Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (3)
Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (3)
Chen Youran mengangkat kepalanya dan menatap mata gelap Ji Jinchuan. Dia bertanya, "Apa yang membuatmu marah?"
Di hadapan tatapan polos Chen Youran, Ji Jinchuan ingin mempertanyakan sesuatu kepadanya. Tetapi, kata-kata yang sudah sampai di mulut ditelannya kembali. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa menanyakannya. Mulutnya seolah tiba-tiba terasa kaku. Pada akhirnya, dia hanya menjawab, "Tidak ada…"
"Mana mungkin tidak ada? Kamu tidak pulang selama setengah bulan," ucap Chen Youran. Karena takut Ji Jinchuan melepaskan tangannya, dia menggenggamnya dengan sangat erat, sampai-sampai lengan baju pria itu berubah menjadi kusut.
"Perjalanan bisnis," jawab Ji Jinchuan dengan singkat.
"Bagaimana dengan sebelum perjalanan bisnis? Dan aku juga sudah bertanya pada Xiao Cheng, kamu sudah kembali dari perjalanan bisnis selama beberapa hari yang lalu," tutur Chen Youran. Meski berkata seperti itu, namun pada kenyataannya, dia hanya mengada-ada. Xiao Cheng tidak pernah mengatakan yang sebenarnya padanya.
Ji Jinchuan tidak membantah, tetapi juga tidak mengkonfirmasi tebakan Chen Youran. Dia tidak ingin mempermasalahkan tentang foto wanita itu dengan Gu Jinchen, tetapi pertanyaannya yang berulang-ulang membuat amarahnya membara di lubuk hatinya dan dia tidak bisa menahannya. Dia pun berkata dengan suara yang tiba-tiba menjadi dingin, bahkan sangat dingin, "Kamu tidak ingin melihatku, aku tidak ingin melihatmu. Jadi, untuk apa aku pulang?"
Chen Youran terkejut mendengar suara dingin Ji Jinchuan. Dia menatapnya dengan heran dan bertanya, "Kapan aku tidak ingin melihatmu?"
Ji Jinchuan tidak ingin bertengkar dengan Chen Youran. Mereka saat ini berada di lorong, jika ada pertengkaran di antara mereka, itu hanya akan membuat khawatir para pelayan di lantai satu. Dia pun mendorong pintu kamar tidur dan masuk ke dalam.
Chen Youran mengikuti Ji Jinchuan ke kamar dan menutup pintu. Kemudian, dia bertanya, "Apa maksud dari perkataanmu barusan?"
Mendengar pertanyaan Chen Youran yang terus-menerus, alis Ji Jinchuan terangkat tinggi dengan ekspresi ketidaksabaran. Dia melepaskan tangan Chen Youran yang memegang lengannya. Kekuatannya sedikit besar, sehingga menyebabkan Chen Youran terhuyung mundur beberapa langkah. Dia kembali mundur ke pintu dan berusaha untuk tetap bisa berdiri teguh.
Ji Jinchuan melihat bahwa langkah Chen Youran tidak stabil dan hampir akan jatuh. Dia pun secara refleks mengulurkan tangan untuk membantunya, tetapi jarak mereka berdua terlalu jauh. Ketika dia melihat bahwa wanita itu akhirnya berdiri tegak, dia merasa lega. Meski merasa khawatir, tetapi wajahnya masih tampak dingin.
Chen Youran akhirnya bersandar di pintu. Dadanya naik turun dengan keras dan wajahnya agak pucat. Jika saat ini pintunya terbuka, dia pasti akan terjatuh. Meski usia kandungannya telah melalui tiga bulan pertama, namun jika dia jatuh, hal itu juga bisa menyebabkan kemungkinan akan terjadi keguguran. Apa yang membuatnya sangat marah sehingga dia tidak peduli dengan konsekuensinya? Batinnya.
Setelah itu, Chen Youran melangkah maju perlahan dan menatap mata Ji Jinchuan. Kemudian, dia berkata dengan nada agresif, "Hari ini, kamu harus mengatakan semuanya dengan jelas."
Alis Ji Jinchuan mengerut dan sudut bibirnya terasa dingin. Matanya yang hitam pekat menunjukkan tatapan yang tajam dan garang. Dia pun menjawab, "Antara aku dan Gu Jinchen, dia yang lebih sering kamu temui, kan?"
Perkataan Ji Jinchuan terasa seperti panah tajam yang menghunus hati Chen Youran. Dia hanya bisa melihat bibirnya yang rapat dan wajahnya yang tanpa ekspresi. Setelah waktu yang cukup lama, dia mengangkat pandangannya. Matanya yang gelap tampak merasa setengah bersalah dan setengah sedih. Bibir pucatnya perlahan bergerak. Lalu, dia berkata dengan lembut, "Kamu tahu aku dan dia sudah berpisah. Kami sudah tidak mungkin bisa bersama lagi. Lalu, apa gunanya terus mengejar hal-hal yang sudah tidak berarti?"
Saat Ji Jinchuan mendengar Chen Youran berkata 'kami sudah tidak mungkin bisa bersama lagi', wajahnya berubah menjadi semakin dingin. Apa itu karena dia menikah denganku? Aku menghalangi mereka sehingga tidak bisa bersama? Batinnya.
Tiba-tiba, Ji Jinchuan dengan cepat mendekati Chen Youran dan menangkap lengannya. Matanya yang dalam seperti lubang tanpa dasar. Cahaya dingin yang kejam melayang dari dasar matanya.
"Apa kamu menyesal?"