Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Mengkhawatirkan Kesayanganku



Mengkhawatirkan Kesayanganku

0"Tapi dengan situasi saat ini, bahkan jika aku tidak ikut campur lagi, dia juga akan sulit membersihkan namanya," tambah Mo Yesi.     

Qiao Mianmian juga tahu Qiao Aanxin tidak akan bisa kembali ke posisinya sebelumnya, dan tampaknya itu tidak mungkin terjadi. Bahkan jika Mo Yesi tidak lagi memblokir karir Qiao Anxin, tapi orang lain masih akan sangat mementingkan perusahaan Mo, jadi mereka tidak berani dengan mudah mencari Qiao Anxin untuk bekerja sama.     

Ditambah lagi, Qiao Mianmian sebelumnya meminta Qiao Chen meledakkan foto-foto perselingkuhan Qiao Anxin. Citra Qiao Anxin sudah hancur dan sangat sulit untuk pulih.     

"Iya, yang penting kau tidak ikut campur. Yang lainnya, aku juga tidak bisa mengendalikannya."     

*     

Qiao Mianmian tidak menyangka Mo Yesi akan datang, karena Mo Yesi sudah bilang, Mo Yesi akan sangat sibuk akhir-akhir ini.     

Mo Yesi meluangkan waktu untuk datang sekali sebelumnya, itu sudah sedikit waktu di tengah kesibukannya. Setelah Mo Yesi kembali ke Kota Yun, Mo Yesi masih harus bekerja lembur selama beberapa hari untuk mengganti waktunya,     

Bahkan saat Qiao Mianmian kembali ke Kota Yun sebelumnya, Mo Yesi tidak ada waktu menjemput Qiao Mianmian di bandara karena sibuk dalam pekerjaan. Jadi bisa dibayangkan betapa sibuknya Mo Yesi selama beberapa waktu ini.     

Setelah Qiao Mianmian dan Bai Yusheng selesai makan dan bersiap untuk pergi, pintu ruangan di dorong oleh seseorang. Saat sosok yang begitu akrab dengannya masuk dari luar, Qiao Mianmian sangat terkejut.     

Reaksi pertama Qiao Mianmian adalah mengira bahwa dirinya salah melihat. Qiao Mianmian mengosok-gosok matanya, dan saat melihat pria itu sudah berjalan sampai ke hadapannya, Qiao Mianmian baru memastikan bahwa itu bukan ilusi.     

Qiao Mianmian mengedipkan matanya, dan menatap pria di hadapannya dengan terkejut. "Mo Yesi, mengapa kau ada di sini?"     

"Cepat sekali? Apakah kau langsung bergegas ke bandara setelah menerima pesan WeChat-ku?" Saat Bai Yusheng menatap Mo Yesi, Bai Yusheng juga terkejut, kemudian menggoda. "Tampaknya Mianmian benar-benar menjadi kesayanganmu. Aku tidak perlu khawatir, ada adik ipar yang sangat memanjakan adik perempuanku. Kalau begitu aku tidak ingin menjadi nyamuk bagi kalian berdua, jadi aku pergi dulu."     

Setelah selesai berbicara, Bai Yusheng berdiri sambil mengencangkan beberapa kancing di bajunya, kemudian mengambil dompetnya dan berjalan keluar dari ruangan. Setelah pergi, Bai Yusheng menutup pintu dengan hati-hati.     

Di dalam ruangan, hanya ada Qiao Mianmian dan Mo Yesi.     

Qiao Mianmian masih memasang ekspresi wajah terkejut, sampai Mo Yesi mengulurkan tangan merangkul Qiao Mianmian masuk ke dalam pelukannya. Setelah merasakan napas yang akrab dan pelukan yang hangat, Qiao Mianmian baru pulih dari keterkejutannya barusan.     

Qiao Mianmian mengangkat kepalanya, menatap wajah tampan dengan rahang yang cantik pria itu, kemudian bertanya, "Kenapa kau datang ke sini? Bukankah kau sedang bekerja? Bukankah kau sangat sibuk akhir-akhir ini?"     

"Iya, aku sedang bekerja dan juga sangat sibuk." Mo Yesi menunduk. Matanya yang dalam dan gelap jatuh pada wajah kecil gadis yang halus serta lembut di dalam pelukannya. Suaranya tenggelam dan Mo Yesi berkata dengan lembut, "Tapi aku masih ingin datang melihatmu. Kalau tidak, aku akan tetap merasa khawatir."     

Hati Qiao Mianmian sedikit bergetar. Bulu matanya yang ringan juga bergetar, kemudian bertanya, "Apa yang membuatmu khawatir?"     

"Aku mengkhwatirkan kesayanganku." Alis Mo Yesi menegang. Mo Yesi melirik mata Qiao Mianmian yang masih merah, jari-jarinya yang panjang dan ramping membelai sudut mata Qiao Mianmian. Berpikir bahwa Qiao Mianmian mungkin menangis hingga matanya bengkak, di dalam mata Mo Yesi muncul sorot kasihan dan kemarahan.     

Qiao Ruhai adalah orang tua bodoh yang tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana Mo Yesi bisa membiarkan istri kesayangannya terluka seujung jari pun? Jika bukan karena tahu Qiao Mianmian menyayangi ayahnya dan peduli kepada ayahnya ini, Mo Yesi sudah lama akan memberi Qiao Ruhai pelajaran.     

Mendengar jawaban Mo Yesi, Qiao Mianmian merasa sangat hangat. Qiao Mianmian benar-benar tidak menyangka, Mo Yesi akan secara khusus terbang ke Kota F untuk menemui Qiao Mianmian karena masalah ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.