Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Aku Sangat Hebat, Kan



Aku Sangat Hebat, Kan

3Pelayan wanita juga tidak berani menghentikan Gong Zeli.     

*     

Di sore hari, ombak menghantam karang dengan lembut, dan sinar terakhir matahari terbenam tenggelam ke laut. Langit berangsur-angsur menjadi gelap, dan di laut, sebuah kapal pesiar mewah melaju perlahan.     

Lampu di atas kapal pesiar sangat terang. Qiao Mianmian sedang duduk di sebelah panggangan, dan ada seorang koki berseragam koki berwarna putih sedang memanggang makanan laut yang baru saja ditangkap untuk mereka.     

Mo Yesi adalah seorang nelayan yang ahli. Dalam waktu sepuluh menit, Mo Yesi berhasil menangkap banyak lobster besar, ikan laut, dan kepiting.     

Setelah koki membersihkannya hingga bersih, ia mengolesi dengan saus yang lezat, dan meletakkan makanan laut di atas panggangan agar matang merata di atas api kecil.     

Qiao Mianmian adalah orang yang bertanggung jawab untuk makan. Mo Yesi mengendarai mobil membawanya ke pantai, dan memesan sebuah kapal pesiar mewah. Hanya mereka berdua yang menjadi tamu di seluruh kapal pesiar.     

Makanan laut yang baru dipanggang oleh koki sangat lezat. Qiao Mianmian sudah makan beberapa potong udang, kemudian mengambil udang dan meletakkannya ke dalam piring, dan pergi mencari Mo Yesi sambil membawa makanan.     

Qiao Mianmian mengambil udang dan menyapkannya ke mulut Mo Yesi. Mo Yesi membuka mulutnya, dan memakannya. "Bagaimana, rasanya enak tidak?" tanya Qiao Mianmian pada Mo Yesi.     

Udang ini dipanggang sendiri oleh Qiao Mianmian.     

Mo Yesi selesai makan, mengangguk, dan berkata. "Iya, sangat lezat."     

Keterampilan Qiao Mainmian berbeda dari koki hebat, jadi Mo Yesi seketika dapat merasakannya. Tidak sampai terlalu lezat, tapi juga tidak terlalu buruk. Tapi Qiao Mianmian memanggang untuk Mo Yesi, dan itu benar-benar lezat.     

Sudut bibir Qiao Mianmian melengkung dan menyuapkan satu lagi ke mulut Mo Yesi. "Kalau begitu makanlah lebih banyak. Setelah selesai aku akan mengambilkannya lagi untukmu."     

Di ember kecil di sambil ada setengah ember kecil berisi ikan. Semuanya ditangkap oleh Mo Yesi dalam waktu satu jam.     

Qiao Mianmian tidak bisa memancing, jadi Qiao Mianmian merasa Mo Yesi sangat hebat. Mungkin karena ikan itu ditangkap oleh Mo Yesi, di tambah dengan koki yang juga hebat, Qiao Mianmian merasa barbekyu malam ini adalah makanan terbaik yang pernah Qiao Mianmian makan.     

Qiao Mianmian melihat tidak sampai beberapa menit Mo Yesi sudah berhasil menangkap ikan, dan Qiao Mianmian berkata dengan mata penuh kekaguman. "Aku dulu juga pernah memancing, tapi setelah aku duduk untuk waktu yang lama, aku tidak bisa menangkap satu ekor pun."     

Oleh sebab itu, Qiao Mianmian sangat tidak tertarik dengan kegiatan memancing di luar ruangan.     

Mo Yesi menarik tali pancing. Ikan besar di kail masih meronta-ronta dan mengibas-ngibas. Awak kapal di sebelah melangkah maju, mengambil ikan itu dan melemparkannya ke dalam ember.     

Melihat tatapan kagum Qiao Mianmian saat melihat Mo Yesi, Mo Yesi melambaikan tangannya ke Qiao Mianmian. Setelah Qiao Mianmian berjalan ke samping Mo Yesi, Mo Yesi meletakkan pancing di tangan Mo Yesi ke tangan Qiao Mianmian.     

Pria itu bersandar pada Qiao Mianmian, napasnya yang hangat berbau harum, dan Mo Yesi berbisik di samping telinganya. "Apakah kau ingin belajar dariku? Aku akan mengajarimu. Aku jamin kau akan berhasil mendapatkan satu ekor."     

Qiao Mianmian mengedipkan mata, mengangkat kepalanya dan pupil matanya agak sedikit berbinar. "Apakah aku bisa mempelajarinya?"     

"Tentu saja." Mo Yesi menarik kail, memasang umpan, dan kemudian melemparkan talinya ke dalam laut.     

Mo Yesi berdiri di belakang Qiao Mianmian, dengan sepasang tangan yang melingkari di tubuh Qiao Mianmian, dan mengajari Qiao Mianmian seolah sedang memelukya. "Jika aku yang mengajarimu, tidak ada yang tidak bisa. Sebenarnya memancing sangat mudah, fokus dan sabar, jika kau bisa melakukan dua hal ini, itu akan sangat mudah. Lihat ..."     

Suara pria itu sangat lembut, dan mengajarkan Qiao Mianmian dengan sabar. Mo Yesi menjelaskan dengan sangat detail dan mudah dimengerti.     

Qiao Mianmian, seorang pemula memancing, benar-benar berhasil menangkap ikan setelah lebih dari sepuluh menit. Meskipun ikan itu sangat-sangat kecil, tapi sudah cukup membuat Qiao Mianmian bersemangat.     

"Wow, Mo Yesi, lihat, aku berhasil memancing seekor ikan." Qiao Mainmian memandangi ikan kecil yang beterbangan di udara, berbalik badan dengan bersemangat, dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Mo Yesi, kemudian melingkarkan lengannya di leher Mo Yesi, dan berkata dengan penuh semangat. "Aku sangat hebat, kan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.