Dari Sahabat Berubah Menjadi Saudara Ipar
Dari Sahabat Berubah Menjadi Saudara Ipar
Qiao Anxin menghela napas lega. Senyuman muncul di wajahnya. Qiao Anxin melemparkan dirinya ke dalam pelukan Lin Huizhen dan berkata dengan manja, "Ibu, kau tenang saja, Nona Shen pasti sudah mengatur semuanya dengan baik. Tapi bagaimana dengan ayah?"
"Tidak perlu pedulikan dia. Kau adalah darah dagingnya. Nanti jika dia tahu masalah ini, dia tidak mungkin mengkhianati putrinya sendiri demi seorang putri yang tidak ada hubungan darah dengannya. Terlebih lagi, kau dapat berhubungan dengan keluarga Bai, dia pasti sangat senang."
Lin Huizhen berpikir sejenak, lalu berbicara lagi, "Lalu bagaimana cara kita bisa memberitahu anggota keluarga Bai bahwa putri mereka ada di keluarga Qiao?"
"Besok akan ada perjamuan makan di keluarga Bai, itu juga yang merupakan hari ulang tahun Bai Yusheng. Nona Shen mengatakan bahwa dia akan mengatur agar aku bisa pergi bersamanya. Setibanya aku di perjamuan itu, aku tentu saja memiliki cara untuk menarik perhatian Nyonya Bai padaku."
*
Setelah Qiao Mianmian meninggalkan lokasi acara, Qiao Mianmian langsung pergi ke perusahaan Mo untuk mencari Mo Yesi. Setelah Qiao Mianmian tiba di perusahaan, Qiao Miamian diberitahu bahwa Mo Yesi sedang rapat.
Qiao Mianmian pergi ke kantor Mo Yesi untuk menunggu. Tidak lama begitu Qiao Mianmian masuk ke dalam kantor, seorang sekretaris masuk dengan nampan penuh makanan ringan, buah, kue, es krim, dan berbagai makanan ringan, kemudian meletakkan di atas meja kopi.
Qiao Mianmian duduk di sofa dan makan makanan ringan sebentar, kemudian membaca naskah sebentar, dan menerima pesan WeChat dari Jiang Luoli.
Jiang Tang Bu Tian: Sayang, aku ... aku ingin mengatakan sesuatu padamu.
Qiao Mianmian sedang menganggur. Begitu Qiao Mianmian menerima pesan dari Jiang Luoli, Qiao Mianmian segera membalasnya: Apa?
Jiang Tang Bu Tian: Janji kau tidak akan mencibirku, kalau tidak aku tidak akan mengatakannya.
Mianmian Bu Ruan Meng: ... Baiklah, aku janji.
Qiao Mianmian menunggu sekitar hampir satu menit sebelum pesan WeChat Jiang Luoli datang lagi.
Jiang Tang Bu Tian: Uhuk, uhuk, aku … aku merasa kau mungkin akan memanggilku kakak ipar di masa depan. Bagaimana? Dari sahabat akan menjadi saudara ipar. Apakah kau merasa sangat senang, sangat bersemangat, dan sangat gembira?
Mianmian Bu Ruan Meng: ...
Jiang Tang Bu Tian: Apa maksud reaksimu ini? Bukankah kau mengatakan sebelumnya bahwa hubungan sahabat yang paling baik adalah hubungan yang berkembang menjadi hubungan kakak ipar dan adik ipar? Reaksi macam apa yang kau berikan ini? Baiklah, aku tahu aku sendiri menampar wajahku, jelas-jelas aku sudah yakin. Tapi ... tapi hal ini juga tidak bisa menyalahkanku!
Qiao Mianmian tidak terlalu terkejut bahwa Jiang Luoli setuju untuk berpacaran dengan Mo Shixiu. Lagi pula, Mo Yesi sudah memprediksinya sejak awal. Tapi, saat mendengar Jiang Luoli mengonfirmasi masalah ini, Qiao Mianmian masih merasa bahwa Jiang Luoli merupakan wanita yang menyukai seseorang dari penampilan. Tidak heran ada pepatah yang mengatakan 'kecantikan itu menyesatkan'.
Di zaman kuno, jika Jiang Luoli adalah seorang kaisar, maka dia akan menjadi raja kedua Zhou. Mencintai negara dan lebih mencintai keindahan, bahkan dapat melakukan segalanya untuk keindahan.
Qiao Mianmian pada awalnya tidak setuju Jiang Luoli berpacaran dengan Mo Shixiu, karena Qiao Mianmian merasa hal itu tidak terlalu realistis. Qiao Mianmian bahkan lebih takut Jiang Luoli akan dianiaya oleh Nyonya Mo.
Tapi sekarang, karena Jiang Luoli telah membuat pilihannya sendiri, sebagai sahabat yang baik, apa lagi yang bisa Qiao Mianmian lakukan selain mendukung. Dengan karakter Jiang Luoli, Jiang Luoli seharusnya juga bukan tipe orang yang mudah ditindas oleh orang lain. Bahkan jika Nyonya Mo ingin melecehkan Jiang Luoli, itu juga tidak akan mudah.
Selain itu, Mo Yesi juga mengatakan bahwa Mo Shixiu adalah orang yang sangat tegas dan bertanggung jawab. Qiao Mianmian percaya bahwa Mo Shixiu juga bisa melindungi Jiang Luoli. Dari segi perasaan, jika Jiang Luoli bisa menjadi kakak iparnya, itu benar-benar hal yang sangat sempurna.