Suaminya Terlalu Lucu, Ya
Suaminya Terlalu Lucu, Ya
Qiao Mianmian berpikir bisa jadi di kemudian hari Mo Yesi berubah, tidak bersikap sangat baik lagi seperti sekarang. Tapi ia juga tidak akan merasa menyesal. Setidaknya, Mo Yesi pernah memberikannya masa-masa yang menyenangkan ini. Pada masa ini, ia sudah cukup senang dan bahagia.
*
Mo Yesi dan Qiao Mianmian turun dari mobil. Setelah turun dari mobil, keduanya naik lift ke area pusat perbelanjaan di lantai atas sambil bergandengan tangan. Hari ini bukan akhir pekan, jadi hanya ada sedikit orang.
Qiao Mianmian buru-buru menemukan sebuah toko yang menjual penutup mata. Ia menarik Mo Yesi pergi sana untuk memilih-milih. Setelah memilih beberapa penutup mata yang sesuai dengan gaya Mo Yesi sehari-hari, tapi Mo Yesi malah menggelengkan kepala menolaknya.
Bahkan setelah empat kali menolaknya, Qiao Mianmian menjadi sedikit gelisah. Ia mengangkat kepala menatap Mo Yesi. "Apakah kau tidak suka semua penutup mata ini?"
Gaya yang biasanya disukai Mo Yesi adalah gaya sederhana. Dan sebagian besar warna favoritnya adalah warna hitam, putih, dan abu-abu. Jadi, Qiao Mianmian memilihkan penutup mata yang paling sederhana untuk Mo Yesi. Awalnya Qiao Miamian pikir, memilih penutup mata merupakan hal yang cukup sederhana dan dapat segera selesai. Tapi siapa sangka, setelah memilih selama sepuluh menit, namun belum juga selesai.
Mata Mo Yesi terkulai menatap penutup mata yang tergantung di samping. Ia terdiam selama beberapa saat, lalu berkata dengan santai, "Tidak terlalu suka."
"Kalau begitu, seperti apa yang kau suka?"
Qiao Mianmian dibuat sedikit kebingungan.
Gaya penutup mata pria semua terlihat sama. Bukan seperti pakaian atau sepatu, yang masih memiliki gaya berbeda-beda untuk dipilih.
Mo Yesi terdiam lagi selama beberapa saat, baru berkata dengan nada bicara yang sedikit gelisah, "Aku suka yang 3 buah 10 yuan, aku rasa cukup bagus."
"???" Qiao Mianmian semakin bingung.
Suara pria itu masih sangat gelisah. "Kelihatannya penutup mata seperti ini sedikit lebih lucu."
"..." Qiao Mianmian terdiam.
"Aku mau yang itu." pinta Mo Yesi
"..." Qiao Mianmian semakin tidak bisa berkata-kata.
"Ayo kita pergi, tidak ada yang aku inginkan di sini."
"..." Qiao Mianmian masih terdiam.
*
Dua puluh menit kemudian.
Setelah berjalan-jalan mengelilingi mal, keduanya tidak membeli apa-apa dan kembali ke mobil.
Qiao Mianmian membuka ponselnya dan masuk ke toko di Taobao tempat ia membeli penutup mata sebelumnya. Ia satu persatu menunjukan penutup mata yang ada di dalam etalase toko itu. "Aku rasa penutup mata motif beruang ini cukup lucu, bagaimana menurutmu?"
"Yang motif kucing ini juga lumayan."
"Kalau tidak, bagaimana dengan motif panda besar ini?"
Pria ini sangat pemilih. Bahkan jika itu hanya penutup mata tiga buah seharga sepuluh yuan, Mo Yesi juga memilih sampai setengah hari.
Pada akhirnya, Mo Yesi sendiri memilih penutup mata motif kartun Donald Duck, dan menunjuk sambil berkata pada Qiao Mianmian, "Aku rasa yang ini cukup bagus."
Qiao Mianmian merasa agak lelah menghadapi Mo Yesi. Melihat Mo Yesi akhirnya selesai memilih, ia melirik, dan segera mengagguk. "Aku rasa yang ini juga bagus, kalau begitu yang ini saja?"
"Ini juga bagus?" tunjuk Mo Yesi.
Mo Yesi menunjuk ke arah penutup mata motif Mickey Mouse lain yang mengenakan pita, dengan ekspresi serius di wajahnya yang tampan. "Nanti kau pakai yang motif ini, aku pakai yang motif Donald duck itu."
Qiao Mianmian melirik penutup mata motif Mickey Mouse yang Mo Yesi tunjuk dan hampir tidak bisa menahan tawanya. Siapa yang tidak tahu bahwa Mickey Mouse dan Donald Duck merupakan pasangan.
Setelah sekian lama tidak selesai memilih penutup mata, ternyata hanya karena alasan ini.
Ia merasa ... terkadang, Mo Yesi juga terlalu lucu, ya. Bahkan sama seperti anak kecil. Saat berinteraksi dengan Mo Yesi, ia hampir lupa penampilan asli Mo Yesi. Ia pura-pura tidak mengetahui pikiran Mo Yesi yang cermat, dan mengangguk dengan sangat kooperatif. "Ya, ini juga cukup bagus. Tapi apakah kau yakin ingin membeli penutup mata yang begitu murah ini?"
Memikirkan semua barang yang pernah Mo Yesi belikan untuknya, mana yang bukan barang mewah bermerek? Mana yang merupakan barang murah?
Qiao Mianmian benar-benar merasa sedikit tidak enak hati jika harus memberi Mo Yesi barang tiga potong seharga sepuluh yuan.
"Ya."