Kecemburuan yang Mendalam
Kecemburuan yang Mendalam
Beberapa detik kemudian, jendela mobil perlahan diturunkan. Ketika Qiao Anxin melihat pria yang duduk di dalam mobil, ia merasa seolah napasnya terhenti. Detak jantungnya juga seolah terhenti karena ada pukulan keras yang menghantamnya dari dalam.
Meskipun mobil itu diparkir di bawah bayangan pohon dan jendela mobilnya hanya setengah terbuka, hal ini tidak menghalangi Qiao Anxin untuk melihat pria di dalam mobil. Pria itu menghadap ke samping dan hanya bagian samping wajahnya yang terlihat, namun Qiao Anxin sudah bisa melihat fitur wajahnya yang tegas.
Setiap garis di wajah pria itu seperti terukir. Hidungnya sangat mancung dan lurus, bibirnya tipis dan seksi, dan penampilannya jauh di luar imajinasi Qiao Anxin. Pria itu tidak tua, namun ternyata sangat muda dan secara visual terlihat seperti baru berusia sekitar 25 tahun.
Qiao Anxin berkecimpung di industri hiburan dan tidak kekurangan pria tampan di sekitarnya. Penampilan Su Ze juga termasuk salah satu yang terbaik di antara seratus pria tampan. Qiao Anxin pikir ia masih memiliki kekebalan tertentu terhadap pria tampan. Tetapi, pria di dalam mobil itu membuatnya merasa gelisah dalam sekejap.
Ketampanan Su Ze tak layak disebut di depan pria itu. Pria di Lamborghini ini adalah seorang pria tampan dengan ketampanan yang dapat membuat orang merasa tercekik. Dikhawatirkan wanita manapun yang melihatnya tidak akan mampu menahan pesonanya.
Awalnya Qiao Anxin berpikir bahwa meskipun pria yang didapatkan Qiao Minamian adalah pria kaya, pria itu pasti tua dan jelek. Pria itu pasti tidak dapat dibandingkan dengan Su Ze sama sekali. Namun, sekarang…
Melihat pria tampan dan elegan di dalam mobil ini membuat Qiao Anxin merasakan kecemburuan yang sangat mendalam. Setelah Qiao Mianmian dan Su Ze putus, Qiao Anxin ingin melihat Qiao Mianmian menjadi tertekan dan frustasi serta menjadi bahan lelucon orang-orang di luar sana. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa wanita jalang itu malah menemukan seseorang yang begitu tampan dan begitu kaya.
Jika pria ini lebih kaya dan lebih kuat dari Su Ze, keunggulan apa yang Qiao Anxin miliki di depan Qiao Mianmian!
Rasa cemburu membuat wajah Qiao Anxin menjadi terlihat buruk. Ia menggigit bibirnya erat-erat dan mati-matian menahan rasa tidak nyaman di dalam hatinya. Qiao Anxin memaksakan senyuman dari sudut bibirnya yang menurutnya paling manis, lalu berkata, "Tuan, terakhir kali kita bertemu di restoran berputar di Lijing, saya melihat Tuan bersama dengan kakak saya. Ketika saya baru saja melihat Tuan, saya langsung ingin datang dan menyapa. Tuan tidak salah mengenali orang, kan? Tuan mengenali kakak saya, kan?"
Di dalam mobil, Mo Yesi mengangkat kepalanya dan memasang tatapan mata yang dingin. "Kau adiknya Qiao Mianmian?" tanyanya.
Wajah pria ini bahkan lebih cantik dan tak tertandingi. Pria ini tampak dingin dan elegan sehingga memberi dampak visual yang besar bagi Qiao Anxin. Ia membuka matanya lebar-lebar, matanya penuh rasa takjub, dan ia menatap pria itu hingga ternganga.
Qiao Anxin selalu merasa bahwa Su Ze sudah cukup luar biasa. Demi kepentingannya sendiri, ia juga terus menggoda Su Ze sampai mendapatkan pria yang luar biasa itu. Setelah berhasil, Qiao Anxin merasa bangga dan sombong. Su Ze muda, tampan, dan berasal dari keluarga terkenal. Su Ze selalu patuh pada Qiao Anxin dan sangat lembut. Su Ze adalah pria berharga yang sulit ditemukan.
Setelah Qiao Anxin dan Su Ze resmi berpacaran, entah seberapa besar rasa iri beberapa sahabat perempuannya terhadapnya. Semua mengatakan bahwa Qiao Anxin bernasib sangat baik. Kelak ia akan menjadi menantu keluarga Su dan akan menjadi istri orang kaya. Karena itu, Qiao Anxin selalu memiliki rasa superioritas yang kuat.
Awalnya, Qiao Anxin mengira bahwa ia adalah pemenang dalam hidup. Tetapi, saat ini tidak ada perasaan lain yang ia rasakan selain cemburu. Kecemburuan itu begitu gila hingga memunculkan kebencian yang sangat besar di dalam hatinya.
Qiao Anxin mengepalkan tinjunya, lalu berkata dengan genit, "Ya, Tuan. Saya tidak tahu, Tuan ini…"
Sebelum Qiao Anxin menyelesaikan kata-katanya, Mo Yesi menyela dengan dingin, "Mianmian tidak memberitahuku bahwa dia masih memiliki seorang adik perempuan."
"....." Senyuman di bibir Qiao Anxin langsung membeku. Diam-diam ia merutuk dalam hati, Qiao Mianmian! Wanita jalang itu sangat licik!