Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Salahkan Putranya yang Membangkang dan Tidak Beruntung



Salahkan Putranya yang Membangkang dan Tidak Beruntung

3Su Ze adalah presiden perusahaan Xinghui, jadi biasanya lebih memperhatikan industri hiburan. Su Ze juga sering mengunjungi laman Weibo.     

Berita tentang Qiao Mianmian dan Mo Yesi hampir menempati semua pencarian terpanas hari ini, mereka mempublikasikan hubungan dengan begitu besar. Tampaknya seluruh kota Yun telah mengetahuinya. Jadi, bagaimana mungkin Su Ze tidak tahu.     

Saat Su Ze melihat Qiao Mianmian dan Mo Yesi saling menunjukan kasih sayang mereka dengan sangat sombong di Weibo, Su Ze merasa marah dan tidak nyaman. Seperti sakit hati. Dulu, tidak peduli seberapa dingin dan jijiknya Qiao Mianmian padanya, Su Ze selalu percaya bahwa di dalam hati Qiao Mianmian masih ada Su Ze. Seberapa dalamnya cinta, sedalam itu pula rasa benci. Tapi sekarang ...     

Sorot mata Su Ze jatuh pada tangan keduanya yang saling berpegangan erat, dan hatinya langsung terasa seperti ditusuk. Alis Su Ze mengerut sangat dalam, sorot marah dan cemburu berkedip di matanya. Qiao Mianmian ... kau seharusnya menikah denganku dan menjadi wanitaku.     

Ibu Su juga melihat Qiao Mianmian. Senyum di wajahnya baru saja muncul, tapi saat Ibu Su melihat Mo Yesi di samping Qiao Mianmian, senyum yang baru saja muncul di wajahnya itu seketika memudar. Ibu Mo sudah sejak lama tahu bahwa gadis yang begitu baik seperti Qiao Mianmian pasti disukai banyak orang. Putranya sudah mendapatkan sebuah harta karun, tapi tidak tahu bagaimana cara menghargainya, sehingga ada orang lain yang menghargainya.     

Tapi melihat calon menantu yang paling Ibu Su sukai dan paling memuaskan telah berpacaran dengan pria lain, di dalam hati Ibu Su masih tetap menyayangkan dan merasa sedih. Terutama karena Ibu Su dapat dengan jelas merasakan, Qiao Mianmian menjadi lebih baik sekarang, penampilannya juga semakin lama semakin cantik. Qiao Mianmian, gadis ini sudah sangat cantik sejak dulu. Tapi, Qiao Mianmian jauh lebih cantik sekarang, dan membuat orang lain tidak berani mengabaikannya.     

Keluarga Su bukanlah keluarga kaya tingkat atas, tapi di kalangan keluarga kaya biasa, keluarga Su masih cukup memenuhi syarat. Ibu Su juga bukan seorang yang pelit, Ibu Su memiliki pemahaman yang pasti tentang berbagai merek mewah. Ibu Su sekilas bisa melihat bahwa seluruh pakaian Qiao Mianmian merupakan merek mewah, dan juga merupakan merek mewah teratas di antara merek-merek mewah lainnya.     

Kemudian melihat mata berair Qiao Mianmian yang seperti aprikot, rona wajah merah yang sedikit tembem, serta alis dan matanya yang penuh dengan kebahagiaan serta rasa manis, Ibu Su tahu bahwa Qiao Mianmian menjalani hidup dengan sangat-sangat baik. Dalam hati Ibu Su juga merasa tenang karena anak yang disukainya menjalani hidup dengan baik. Namun, dalam ketenangan ini, ada sedikit ketidakberdayaan dan kesedihan.      

Saat ibu Su sedang memperhatikan Qiao Mianmian dari atas sampai bawah, Ibu Su juga memperhatikan Mo Yesi. Meskipun Ibu Su tidak mengenal juga tidak tahu identitas Mo Yesi, tapi sekilas Ibu Su dapat melihat bahwa identitas Mo Yesi tidaklah sederhana.      

Gaya seluruh tubuh Mo Yesi penuh dengan aura mulia. Tidak perlu membicarakan penampilan, sosok, dan selera pakaiannya, semuanya sudah luar biasa. Bahkan jika Ibu Su berpikir putranya adalah yang terbaik di dunia. Tetapi kali ini Ibu Su terpaksa harus mengakui bahwa putranya tidak sebanding dengan pemuda di depannya.     

Ibu Su memandang Mo Yesi dan Qiao Mianmian yang berdiri di depannya, dan hanya merasa bahwa perkataan 'Pria tampan dan wanita cantik' adalah predikat yang paling cocok untuk mereka. Mereka benar-benar sepasang kekasih yang sangat enak dipandang dan sangat serasi.     

Semakin Ibu Su melihat mereka, hati Ibu Su terasa semakin sedih.     

Sayang sekali, ini semua salah putranya yang pembangkang dan tidak beruntung ini, sehingga menghilangkan menantu perempuan yang begitu baik!     

Putranya mengkhianati gadis baik orang lain, jadi Tuhan menghukumnya tidak memiliki cucu. Teringat anak Qiao Anxin yang keguguran, teringat apa yang telah terjadi pada keluarga Su dalam dua hari terakhir, tidak ada lagi semangat dalam mata Ibu Su, dan sorot matanya menjadi redup.     

"Mianmian!" Ibu Su berteriak sedih.     

Qiao Mianmian dan Ibu Su sudah tidak pernah bertemu lagi sejak terakhir kali Qiao Mianmian pergi ke rumah keluarga Su dan memberitahu Ibu Su bahwa Qiao Mianmian telah putus dari Su Ze.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.