Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Tidak Tahan untuk Menggodanya



Tidak Tahan untuk Menggodanya

2Konon, memijat perut bagian bawah seperti ini bisa sedikit meredakan nyeri.     

Qiao Mianmian sebenarnya tidak merasakan banyak rasa sakit. Rasa sakit itu sekarang berada dalam kisaran yang masih bisa ia tanggung. Tetapi, entah mengapa, Qiao Mianmian tidak tahan untuk menggoda Mo Yesi saat melihat bahwa pria itu sangat gugup. Ia pun berpura-pura bergumam dengan lemah, "Hm, sangat sakit..."     

Mo Yesi langsung percaya bahwa itu benar. Pria itu bangkit dan bersiap berjalan keluar pintu, "Tunggu, aku akan segera kembali."     

Melihat Mo Yesi yang sudah sampai di pintu, Qiao Mianmian segera bertanya dengan lantang, "Kau mau pergi ke mana?"     

Mo Yesi menghentikan langkahnya dan membuka pintu sambil menjawab, "Merebuskan air gula merah untukmu. Tolong tahan sedikit. Aku akan segera kembali."     

Setelah Mo Yesi membuka pintu dan berjalan keluar, ia bertemu dengan Ryan yang sedang berjalan dengan Qiao Chen. Begitu Qiao Chen melihat Mo Yesi, ia berjalan cepat ke arahnya dan bertanya, "Kakak Ipar, di mana kakakku?"     

"Kebetulan kau datang," kata Mo Yesi sambil menepuk pundak Qiao Chen. Kemudian, ia memberitahu, "Kakakmu agak tidak nyaman. Masuklah ke kamar dan rawat dia."     

"Kakakku merasa tidak nyaman? Ada apa dengan dia?"     

Begitu mendengar Qiao Mianmian merasa tidak nyaman, Qiao Chen menjadi gugup. Mo Yesi terdiam beberapa detik dan tidak menjawabnya. Pria itu hanya berkata, "Kau akan tahu ketika kau masuk. Cepat masuk. Jangan diam saja. Cepat, cepat."     

Setelah selesai berbicara, Mo Yesi lanjut berjalan ke lantai bawah dengan tergesa-gesa dan meninggalkan Qiao Chen yang memasang tampang bingung. Seperti kata Mo Yesi, ia pun segera masuk.     

Qiao Chen masuk ke kamar tidur dan melihat Qiao Mianmian yang terbaring di tempat tidur. Ia mempercepat langkahnya dan berjalan ke sisi tempat tidur. Kemudian, Qiao Chen menatap kakaknya dengan gugup sambil bertanya dengan khawatir, "Kakak, mana yang tidak nyaman?"     

Ketika Qiao Mianmian mendengar langkah kaki, ia mengira Mo Yesi sudah kembali. Ia masih bertanya-tanya, Bagaimana bisa dia kembali begitu cepat? Setelah Qiao Mianmian melihat bahwa orang yang masuk adalah Qiao Chen, ia tertegun dan berkedip, "Siapa yang bilang bahwa aku merasa tidak nyaman?"     

"Kakak Ipar," jawab Qiao Chen, "Aku baru saja bertemu dengan Kakak Ipar. Dia bilang kau sedang merasa tidak nyaman dan memintaku datang untuk merawatmu. Tapi, Kakak Ipar pergi ke mana? Mengapa tidak dia sendiri yang merawatmu?"     

Qiao Mianmian terdiam beberapa saat, lalu menutupi mulutnya dan terbatuk sedikit, "Itu... Dia pergi untuk merebus air gula merah untukku?"     

"Merebus air gula merah untukmu. Dia merebuskannya untukmu..." Qiao Chen baru berbicara sampai setengah, lalu tiba-tiba ia tersadar dan wajahnya merona merah. Ia langsung bereaksi, "Kak, itumu (menstruasi) datang, ya?"      

"…Iya."     

Meskipun Qiao Chen adalah adik kandungnya sendiri, Qiao Mianmian tetap saja merasa malu jika harus membahas beberapa hal. Namun, Qiao Chen tahu soal penyakitnya itu. Sebagai seseorang yang telah merawat Qiao Mianmian berkali-kali dan memiliki pengalaman yang relevan, tentunya Qiao Chen lebih bisa merawatnya daripada Mo Yesi.     

Qiao Chen segera mengambil sebuah cangkir dan berjalan ke samping untuk mengambil secangkir air panas. Lalu, ia berkata pada kakaknya, "Kakak, minum air panas dulu."     

Meskipun 'minum air mendidih' adalah metode yang telah berkali-kali dikritik orang-orang di internet, air mendidih benar-benar berfungsi saat ini. Qiao Mianmian mengambilnya dan perlahan menyesap dua teguk air panas. Melihat Qiao Chen yang sedang berdiri di samping tempat tidur dan memandangnya dengan cemas, Qiao Mianmian mengangkat kepalanya dan tersenyum.     

"Hanya sedikit tidak nyaman. Ini tidak serius. Kau tidak perlu khawatir," kata Qiao Mianmian pada Qiao Chen.     

"Hanya sedikit saja?" Qiao Chen masih ingin memastikan karena ia merasa sedikit curiga, "Tapi, mengapa aku melihat Kakak Ipar bersikap sangat khawatir?"     

Sebelum Qiao Mianmian bisa menjawab, Qiao Chen berkata lagi, "Kakak Ipar sangat baik padamu, Kak. Dia benar-benar pergi untuk merebuskan air gula merah sendiri untukmu. Padahal, aku kira orang kaya seperti dia tidak akan pernah melakukan hal-hal ini sendiri."     

"...Dia belum pernah melakukan hal ini sebelumnya," kata Qiao Mianmian.     

"Jadi, Kakak Ipar membuat air gula merah untuk pertama kalinya dalam hidupnya untukmu?"     

"Eh…" Wajah Qiao Mianmian rasanya agak panas karena sedikit malu, lalu ia tersenyum dan menjawab, "Seharusnya begitu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.