Presiden Ji Sudah Menikah (1)
Presiden Ji Sudah Menikah (1)
Bibi Wu refleks melihat ke lantai atas dan menjawab, "Baru saja selesai makan. Dia sedang membaca buku."
Ji Jinchuan hanya menjawab dengan berdeham, lalu dia menutup telepon tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.
Bibi Wu hanya mendengar bunyi telepon terputus. Dia tidak mengerti apa maksud sebenarnya dari telepon Ji Jinchuan itu. Setelah beberapa saat berpikir, dia akhirnya mengerti. Meskipun Ji Jinchuan hanya menanyakan satu pertanyaan, tetapi yang terpenting adalah dia kalimat jawabannya yang sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi Chen Youran. Dia tidak hanya memberitahu Ji Jinchuan bahwa istrinya sudah makan, tetapi juga memberitahu apa yang sedang dilakukan oleh wanita itu. Mungkin dia menelepon untuk itu, batinnya.
Bibi Wu sangat mengingat bagaimana perilaku Tuan Muda saat Nyonya Muda demam kemarin. Pria itu merawatnya dengan sungguh-sungguh, jadi sekarang dia mengetahui seberapa peduli Tuan Muda kepada istrinya.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Bibi Wu menuangkan segelas air dan membawanya ke lantai dua. Dia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar utama.
Seketika terdengar suara lembut seorang wanita dari dalam yang berkata, "Masuk…"
Bibi Wu mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar tersebut. Dia hendak memberikan segelas air yang dibawanya kepada Chen Youran. Melihat wanita itu sedang serius membaca buku, dia menghentikan gerakannya dan berkata, "Nyonya Muda, ini adalah waktunya untuk makan siang. Apa Anda tidak ingin menghubungi Tuan Muda dan bertanya apakah dia sudah makan?"
Chen Youran menutup buku di tangannya. Dia mengambil ponselnya di meja samping tempat tidur dan melihat jam. Saat ini, waktu menunjukkan pukul 12.06 siang. Pada saat ini, dia seharusnya tidak sedang sibuk, kan? Batinnya.
Bibi Wu melihat Chen Youran menatap ponselnya dengan bingung. Lalu, dia berkata, "Tuan Muda terlalu sibuk bekerja sehingga sering lupa untuk makan. Sebelumnya, tidak ada yang mengingatkannya. Sekarang kalian telah menjadi pasangan suami istri, jadi sudah seharusnya Nyonya Muda peduli kepadanya. Kalau telat makan dalam waktu yang cukup lama, itu akan berdampak buruk untuk kesehatan perutnya."
Chen Youran merenung sejenak, lalu berkata, "Aku akan menghubunginya sekarang."
Di hadapan Bibi Wu, Chen Youran menekan nomor telepon Ji Jinchuan. Tetapi, tidak ada yang menjawab, jadi akhirnya telepon secara otomatis terputus. Dia pun menurunkan ponsel dari telinganya.
"Tidak ada yang menjawab?" tanya Bibi Wu.
Bulu mata Chen Youran terkulai. Dia mengumpulkan titik fokus pandangannya yang sempat hilang. Lalu dia membalas, "Mungkin dia meninggalkan ponselnya di kantor dan lupa membawanya."
Dia sangat marah kemarin malam. Pagi ini sikapnya juga tampak dingin dan cuek. Mungkin dia masih marah, batin Chen Youran.
Ponsel Ji Jinchuan sedang diisi dayanya di ruang kantornya. Ketika dia kembali dari makan siang, dia melihat panggilan tak terjawab dari Chen Youran tertera di layar ponselnya. Dia membuka kunci layar ponselnya dan melihat sekilas. Panggilan itu sekitar 20 menit yang lalu. Wajah dinginnya pun seketika tampak cerah. Dia kembali meletakkan ponselnya di atas meja dan membiarkannya terus mengisi daya. Dia lalu membalikkan badan dan pergi ke ruang kecil di dalam ruang kantornya untuk menghabiskan waktu istirahat makan siang.
Saat pukul dua siang, Xiao Cheng mengirimkan rancangan perencanaan lanjutan dari proyek Chenghai ke kantor presiden. Ji Jinchuan tidak memiliki pendapat setelah selesai memeriksanya dan langsung membubuhkan tanda tangannya di kolom persetujuan.
Xiao Cheng mengambil alih rancangan tersebut dan berkata, "Presiden Ji, proyek Chenghai telah memasuki tahap akhir. Pada sore hari nanti, Presiden Bei, penanggung jawabnya, memberikan undangan untuk makan malam. Apa Anda ingin mengundurnya?"
"Tidak." Nada bicara Ji Jinchuan sangat tegas.
Xiao Cheng terkejut karena sejak menikah Ji Jinchuan jarang bersosialisasi. Pria itu hanya hadir pada acara-acara yang sangat penting. Apalagi saat ini istrinya masih sakit, jadi seharusnya bosnya ini buru-buru untuk pulang. Makan malam kali ini hanya membutuhkan manajer yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Presiden Ji tidak harus pergi sendiri, batinnya.
Tetapi, Ji Jinchuan bersedia untuk pergi, jadi Xiao Cheng mematuhinya dan hanya bisa berkata, "Baik…"
***
Setelah bekerja, Ji Jinchuan pergi ke hotel bersama manajer yang bertanggung jawab atas proyek Chenghai. Kehadirannya pada makan malam ini membuat Presiden Bei sangat terkejut. Presiden Bei pun bersulang berulang kali di meja makan. Setelah itu, rombongan tersebut berlanjut ke Sands Bay Club.
Di dalam bilik…
Setiap pria dikelilingi oleh seorang gadis yang membawa anggur, hanya sisi Ji Jinchuan yang kosong. Dia bersandar dengan santai di sofa dan ibu jari kanannya menggosok tombol di pergelangan tangan kirinya. Dia duduk dengan diam dan sesekali melihat arlojinya. Pada pukul 10.30, dia mengeluarkan ponselnya dan melihatnya. Tidak ada panggilan tak terjawab dan pesan teks di dalamnya. Bibir tipisnya tiba-tiba membuat sentuhan ejekan untuk dirinya sendiri.