Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia adalah Hidupnya



Dia adalah Hidupnya

3Bibi Wu baru berjalan sebanyak dua langkah. Ketika mendengar Chen Youran berbicara, dia berbalik dan berkata, "Kalau Nyonya Muda ingin tahu, Anda bisa bertanya pada Tuan Muda sendiri."     

Dari reaksi Bibi Wu dapat terlihat bahwa hubungan Ji Jinchuan dengan Nyonya Ji tidak harmonis. Hal ini juga bisa dikombinasikan dengan fakta ketika pria itu sendirian di hari ulang tahunnya. Dia bahkan juga tidak pulang ke rumah utama Keluarga Ji. Chen Youran yakin bahwa tidak hanya dengan Nyonya Ji, tetapi hubungannya dengan ayahnya juga tidak harmonis.     

Chen Youran pun kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah. Kemudian, dia membuat teh dan mengantarkannya ke ruang kerja di lantai atas. Pintu ruang kerja Ji Jinchuan di tutup. Dia pun mengetuk pintu terlebih dahulu.      

Kemudian, terdengarlah suara dingin seorang pria dari dalam, "Masuk…"     

Setelah mendengar suara itu, Chen Youran mendorong pintu dan masuk ke dalam. Ji Jinchuan sedang duduk di depan komputer dan tampak sibuk. Dia pun berjalan ke mejanya untuk meletakkan teh yang dibawanya. Kemudian, dia melihat ke layar komputer, terlihat bahwa suaminya sedang memproses e-mail.     

"Ini akhir pekan, tapi kamu begitu sibuk," kata Chen Youran.     

Ji Jinchuan mendongak dan mengalihkan pandangannya dari layar komputer. Dia mengabaikan kecanggungan di dalam mobil barusan, kemudian dia menatap Chen Youran dengan lembut dan berkata sambil tersenyum, "Kamu pikir menjadi Presiden Grup Zhongsheng adalah hal yang mudah?"     

"Benar juga." Chen Youran mengangguk dan menunjukkan ekspresi wajah setuju.     

Setelah itu, Ji Jinchuan memegang tangan istrinya yang terasa sedikit dingin. Lalu dia berkata, "Komputer memiliki radiasi yang tidak baik untuk kesehatan janin. Kamu bisa melakukan sesuatu yang kamu inginkan untuk menghabiskan waktu sendiri."     

Hanya ada tiga orang di vila itu. Bibi Wu pergi ke rumah kaca untuk memangkas bunga, Chen Youran pun tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan. "Aku akan menjauh dari komputer. Kamu bisa tetap sibuk melakukan pekerjaanmu, aku akan tetap di sini untuk menemanimu."     

Ji Jinchuan memberikan beberapa saran, lalu dia kembali berurusan dengan e-mail. Sementara Chen Youran akhirnya mengambil sebuah buku dan duduk di ambang jendela untuk melihat isi di dalamnya. Sesekali dia juga memandang pria di depan komputer yang bekerja keras dari waktu ke waktu. Bekerja di waktu senggang bukanlah hal yang buruk. Sebaliknya, bekerja di waktu senggang bisa membuat seseorang lebih rileks dan tenang.     

Satu jam setelah kesibukan Ji Jinchuan…      

Ji Jinchuan mendongak dan melihat wanita yang duduk di ambang jendela. Rambut hitamnya yang panjang jatuh ke dadanya dan menutupi pipinya. Matahari musim gugur menyinari dirinya melalui kaca dan membuat jari-jari putihnya tampak transparan. Meskipun dia memiliki banyak teman wanita sebelumnya, tetapi dia tidak pernah mencium mereka. Bahkan jika dia melakukan hal semacam 'itu', dia akan langsung pada intinya tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu.     

Dan untuk pertama kalinya, ketika Ji Jinchuan bersama Chen Youran, saat menatap matanya yang jernih dan bersih, dia seperti tersihir dan terdorong untuk mencium bibirnya. Ketika dia menciumnya, dia sama sekali tidak merasa jijik. Sebaliknya, bibirnya terasa manis dan membuatnya enggan untuk melepaskannya.     

Sambil melihat wanita yang serius membaca buku, Ji Jinchuan berpikir bahwa dia akan menjadikan Chen Youran sebagai hidupnya dan tidak akan pernah berubah. Dia menyesap teh yang agak dingin di tangannya. Rasanya sedikit pahit dan sepat, yang membuatnya lebih sadar. Kemudian, dia memperkuat pikirannya saat ini.     

Chen Youran sendiri dapat merasakan mata pria yang terus menatapnya. Dia mendongak dan kembali menatapnya. Tatapan mata pria itu tampak tenang dan damai. Bibirnya pun seketika membentuk senyum. Sinar matahari musim gugur bersinar tipis dan lembut di luar jendela kaca di sampingnya, sehingga membuat seluruh tubuhnya tampak seperti ilusi. Senyuman di wajah jernihnya tampak bersih dan cerah, serta lebih memesona dari sinar matahari saat ini.     

"Sudah selesai?" tanya Chen Youran sambil mengusap tepi halaman buku tersebut dengan jari-jarinya yang putih dan ramping.     

Ji Jinchuan mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Kemudian, dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arahnya. Melihat bahwa Chen Youran baru saja membaca dengan sangat serius, dia bertanya, "Buku apa yang kamu baca?"     

Chen Youran kemudian menutup buku itu dan menunjukkan sampulnya sambil berkata, "Aku mengambilnya secara asal."     

Mata Ji Jinchuan menyipit saat melihatnya. Sorot matanya pun menjadi dalam. Dia kemudian berkata, "Bagaimana bisa buku ini…"     

Buku yang diambil Chen Youran adalah 'Sejarah Waktu Singkat'. Melihat Ji Jinchuan mengerutkan kening dan seolah sedang memikirkan sesuatu yang tidak menyenangkan, dia langsung menutup buku itu sambil tersenyum. Kemudian, mengembalikannya ke tempat semula.     

"Sudah hampir tiba waktunya makan malam. Aku akan turun untuk melihat persiapan Bibi Wu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.