Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Seberapa Dalam Cinta Seperti itu



Seberapa Dalam Cinta Seperti itu

1Setelah naik ke dalam mobil. Jiang Luoli menoleh dan melihat ke luar jendela tanpa berbicara. Napas yang jernih dan menyenangkan mendekat, suara rendah dan magnetis pria itu terdengar di telinganya, "Apakah kau tidak senang?"     

Jiang Luoli terkejut dan perlahan-lahan menoleh.     

Pupil mata Mo Shixiu yang dalam dan hitam sedang menatap Jiang Luoli, dan membawa pertanyaan di dalam matanya, "Apakah karena ibuku?"     

Jiang Luoli terkejut lagi.     

Sebenarnya suasana hati Jiang Luoli bukan tidak senang. Bagaimanapun sebelum datang ke rumah keluarga Mo, Jiang Luoli sudah mempersiapkan diri dengan baik, dan Jiang Luoli juga sudah memperkirakan semua kemungkinan yang ada. Hanya saja Jiang Luoli sedang tidak dalam suasana hati yang baik.     

Nyonya Mo menunjukan semua ketidaksukaan dan kebencian terhadap Jiang Luoli di wajah Nyonya Mo. Setelah menyapa Jiang Luoli satu kali, Nyonya Mo juga tidak pernah berbicara dengan Jiang Luoli lagi. Nyonya Mo adalah ibu kandung Mo Shixiu. Di dalam hati Jiang Luoli masih berharap bisa mendapatkan pengakuan dari Nyonya Mo.     

Melihat Jiang Luoli tidak berbicara, Mo Shixiu tahu bahwa tebakannya benar.     

Setelah Mo Shixiu menurunkan pupil matanya dan terdiam selama beberapa saat, Mo Shixiu berkata dengan suara pelan, "Luoli, aku berharap anggota keluargaku dapat menyukaimu. Tapi ibuku ... dia sangat mempertimbangkan latar belakang yang sangat kuat. Saat A Si membawa adik ipar kembali, ibu juga merasa tidak puas dengan adik ipar.     

"Dia selalu berharap aku dan A Si bisa mendapatkan istri yang memiliki latar belakang keluarga yang setara, wanita yang membuatnya puas. Baik aku maupun A Si tidak menyukainya.     

"Aku tidak bisa mengoreksi pemikirannya, aku juga tidak bisa memaksanya untuk menyukaimu. Tapi aku ingin mengatakan, tidak peduli keluargaku puas atau tidak terhadapmu, karena kau adalah orang yang aku pilih. Bagus jika mereka menyukaimu, tapi jika mereka tidak menyukaimu, juga tidak masalah, itu tidak akan memengaruhi perasaanku terhadapmu.     

"Hatiku tidak akan goyah. Kecuali, kau goyah terlebih dahulu."     

Jiang Luoli menatap Mo Shixiu dengan tercengang. Karena perkataan Mo Shixiu, detak jantung Jiang Luoli berdetak liar tidak terkendali.     

"Tentang ibuku, aku akan berbicara baik-baik dengannya." Mo Shixiu sama sekali tidak tahu seberapa besar perkataan Mo Shixiu memengaruhi Jiang Luoli, dan juga tidak tahu seberapa besar hati Jiang Luoli menjadi tidak tenang karena Mo Shixiu.     

Mo Shixiu berkata kepada Jiang Luoli dengan serius, "Dia dapat menerimamu, itu tentu saja hal yang sangat baik. Tapi jika tidak bisa, maka kau juga tidak perlu memedulikannya. Jika bertemu denganya membuat suasana hatimu buruk, maka kelak tidak perlu melakukan itu. Kau tidak perlu bertemu dengan ibu lagi."     

Ada ekspresi terkejut dan tidak menyanga di mata Jiang Luoli.     

"Mo Shixiu, ibumu tidak menyukaiku, apakah kau tidak keberatan?"     

"Untuk apa keberatan?"     

"Dia adalah ibumu, apakah kau sedikit pun tidak kepikiran dengan pemikirannya? Jika dia terus merasa tidak puas denganku, tidak bisa menerimaku, dan ingin mencarikan wanita yang setara dengan keluarga Mo, kau ... apa yang akan kau lakukan?"     

Jiang Luoli menyukai Mo Shixiu. Tapi belum sampai pada tahap tidak rela kehilangan Mo Shixiu atau Jiang Luoli akan sedih jika Mo Shixiu pergi. Jiang Luoli adalah seorang yang menyukai orang lain karena penampilan. Mencintai Mo Shixiu hanyalah cinta pada pandangan pertama. Seberapa dalam cinta seperti itu bisa bertahan? Jadi Jiang Luoli merasa ada beberapa hal yang sebaiknya ditanyakan dengan jelas sekarang.     

Jika Mo Shixiu keberatan dengan pemikiran Nyonya Mo dan merupakan tipe pria yang mendengar perkataan ibunya, maka Jiang Luoli bisa putus dengan Mo Shixiu secepat mungkin. Rasa sakit jangka panjang lebih buruk dari rasa sakit jangka pendek.     

Jika putus dengan Mo Shixiu sekarang, Jiang Luoli akan merasa sedikit tidak rela, juga akan merasa cukup menyayangkan. Tapi itu lebih baik daripada putus saat perasaannya sudah lebih dalam.     

Jiang Luoli tidak pernah mengalami pukulan emosional atau semacamnya, dan Jiang Luoli juga tidak pernah tersiksa karena cinta. Tapi Jiang Luoli sudah pernah melihat bagaimana rasanya saat orang lain menderita pukulan emosional. Jadi Jiang Luoli sama sekali tidak ingin merasakan perasaan itu.     

Mo Shixiu merenung selama beberapa saat, seperti sedang serius memikirkan pertanyaan yang Jiang Luoli ajukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.