Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kau Harus Yakin Cinta Pada Pandangan Pertama



Kau Harus Yakin Cinta Pada Pandangan Pertama

1Qiao Mianmian mulai menyadari ia perlahan mulai menyukai Mo Yesi. Dan setelah tanpa sadar membiarkan Mo Yesi menempati posisi tertentu di dalam hatinya, ia mulai ketakutan. Ia sangat takut ketertarikannya akan berubah menjadi lelucon. Baginya, hal yang paling menyakitkan bukanlah kehilangan. Melainkan, semua hal yang paling baik yang sudah didapatkan, benar-benar menghilang. Itu seperti terjatuh dari surga ke neraka.     

Bai Yusheng berpikir sejenak, dan berkata sambil terus berpikir, "Kau merasa dia tidak benar-benar menyukaimu?"     

"Bukan. Aku dapat merasakan dia menyukaiku. Hanya saja, aku tidak tahu seberapa besar cinta ini datang dari hatinya yang sebenarnya dan seberapa besar, karena ..."     

"Karena kekhususanmu?" Bai Yusheng menatap gadis kecil di depannya yang jelas-jelas terjebak oleh cinta. Setelah memikirkannya sebentar, ia berkata, "Kau khawatir jika ada wanita yang sama denganmu, juga memiliki kekhususan terhadapnya, dia juga mungkin akan menyukai orang lain?     

"Apakah kau takut bahwa hal-hal itu akan benar-benar menjadi apa yang kau pikirkan suatu hari nanti?"     

Bulu mata Qiao Mianmian bergetar dan menjawab "Ya" dengan ringan.     

"Kakak Bai, apakah menurutmu aku terlalu berpikir berlebihan?" Suaranya sangat ringan. "Sebenarnya dia sangat baik padaku sekarang, sejak dulu tidak pernah ada orang yang begitu baik padaku. Aku juga tahu di sisinya tidak ada wanita lain. Tapi, aku masih tetap tidak bisa untuk tidak berpikir sembarangan. Menurutmu, apakah aku sudah hidup bahagia namun aku sendiri tidak dapat merasakan kebahagian itu?"     

Bai Yusheng malah menggelengkan kepalanya. "Wajar saja jika kau berpikir begitu. Tapi, jika kau bertanya tentang pendapatku, aku merasa tidak akan seperti itu. Mo Yesi, pria itu, tidak sesembarangan yang kau pikirkan, terutama itu merupakan hal besar yang berhubungan dengan hidupnya. Aku sama sekali tidak merasa dia memilihmu hanya karena kekhususan pada dirimu.     

"Jika awalnya dia tidak menyukaimu, bahkan kau memiliki kekhususan itu terhadapnya, dia juga tidak mungkin menikah denganmu. Jika dia ingin mempelajari kelainan pada dirinya, akan ada banyak cara yang bisa digunakan. Menikah bukan cara satu-satunya. Selama dia menyukaimu dan ingin bersama denganmu, dia baru akan menjadikanmu istrinya."     

Mata Qiao Mianmian berbinar. Ia merasa sesuatu yang sebelumnya menyumbat di hati hingga membuatnya merasa tidak nyaman, seketika menghilang. Napasnya berubah menjadi normal kembali. Seluruh tubuhnya merasa lega. Sepasang matanya yang menatap Bai Yusheng juga berubah menjadi cerah, dan matanya membawa sorot kepercayaan diri. "Apakah benar seperti itu? Tapi, aku dan dia baru bertemu satu kali, dia sudah langsung mengutarakan untuk menikah denganku ..."     

"Mianmian, Kau harus percaya bahwa cinta pada pandangan pertama masih ada di dunia nyata."     

"..." Qiao Mianmian terdiam.     

Jadi, apakah Mo Yesi jatuh cinta padanya pada pandangan pertama?     

"Sudahlah, jangan berpikir sembarangan." Bai Yusheng mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya sambil berkata dengan lembut, "Sebenarnya, apapun niat awalnya, selama kau dapat memastikan bahwa dia menyukaimu sekarang itu sudah cukup. Benar, kan?     

"Jangan berpikir terlalu banyak dan juga jangan memikirkan hal-hal yang terlalu rumit. Itu tidak akan berguna selain membuat dirimu sendiri merasa tidak bahagia."     

"Iya, aku tahu. Kakak Bai, terima kasih kau telah menemaniku mengobrol begitu banyak."     

Mata Qiao Mianmian menunjukkan sorot penuh rasa terima kasih. "Kau telah membantuku memecahkan masalah yang telah lama menggangguku. Sekarang aku tahu apa yang harus dilakukan, dan aku tidak akan khawatir tentang masalah ini lagi."     

*     

Di sisi lain, melihat popularitas berita buruknya semakin lama semakin tinggi, dan dengan cara apapun juga tidak dapat dapat dihilangkan, Huang Yilin menjadi semakin marah dan cemas.      

'Brak!'      

Huang Yilin menghancurkan ponselnya ke atas meja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.