Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Banyak Hal yang Sangat Kebetulan



Banyak Hal yang Sangat Kebetulan

2Qiao Mianmian ditatap Mo Yesi dengan dalam dan penuh kasih sayang. Setelah mendengar perkataan Mo Yesi, wajahnya memanas, dan ada perasaan malu semacam ditabrak oleh banyak rusa kecil. "Apa daya tarik khusus itu? Apakah itu karena aku tidak menyebabkan reaksi alergi pada tubuhmu?"     

"Bukan." Mo Yesi menyangkal tanpa ragu.     

"Kalau begitu, apa?"     

"Tampaknya, kau mungkin tidak akan percaya, aku juga baru menyadarinya." Mo Yesi terdiam selama beberapa detik, ekspresi malu muncul di wajahnya yang tampan dan mulia, seolah ada hal yang sangat sulit dikatakan.     

Setelah berlalu beberapa saat lagi, Mo Yesi baru menatap lurus ke mata Qiao Mianmian dan berkata, "Aku kemudian baru menyadari, aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu."     

Karena Mo Yesi tidak peka secara perasaan, jadi Mo Yesi baru menyadarinya hal ini sangat-sangat lama, bahwa Mo Yesi tertarik pada Qiao Mianmian saat pertama kali bertemu.      

Saat itu, Mo Yesi sama sekali tidak tahu bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Qiao Mianmian. Kemudian memutuskan menikah dengan Qiao Mianmian, itu juga karena Mo Yeri menyukai Qiao Mianmian dan ingin bersama dengan Qiao Mianmian.      

Kalau tidak, Mo Yesi tidak perlu membayar dengan pernikahan karena penyakitnya ini. Dan lebih tidak perlu sampai menggunakan operasi Qiao Chen untuk memaksa Qiao Mianmian menikah dengannya. Ini tidak mirip dengan gaya dan kebiasaan Mo Yesi.      

Untungnya, meskipun Mo Yesi terlambat mengetahui perasaannya, Mo Yesi juga tidak menyesal. Qiao Mianmian sudah berada di sisi Mo Yesi sekarang dan menjadi istrinya. Saat ini, Mo Yesi sangat bersyukur dengan sikap 'tercelanya' waktu itu. Jika Mo Yesi selalu menjadi seorang pria yang taat aturan, Mo Yesi dan Qiao Mianmian juga tidak akan ada sampai hari ini. Maka Mo Yesi akan sangat menyesal.     

Cinta pada pandangan pertama ...     

Jantung Qiao Mianmian berdebar kencang lagi, Qiao Mianmian dibuat malu oleh perkataan Mo Yesi yang menggoda.     

'Tok tok tok.'     

Saat itu, ada orang yang mengetuk jendela mobil. Qiao Mianmian duduk di kursi pengemudi, melihat keluar, dan melihat Qiao Chen berdiri di luar. Qiao Mianmian mengulurkan tangan untuk menutupi wajahnya yang sedikit panas, mengambil napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tetap tenang, baru kemudian menurunkan jendela mobil.     

"Kak."     

Jendela mobil diturunkan, wajah Qiao Chen yang tampan dan menawan namun terlihat agak pucat dan kurus terlihat jelas di mata Qiao Mianmian.     

Begitu melihat Qiao Mianmian, Qiao Chen tersenyum sambil memanggilnya 'kakak' dengan baik dan patuh.     

"Chenchen, naiklah ke dalam mobil. Kita akan pergi makan malam di rumah nenek malam ini."     

Qiao Mianmian hanya menyebut Nenek Mo, dan sama sekali tidak mengungkit Ibu Mo. Qiao Mianmian memang tidak menyukai Ibu Mo. Qiao Mianmian juga sudah menyerah dengan pemikiran ingin menjalin hubungan yang baik dengan Ibu Mo sekarang. Qiao Mianmian hanya berhadap semuanya akan berjalan aman dan damai di masa depan, itu sudah cukup.     

"Iya."     

Mo Yesi membuka pintu mobil dan Qiao Chen duduk ke kursi belakang. Setelah Qiao Chen masuk ke mobil, Qiao Chen langsung duduk dengan baik.     

Mo Yesi melirik Qiao Chen melalui di kaca spion. Memikirkan kemungkinan identitas lain Qiao Chen, Mo yesi tidak bisa menahan perasaan sedikit gamang. Ternyata Qiao Chen adalah keponakan kecilnya sendiri. Jika hal itu sudah dikonfirmasi, Qiao Chen akan menjadi sepupunya Mo Yesi. Adik ipar berubah menjadi sepupu, perasaan ini ...     

Mo Yesi bukan orang yang percaya takhayul. Tapi setelah bertemu Qiao Mianmian dan Qiao Chen, Mo Yesi mulai percaya pada apa yang disebut takdir dan nasib.     

Malam itu, wanita yang seharusnya dikirim ke kamarnya mengalami kecelakaan mobil di tengah jalan, tapi yang akhirnya dikirim justru Qiao Mianmian. Mo Yesi tidak tertarik dengan wanita manapun, baik secara fisik maupun psikologis.      

Mo Yesi akan menolak wanita, tapi Mo Yesi justru tidak menolak Qiao Mianmian. Dan karena Qiao Mianmian, Mo Yesi baru akan menemukan bahwa Qiao Chen kemungkinan adalah anggota keluarga Mo. Tampaknya, banyak hal yang sangat kebetulan. Kebetulan sama seperti naskah yang telah ditulis oleh Tuhan, dan semua plot berjalan sesuai dengan apa yang ada di dalam naskah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.