Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Ada Beberapa Hal, Ia Tidak Berani Memikirkannya



Ada Beberapa Hal, Ia Tidak Berani Memikirkannya

0"Kabarnya, nasibmu dan Mo Yesi juga cukup dalam. Dia memiliki kelainan yang aneh, tapi satu-satunya orang yang tidak membuatnya alergi hanyalah dirimu. Menurutmu, apakah kalian sudah seharusnya ditakdirkan bersama?" tanya Bai Yusheng.     

"Tapi ..." Qiao Mianmian awalnya cukup bahagia. Tapi saat teringat suatu hal, ia jadi tidak bahagia lagi.     

"Apa?"     

Bai Yusheng adalah orang yang sangat menghargai waktu lebih dari apapun. Waktunya sama sekali tidak mungkin digunakan untuk mencampuri urusan orang lain. Namun untuk Qiao Mianmian, ia selalu membuat pengecualian berulang kali.      

Yang jarang adalah, ia merasa memiliki waktu luang untuk mengobrol juga cukup baik. Yang paling penting, ia merasa sangat tenang saat berada bersama dengan Qiao Mianmian. Bahkan jika hanya mengobrol asal-asalan, ia juga merasa cukup menarik dan tidak bosan sama sekali.     

Ia selalu menginginkan seorang adik perempuan. Tapi Bai Yusheng juga bukan tidak memiliki adik perempuan, adik kandungnya masih belum ketemu. Namun ia memiliki banyak sepupu perempuan. Sayangnya adik perempuan itu bukan yang ia suka.      

Seorang putri konglomerat, yang sejak kecil sudah dimanja, pasti akan lebih mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan tipe yang ia suka adalah adik perempuan yang terlihat berperilaku dan memiliki kepribadian yang baik. Penampilannya terlihat sedikit lemah. Jika seperti ini, membuatnya memiliki keinginan untuk melindungi.     

Dan Qiao Mianmian adalah penampilan adik perempuan idealnya, bahkan kepribadian Qiao Mianmian yang penurut adalah tipe yang ia suka. Poin yang paling penting, saat bersama dengan Qiao Mianmian, ia selalu memiliki keinginan untuk lebih akrab. Keinginan untuk lebih akrab ini bukan merupakan ketertarikan pria pada wanita.      

Di dalam benaknya bahkan muncul sebuah pemikiran, betapa bagusnya jika Qiao Mianmian adalah adiknya. Bai Yusheng pasti akan memanjakan Qiao Mianmian sebagai seorang putri yang paling, paling bahagia di dunia ini.     

Ia akan melakukan segalanya untuk bersikap baik pada Qiao Mianmian, memanjakan Qiao Mianmian, dan menebus penyesalan bahwa ia sudah tidak menemani bersamanya dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, ia juga tahu, ini adalah hal yang tidak mungkin. Mana bisa ada hal yang begitu baik? Mana mungkin semuanya terjadi seperti keinginannya.     

"Kakak Bai, jika orang yang dia temukan lebih dulu bukan aku, melainkan wanita lain sepertiku, yang tidak akan membuatnya alergi, apakah dia juga akan menyukai wanita itu?"     

Qiao Mianmian menyembunyikan pertanyaan ini sudah sangat lama. Meskipun tahu sekarang bukan seharusnya ia dilema dengan hal yang belum pernah terjadi, tapi ia tidak bisa menahan untuk memikirkannya.      

Sebelumnya, ia selalu menyembunyikan hal itu di dalam hatinya dan tidak mengatakan pada siapapun, sehingga membuat dirinya sendiri dilema. Tapi sekarang Qiao Mianmian justru memiliki keinginan untuk mengatakannya pada Bai Yusheng.     

Ia selalu merasa Bai Yusheng sangat berbakat, berpengetahuan luas, dan Bai Yusheng pasti akan lebih transparan serta matang dalam menilah suatu masalah. Ia ingin tahu pendapat Bai Yusheng dan juga ingin mendapatkan saran dari Bai Yusheng.     

"Apakah menurutmu begitu?" Bai Yusheng menatapnya dengan heran.     

"Iya, apakah bukan begitu?" Qiao Mianmian bertatapan dengannya sambil menggigit bibir, matanya memancarkan sorot bingung. "Saat dia bersama denganku, dia juga pernah mengatakan aku satu-satunya orang yang tidak membuatnya memiliki reaksi alergi.     

"Jadi, dia berharap aku bisa tinggal bersamanya untuk waktu yang lama, dengan begitu bisa mengetahui alasan spesifiknya."     

Di masa depan, setelah mengetahui alasannya, keunikan dan kekhasan padanya juga sudah tidak ada lagi, kan? Sama seperti yang di katakan Shen Rou. Jika ia tidak memiliki kekhususan itu, jika ia bukan satu-satunya lagi untuk Mo Yesi, apakah Mo Yesi masih akan menyukainya? Apakah Mo Yesi masih akan bersikap baik terhadapnya seperti sekarang ini?     

Ada beberapa hal, Qiao Mianmian tidak berani memikirkannya. Pada awalnya, ia sama sekali tidak peduli, ia juga tidak pernah berpikir untuk hidup selamanya dengan Mo Yesi. Tapi sekarang ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.