Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Itulah yang Sebenarnya (1)



Itulah yang Sebenarnya (1)

2"Karena itu aku membuatnya melepas pakaiannya dan melemparkannya ke jalan," jawab Ji Jinchuan dengan santai.     

Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan tertegun. Yang lain mengira mereka melakukan kencan di mobil di tengah malam. Ternyata, dia marah karena Xue Ling menjawab teleponku, lalu membuat wanita itu melepas pakaiannya? Makanya ada foto Xue Ling di mobilnya dengan kemeja compang-camping? Itulah yang sebenarnya? Di tengah malam, dia meninggalkan Xue Ling dengan pakaian tidak rapi di jalan, belum lagi entah apakah wanita itu akan bertemu seseorang yang tertarik padanya. Suhu dingin di malam hari sudah cukup menyiksa baginya. Malam itu aku menggigil di tempat parkir bawah tanah perusahaan Grup Zhongsheng. Bukannya Xue Ling juga akan membeku malam itu? Pria ini benar-benar tidak berhati lembut terhadap wanita. Untungnya, ketika kami masih hanya menjadi teman di tempat tidur sebelumnya, kami tidak pernah mengalami delusi. Kalau tidak, aku tidak akan tahu seberapa menderitanya diriku, batinnya.     

Ji Jinchuan melirik sikap Chen Youran yang tampak tertegun dan berkata, "Sudah larut. Ayo tidur…"     

Kemudian, Ji Jinchuan segera naik ke tempat tidur. Chen Youran juga mengumpulkan kesadarannya, lalu mengangkat selimut dan berbaring di samping Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan pun mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur yang ada di kepala tempat tidur. Sementara itu, Chen Youran masih menatap ke langit-langit dengan mata yang terbuka lebar. Setelah beberapa saat, dia berbalik dan berbaring miring. Dia bersandar pada pria di sampingnya dan meletakkan tangannya yang dingin di dadanya. Ji Jinchuan memiringkan kepalanya, lalu Chen Youran menatap matanya yang dalam. Seketika, jantungnya berdebar-debar dengan hebat.     

"Aku merasa sedikit dingin," ucap Chen Youran setelah mencoba menenangkan diri.     

Meskipun pemanas ruangan sudah dihidupkan, tetapi tangan dan kaki Chen Youran sangat dingin. Ji Jinchuan pun memeluk kaki dingin wanita itu dengan kakinya. Kemudian, dia berkata, "Kamu sering kedinginan beberapa waktu itu. Sambil menunggu melahirkan, biarkan Dokter Huang meresepkan obat tradisional untukmu."     

Ketika mendengar bahwa dirinya harus minum obat, wajah Chen Youran seketika berubah menjadi pahit. Dia pun berkata, "Mari kita bicarakan nanti."     

Ji Jinchuan mendengar keengganan dalam nada suara Chen Youran dan tidak berbicara lagi. Dia terngiang-ngiang pada kata-kata dalam ucapannya tadi, 'menunggu hingga melahirkan'.     

Suasana di dalam kamar kembali menjadi sunyi…      

Di bawah telapak tangan Chen Youran, terdapat dada Ji Jinchuan yang bergelombang. Suhu tubuhnya yang hangat menyebar di telapak tangannya. Fakta bahwa tidak ada yang terjadi antara Ji Jinchuan dan Xue Ling, membuatnya merasa sangat bahagia. Dia tidak bisa tidur karena kegembiraan di hatinya. Dia pun beringsut ke dalam pelukannya.     

Napas Ji Jinchuan menjadi berat dalam sekejap. Dia mengencangkan pegangan di pinggang Chen Youran dan bertanya, "Kenapa kamu belum tidur?"     

Mendengar itu, Chen Youran mengangkat pandangannya dan menempelkan dahinya pada rahang halus Ji Jinchuan. Kemudian, dia berkata dengan jujur, "Aku tidak bisa tidur."     

Keempat kata itu seolah membawa godaan yang sangat besar. Napas Ji Jinchuan seolah tertahan. Setelah beberapa saat, dia mengembuskan napas perlahan lewat mulut dan berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu, aku akan menemanimu mengobrol."     

Sebelumnya, Ji Jinchuan tidak pernah memaksa seorang wanita untuk melakukan 'itu'. Terakhir kali, dia lepas kendali. Dia membawa Chen Youran dengan paksa dan tidak memedulikan penolakannya. Namun sekarang, dia sangat rasional dan tidak ingin menyakitinya. Dia jelas merasakan perubahan reaksi pada tubuhnya, tetapi dia lebih suka menahannya daripada menyentuh wanita di sampingnya. Saat ini, ada sedikit rasa kesal di dalam hatinya.      

Tiba-tiba, tangan lembut Chen Youran perlahan turun dari dada Ji Jinchuan, lalu berhenti pada tempat tertentu. Ji Jinchuan meraih tangan yang sulit diatur itu. Napasnya terasa sedikit pendek. Dia lalu bertanya dengan suara parau, "Apa kamu tahu yang kamu lakukan ini?"     

Chen Youran sedikit menopang tubuhnya dan memberi Ji Jinchuan ciuman di sudut bibirnya. Hal itu membuat Ji Jinchuan mengambil napas panjang dan matanya yang hitam berkedip sedikit karena terkejut. Chen Youran menekuk bibirnya dan berkata, "Kamu bilang kamu sudah punya istri. Kamu tidak perlu menyelinap keluar untuk bermain dengan wanita lain. Kamu membutuhkannya sekarang dan ada aku di sampingmu. Apa kamu tidak menginginkannya?"     

Ji Jinchuan ingat ketika berada di kediaman utama Keluarga Ji, dia berkata kepada Xie Suling mengenai hal itu. Lalu, dia menjawab pertanyaan Chen Youran, "Terakhir kali kamu sangat menentangku."     

Memikirkan kembali penampilan Ji Jinchuan yang garang pada hari itu, Chen Youran masih memiliki rasa takut yang tersisa. Dia lalu berkata dengan suara rendah, "Penampilanmu yang garang di hari itu yang membuatku takut. Aku takut menyakiti anak kita."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.