Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Bukankah Tuan Muda menderita 'misogini'? Penyakit ini sudah diobati selama lebih dari sepuluh tahun, tapi belum juga sembuh. Kenapa tiba-tiba kondisi ini bisa membaik? Selain itu, belum lama ini Tuan Muda juga mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada wanita dan tidak berencana untuk menikah dalam hidupnya, begitu pikir Paman Zhang Ada terlalu banyak pertanyaan di benaknya dan pikirannya menjadi sedikit berantakan.     

"Iya," Mo Yesi melirik Paman Zhang dan mengerutkan bibir, "Aku juga memutuskan untuk membawanya kembali sementara, jadi aku tidak memberitahu kalian sebelumnya. Paman sekarang bisa pergi untuk melapor, katakan bahwa aku kembali membawa Nyonya Muda."     

Paman Zhang masih terkejut dan tidak mencernanya untuk beberapa saat. Tetapi, ia mengangguk dengan penuh semangat dan berkata, "Baik, saya akan pergi sekarang."     

Setelah Paman Zhang selesai berbicara, ia berbalik dan pergi meninggalkan mereka lebih dulu. Kemudian, Qiao Mianmian menarik lengan baju Mo Yesi dengan lembut dan bertanya dengan lembut, "Siapa saja yang ada di rumahmu hari ini?"     

Mo Yesi meremas telapak tangan Qiao Mianmian dan berjalan ke depan sambil memeluknya, "Ayahku pergi ke luar negeri dan akan kembali dalam beberapa hari. Di rumah seharusnya ada ibuku dan juga nenekku."     

"Lalu, di mana kakekmu?"     

"Kakek tuaku sudah meninggal karena sakit lima tahun lalu."     

"Maaf, aku tidak tahu."     

"Tidak apa," Mo Yesi mengaitkan bibirnya dan tersenyum, "Kakek menderita penyakit orang tua dan kemudian meninggal. Ini bukan sesuatu yang tidak boleh dikatakan."     

Keduanya berjalan sambil berbicara dan orang-orang terus datang menyapa mereka di sepanjang jalan. Qiao Mianmian pun ikut menerima penghormatan sepanjang jalan. Ia juga bisa merasakan bahwa banyak orang yang diam-diam menatapnya. Terlebih lagi, mereka menatapnya dengan mata yang penuh dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan, seperti Paman Zhang sebelumnya yang seperti baru melihat sesuatu yang luar biasa.     

Qiao Mianmian merasa seolah-olah ia telah berubah menjadi hewan langka. Namun, setelah memikirkannya, ia merasa bisa memahaminya. Mo Yesi terus mengidap penyakit aneh itu dan tidak dapat menyentuh wanita. Sekarang, Mo Yesi tiba-tiba membawa Qiao Mianmian pulang dan bersikap begitu intim dengannya. Semua orang yang tidak mengetahui kebenarannya pasti akan terkejut.     

Terus seperti ini, Qiao Mianmian berjalan dengan Mo Yesi ke aula sambil dilihat orang banyak. Setelah merasakan perasaan tidak nyaman di ruang tamu, ketidaknyamanan itu semakin meluas.     

"Nyonya Tua, Nyonya Besar, Tuan Muda sudah kembali."     

Segera setelah pelayan wanita menyelesaikan laporannya, Qiao Mianmian merasakan tatapan buruk tertuju padanya. Begitu ia mengangkat kepalanya, ia melihat Shen Rou duduk di sofa. Di sebelah Shen Rou adalah seorang wanita paruh baya yang berpakaian anggun dan mewah.     

Wanita paruh baya itu berusia sekitar 40 tahun dengan penampilan menarik, kulit cerah, dan aura elegan. Hanya dengan melihat sekilas, bisa ditebak bahwa wanita itu adalah seseorang dengan latar belakang terkenal. Wajah itu memiliki tujuh poin yang mirip dengan Mo Yesi. Qiao Mianmian menebak bahwa wanita itu pasti ibu Mo Yesi. Ia sangat layak menjadi wanita yang kaya. Begitu dilihat, gayanya secara keseluruhan berbeda dari orang biasa.     

Masih ada satu orang tua berusia enam puluhan tahun yang duduk di tengah sofa. Sama seperti wanita paruh baya tadi, orang tua itu memancarkan aura yang sangat baik. Meskipun usianya sudah lebih dari setengah abad, bisa dikatakan bahwa ia pasti sangat cantik ketika masih muda.     

Semangat wanita tua yang mulia itu tampak berbeda. Orang tua itu berkulit kemerahan dan penuh energi. Terlihat darinya bahwa ia pasti telah menjalani kehidupan yang sangat luar biasa dalam waktu yang lama sehingga ia dapat memupuk aura anggun dan luhur yang berbeda dari orang biasa. Tanpa perlu menebak, Qiao Mianmian tahu bahwa ia pasti adalah nenek Mo Yesi.     

Mendadak bertemu dengan Nyonya Tua Mo dan Nyonya Besar Mo seperti ini membuat persiapan mental yang telah Qiao Mianmian bangun sebelumnya jadi terasa tidak berguna.