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.