Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Mianmian, Aku Harap Kau Bisa Mencintaiku



Mianmian, Aku Harap Kau Bisa Mencintaiku

1Ryan menatap Qiao Chen dan berkata sambil tersenyum, "Tuan, Nyonya, kamar Tuan Qiao sudah siap. Apakah kalian ingin membawa Tuan Qiao melihatnya sekarang?"     

"Ya," Mo Yesi mengangguk, "Bawa dia untuk melihatnya terlebih dahulu."     

Setelah Mo Yesi selesai berbicara dengan Ryan, ia menoleh dan berkata kepada Qiao Chen, "Pergi dan lihat kamarmu dulu. Jika kau merasa tidak puas atau kurang sesuatu, kau bisa langsung memberitahu Ryan. Ryan adalah kepala pengurus rumah tangga di sini."     

Ryan memandang Qiao Chen dan tersenyum, "Tuan Qiao, silakan ikut dengan saya."     

Qiao Chen memandang Qiao Mianmian dan memanggil dengan sedikit bingung, "Ka"     

"Pergilah," kata Qiao Mianmian sambil menepuk pundak Qiao Chen, "Aku nanti akan mencarimu. Jika ada sesuatu, kau bisa langsung menemui Kepala Pelayan Ryan."     

Setelah Ryan membawa Qiao Chen melihat kamarnya, Qiao Mianmian dan Mo Yesi juga kembali ke kamar tidur mereka.     

"Jangan terlalu terbiasa memberikan banyak hal pada Chenchen," kata Qiao Mianmian pada Mo Yesi. Ia masih memikirkan soal niat Mo Yesi untuk memberikan mobil pada Qiao Chen. Alisnya mengerut dan ia berkata dengan nada tidak setuju, "Dia masih seorang pelajar sekarang dan biasanya juga dia tinggal di dalam sekolah. Jika kau memberinya mobil, dia sama sekali tidak bisa menggunakannya. Apalagi, mobil itu terlalu mencolok."     

Mobil-mobil yang dikendarai Mo Yesi adalah mobil bagus. Mobil yang hendak ia berikan untuk Qiao Chen pasti juga tidak jauh dari standar itu.     

Sekolah menengah atas tempat Qiao Chen belajar bukanlah sekolah anak bangsawan. Mengendarai mobil bagus ke sekolah akan terlalu mencolok dan menarik perhatian orang. Lebih pentingnya lagi, Qiao Chen masih kecil. Memberinya mobil mewah dan jam tangan mewah ini akan mengubah nilai-nilai hidupnya.     

"Apakah kau masih memikirkan tentang ini?"     

Mo Yesi terkekeh. Ketika ia mengulurkan tangannya untuk menutup pintu, ia sekaligus menarik Qiao Mianmian ke dalam pelukannya. Mo Yesi meletakkan kepalanya di atas kepala Qiao Mianmian dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.     

"Dia adalah adik laki-lakimu dan juga orang yang kau pedulikan. Jadi, aku akan bersikap sedikit lebih baik padanya. Ini hanya sebuah mobil. Apanya yang mencolok?"     

"Aku tahu, tapi…"     

"Sayang." Mo Yesi sepertinya tahu apa yang akan Qiao Mianmian katakan selanjutnya. Jari-jarinya yang ramping menyentuh bibi Qiao Mianmian dan ia tersenyum, "Jika kau khawatir mobil itu akan terlalu mencolok, bagaimana jika aku memberikan yang lebih murah? Sebelumnya, kau juga mengatakan bahwa terlalu mahal saat aku memberinya sebuah jam tangan. Sekarang saat aku ingin memberinya mobil, kau bilang itu terlalu mencolok."     

Mo Yesi akhirnya bertanya, "Kau ingin aku bagaimana? Aku ingin memberi adik iparku hadiah untuk memenangkan hatinya sehingga dia bisa membantuku mengatakan beberapa hal baik lagi di depan kakaknya. Apakah itu juga tidak bisa?"     

"....." Qiao Mianmian terdiam dan ada sedikit kebingungan di matanya, "Kita sudah menikah. Sebenarnya, kau tidak perlu…"     

"Ssst… Dengarkan aku."     

Jari-jari ramping dan putih Mo Yesi menekan lembut bibir Qiao Mianmian. Tatapan matanya yang dalam dipenuhi dengan senyuman lembut yang menenangkan. "Sayang, tahukah kau? Aku ingin lebih dari sekadar menjadi milikmu. Aku lebih ingin mendapatkan hatimu."     

Tatapan pria itu tulus dan menunjukan seluruh isi hatinya di depan Qiao Mianmian. "Meskipun kita tidak menikah karena cinta, aku berharap akan ada cinta di dalam pernikahan kita di masa depan. Mianmian, aku harap kau bisa mencintaiku."     

"Mo Yesi…"     

"Aku tahu bahwa semua butuh proses dan tidak perlu terburu-buru. Jadi, aku harus menemukan cara untuk membuatmu muncul perasaan. Ketika perasaanmu terhadapku terus bertumbuh, kau mungkin jatuh cinta denganku."     

"....."     

"Cara tercepat untuk membuatmu menyukaiku adalah bersikap baik terhadap orang yang kau pedulikan. Aku tahu bahwa kau dan Qiao Chen memiliki hubungan yang sangat baik. Jadi, sekarang aku mencoba menyenangkan dia demi mendapatkan hatimu. Kau jangan menghentikan aku, ya?"     

"....." Qiao Mianmian tidak bisa berkata-kata. Ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan pria seperti Mo Yesi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.