Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (2)



Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (2)

0Untuk waktu yang lama, tidak ada satu pun suara di sana. Lampu di tempat parkir menjadi padam, sehingga hanya lampu mobil yang menyala. Cahaya lampu itu tampak samar dalam gelapnya tempat parkir tersebut.     

Kedua orang itu tidak berbicara sama sekali. Mereka duduk di dalam mobil dalam diam. Untuk waktu yang lama, Chen Youran bahkan berpikir apakah mereka akan duduk di sini hingga fajar.     

Hingga akhirnya, Ji Jinchuan tiba-tiba berkata, "Kamu tidak pulang hingga larut malam, apa kamu tahu kalau Bibi Wu sangat mengkhawatirkanmu?"     

Apa hanya Bibi Wu satu-satunya orang yang khawatir? Batin Chen Youran Sebenarnya, dia ingin bertanya langsung, tetapi dia tidak berani.     

Tanpa menunggu Chen Youran berbicara, Ji Jinchuan melanjutkan, "Apa yang kamu lakukan di tempat parkir?"     

Saat aku memeluknya barusan, seluruh tubuhnya terasa dingin dan hampir tidak ada suhu hangat manusia. Dia seharusnya sudah berada di sini untuk waktu yang lama. Dia seorang diri berada di tempat gelap ini, apa dia tidak takut? Batin Ji Jinchuan.     

Kali ini, Chen Youran menjawabnya dengan suara halus, "Menunggumu…"     

Mata Ji Jinchuan seolah bergantian gelap dan cerah dalam sekejap. Dia memejamkan mata dan mengerutkan kening. Lalu, dia bertanya, "Kalau aku tidak ada di perusahaan malam ini, apa kamu akan tetap menunggu di sini sepanjang malam?"     

"Ada mobilmu di sini," jawab Chen Youran dengan suara tegas.     

"Aku tidak hanya memiliki satu mobil." Meskipun nada bicara Ji Jinchuan dingin, tetapi sebenarnya dia merasa senang karena tidak pergi ke jamuan makan malam ini. Jika tidak, wanita bodoh itu hanya akan menonton Maybach hitam miliknya sepanjang malam.     

Ada beberapa mobil di garasi Teluk Nanhai. Lalu, ada Maybach hitam yang terparkir di perusahaan. Bukannya itu pasti mobilnya? Batin Chen Youran.     

Ji Jinchuan sering mengendarai mobil itu dan Chen Youran sebelumnya tidak terlalu memikirkan bahwa pria itu bisa saja menggunakan mobil lain. Dia masih beruntung bahwa pikirannya benar, mobil yang dikendarai Ji Jinchuan adalah Maybach hitamnya. Jika tidak, dia akan menunggu dengan sia-sia. Dia menggerakkan kakinya yang tadi kaku, lalu akhirnya berkata, "Oh, lain kali aku sudah tahu…"     

Mendengar nada bicara Chen Youran yang tidak hanya begitu tenang, tetapi juga bersahaja, Ji Jinchuan tiba-tiba merasa seolah dadanya di blok dengan bola salju. Lalu, dia berkata dengan suara yang serak, "Untuk apa kamu menungguku?"     

Chen Youran secara refleks menjawab, "Aku menghubungimu berulang kali, tetapi tidak kamu jawab. Kamu juga sudah kembali dari perjalanan bisnis, tapi tidak pulang ke rumah. Jadi, aku harus datang ke sini untuk menghadangmu."     

Mendengar hal itu, Ji Jinchuan tidak berbicara lagi. Dia menyalakan mesin, mengemudikan mobil, dan keluar dari tempat parkir.      

***     

Sepanjang jalan, mereka berdua tidak berbicara satu sama lain. Setelah mobil tiba di Teluk Nanhai, Chen Youran perlahan turun dari mobil bersama Ji Jinchuan.      

Karena Chen Youran tidak pulang hingga larut malam, Bibi Wu pun sangat mengkhawatirkannya. Jadi, dia tidak bisa tidur sepanjang malam. Dia pun bergegas keluar dari ruang tamu saat mendengar suara mobil. Lalu, saat melihat Chen Youran pulang bersama Ji Jinchuan, dia merasa lega.      

"Tuan Muda, Nyonya Muda…" sapa Bibi Wu.     

Ji Jinchuan melewati Bibi Wu dalam diam. Sementara itu, Chen Youran yang mengikutinya di belakang dan berhenti tepat di hadapan Bibi Wu. Kemudian, dia berkata dengan nada yang menyesal, "Bibi Wu, maaf telah membuatmu khawatir…"     

"Selama Nyonya Muda baik-baik saja, aku merasa lega." Bibi Wu menarik sudut bibirnya dan tersenyum.     

Di ruang tamu…     

Suara jam dinding berbunyi cukup keras. Saat ini, Ji Jinchuan duduk di sofa, lalu dia berkata, "Hidangkan suatu masakan untuk makan malam."     

"Bagaimana dengan mie?" tanya Bibi Wu.     

Ji Jinchuan tidak menjawab, tetapi dia menatap ke arah Chen Youran. Dengan isyarat di matanya, Chen Youran tahu bahwa suaminya itu menyuruh Bibi Wu membuat makan malam untuknya. Dia pun mengerutkan bibirnya dan berkata, "Tambahkan lebih banyak sayuran…"     

Setelah menjawab, Bibi Wu bergegas pergi ke dapur. Dia dengan cepat membuat mie untuk makan malam dan segera keluar. Chen Youran yang duduk di kursi meja makan langsung mengambil sumpit dan mulai makan. Bibi Wu melihat bahwa dirinya sedang tidak dibutuhkan untuk saat ini, jadi dia kembali ke kamarnya dan memberikan ruang untuk mereka berdua.      

Chen Youran yang tidak makan di malam hari merasa sangat lapar saat ini, jadi dia makan semangkuk mie dengan lahap. Usai makan, dia mengambil tisu dan menyeka sudut mulutnya. Kemudian, dia memandang pria yang terduduk lelah di sofa, lalu bangkit dan mendekatinya.     

Ji Jinchuan tengah memejamkan matanya dengan satu tangan di dahinya. Tiba-tiba, dia merasakan sentuhan pada lengan bajunya. Ketika dia membuka matanya, pemandangan yang dilihatnya adalah wanita dengan wajah cantik dan mata hitamnya. Dia melepaskan jari putih wanita itu yang menyentuh lengannya, lalu berkata, "Kalau sudah selesai makan, kembali ke kamar dan pergi tidur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.