Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Jarak dengan Kebenaran Semakin Dekat



Jarak dengan Kebenaran Semakin Dekat

1Jadi, Qiao Ruhai tidak berani menganggap masalah ini enteng.      

Setelah memikirkannya dengan serius, ia mengangkat kepala dan berkata, "Tuan Gong, saya tidak terlalu mengingat dengan jelas banyak kejadian yang terjadi di sepuluh tahun lalu. Saya barusan sudah mencoba kembali mengingat dengan seksama. Jika saya tidak salah ingat, tahun itu, saya seharusnya pernah membawa Mianmian dalam perjamuan keluarga Gong."     

"Tahun itu ... sepertinya sedang musim panas." Qiao Ruhai berbicara, sambil mengingat kembali kejadian itu. "Itu adalah pertama kalinya menerima undangan dari keluarga Gong."     

Undangan ini merupakan suatu kehormatan dan kejutan bagi keluarga Qiao. Jadi, Qiao Ruhai masih ingat kejadian ini. Jika keluarga biasa tidak penting yang mengundangnya, bagaimana mungkin ia masih ingat.     

Gong Zeli tiba-tiba mengangkat kepalanya. Ada guncangan gelombang besar di dalam hatinya, dan ada lonjakan tajam di matanya yang panjang dan sipit. Ia membuka mulutnya dan berkata dengan suara agak sedikit gemetar, "Apakah kau yakin? Sepuluh tahun lalu, kau pernah membawa Qiao Mianmian menghadiri perjamuan keluarga Gong?"     

Qiao Ruhai mengangkat kepala melirik Gong Zeli. Setelah memikirkan kembali dengan serius, ia mengangguk. "Iya. Tahun itu adalah pesta perjamuan ulang tahun Tuan Gong. Saya berpikir Anda dan Mianmian seusia, tidak masalah jika mengajaknya, jadi saya membawanya pergi bersama."     

Penampilan luar Gong Zeli masih terlihat sangat tenang. Hanya saja, jari-jarinya yang meremas cangkir teh gemetar.     

"Omong-omong ..." Qiao Ruhai melirik dengan hati-hati ke wajah Gong Zelo, ada sorot keraguan di matanya disertai ekspresi ragu-ragu.     

Gong Zeli menghela napas dalam, ia berusaha keras mengendalikan emosi yang kuat di hatinya. "Apa lagi yang kau ingat?"     

Alasan mengapa Qiao Ruhai masih ingat hari itu adalah karena hari itu adalah hari ulang tahun Putra Mahkota Keluarga Gong, dan keluarga Qiao beruntung bisa ikut serta. Ini merupakan hal yang sangat terhormat baginya. Bahkan karena undangan ini bisa membuatnya merasa bangga untuk waktu yang sangat lama.     

Kedua, karena di pesta ulang tahun itu, terjadi sesuatu yang membuatnya memiliki kesan yang sangat dalam. Awalnya, ia masih ragu apakah harus mengatakannya atau tidak. Namun Gong Zeli bertanya langsung padanya, ia lebih baik mengatakannya.     

"Saya ingat waktu itu Mianmian ingin pergi ke kamar mandi. Dia pergi sangat lama. Kemudian setelah dia kembali, saya justru menemukan seluruh tubuhnya basah, seolah-olah dia jatuh ke air. Saat itu, saya bertanya padanya apa yang terjadi, dia juga tidak mengatakannya pada saya. Saya khawatir dia akan masuk angin, jadi saya membawanya kembali lebih awal."     

Saat itu, Qiao Ruhai pikir putrinya telah diintimidasi oleh seseorang. Ia marah dan tidak berdaya. Awalnya, ia ingin mencari orang yang mengintimidasi Qiao Mianmian, tapi ia teringat sebagian besar identitas orang yang datang ke perjamuan ini adalah orang kaya dan mulia.      

Jika latar belakang keluarga orang yang mengintimidasi Qiao Mianmian melebihi identitas keluarga Qiao, jangankan mendapat keadilan, mungkin akan membuat masalah. Setelah memikirkannya, ia akhirnya melupakan hal itu.     

Sebenarnya Qiao Ruhai juga tidak tahu mengapa ia mengatakan hal ini. Ia hanya merasa, mungkin hal yang ingin diselidiki Gong Zeli ada hubungannya dengan masalah ini. Kalau tidak, mengapa Gong Zeli terus bertanya kejadian yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Serta bertanya, apakah waktu itu ia membawa Qiao Mianmian bersamanya atau tidak.      

Tampaknya, hal yang diselidiki Gong Zeli ada hubungannya dengan Qiao Mianmian. Dan hal itu terjadi pada perjamuan pesta ulang tahun Gong Zeli. Jadi Qiao Ruhai baru ingin mengatakan hal ini. Ia juga melihat sikap Gong Zeli hari ini. Memang dia tidak seperti akan mengintimidasi, jadi ia berani mengatakannya.     

"Apa katamu?"     

Ketenangan Gong Zeli yang terus dipertahankan seketika runtuh setelah mendengar perkataan ini. Cangkir teh giok putih di tangannya hampir diremas hingga hancur olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.